Liputan6.com, Jambi - Sebanyak 1.077 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Batang Hari Jambi, gelombang I telah dilantik oleh Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arif pada Senin (14/7/2025). Namun, dalam acara seremoni pelatikan itu terjadi insiden kesalahpahaman aba-aba pelepasan balon ke Udara.
Akibat insiden itu, viral sang kepala daerah kesal dan merajuk hingga menahan SK pegawai yang baru saja dikukuhkan. Belakangan, ihwal penahanan SK itu dibantah oleh Pemkab Batang Hari.
Kepala Dinas Kominfo Batang Hari Amir Hamzah menjelaskan, informasi yang menyebut bupati merajuk dan ngambek itu merupakan hoaks. Amir menyatakan pemerintah akan segera menyerahkan SK peserta PPPK itu setelah proses administrasi selesai.
"SK tetap kita dibagikan. Inikan cuma prosedur, SK itu nantinya akan diberikan oleh OPD masing-masing setelah berita acara ditandatangani oleh para saksi yang hadir," katanya Amir Hamzah melalui keterangan terulisnya yang diterima Liputan6.com di Jambi, Rabu (16/7/2025).
Amir Hamzah bilang, pembagian SK kepada pegawai itu itu membutuhkan proses. Menurut dia, SK tersebut tidak memungkinkan untuk dibagikan serentak pada hari yang sama usai pelantikan.
"Kalau, seribu itu dibagi kemarin, enggak selesai sampai sore. belum nekennya, butuh proses administrasi," katanya.
Amir mengatakan, insiden pelepasan kesalahan komando pelepasan balon yang terjadi saat proses pengukuhan itu mengajarkan kepada ASN di kabupaten menjadi pelajaran untuk mendengar dan mentaati suatu perintah.
"ASN itu memang harus bekerja, ya harus memahami. Nanti malah lain yang diperintahkan lain yang dikerjakan," ujar Amir.
Balon Warna-warni Terbang Duluan Bikin Bupati Ngambek
Sebelumnya acara seremoni pelantikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Pemkab Batang Hari Jambi viral di berbagai platform media sosial.
Momen pelepasan balon ke udara membuat kesal bupati. Dalam video saat pelantikan tersebut, ribuan pegawai PPPK berkumpul menenteng balon warna-warni mengelilingi bupati dan pejabat Utama.
Namun terjadi kesalahpahaman aba-aba. Hingga akhirnya peserta malah menerbangkan balon, meski aba-aba tersebut memerintahkan untuk foto bersama dengan balon.
"Mohon izin seluruhnya foto bersama persiapan. Seluruh pandangan lihat pada kamera yang berada di depan bapak dan ibu. Mohon izin seluruhnya, mohon perhatian," kata pembawa acara saat memberikan aba-aba.
"Oke kita hitung mundur, 3, 2, 1," pembawa acara melanjutkan.
Balon warna-warni malah diterbang ke udara. "Ini foto Bersama, bukan pelepasan balon. Makanya saya bilang tadi informasi foto bersama bukan pelepasan balon," kata pembawa acara kemudian diikuti sorak sorai peserta.
Tak berselang, pelantang suara beralih ke Bupati Batang Hari Muhammad Fadil Arif. Bupati merasa kecewa dengan apa yang terjadi saat momen seremonial tersebut.
"Pemerintah kerja itu satu komando adik-adik semua, jadi kalua komandonya adik-adik hal bersepele begini be susah, bagaimana kerja yang akan berhadapan dengan bupatinya, yang di kantornya masing-masing, ya kan," kata Bupati M Fadil Arif.
Suasana yang awalnya ramai menjadi hening. Bupati dan pejabat utamanya pergi meninggalkan lokasi. Namun pembawa acara mengintruksikan kepada peserta untuk tidak meninggalkan lokasi. "Jangan bubar dulu, peserta PPPK untuk berada di tempat," kata pembawa acara.