Pengakuan Anggota DPRD Bandung Barat, Anaknya Keracunan Usai Santap MBG Pertama Kali di SMPN 1 Cisarua

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten Bandung Barat, Selasa (14/10/2025). Kesehatan puluhan pelajar di SMPN 1 Cisarua Bandung Barat seketika terganggu usai menyantap ayam dari ompreng MBG. Diduga, ayam itu sudah dalam keadaan basi.

Ternyata, salah satu murid yang menjadi korban adalah anak dari anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bandung Barat fraksi Golkar, Pipit Puspita Ahdiani. Menurut Pipit, anaknya itu baru kali ini mencicipi makanan dari program MBG dan tak disangka malah menjadi korban keracunan.

"Iya kebetulan, biasanya enggak pernah makan, dan hari tadi itu dia malah makan ayamnya aja,” ujar Pipit saat ditemui di Posko SMPN 1 Cisarua, Selasa (14/10) malam.

Anak Pipit adalah siswa kelas VIII. Menurut dia, semula anaknya itu dalam kondisi sehat saat pulang sekolah. Beberapa jam kemudian, mulai menunjukkan gejala keracunan.

“Tadi siang dari sini enggak terjadi apa-apa, masih sehat. Jam 4 ngerasa lemes, pusing. Balik lagi ke SMP dan dibawa dirujuk ke RSUD Lembang,” jelasnya.

Pipit mengaku anaknya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Lembang. Namun kondisinya mulai membaik karena segera mendapatkan penanganan.

“Sekarang masih penanganan intensif di RSUD Lembang dan Alhamdulillah penanganan di sana sangat baik — dari perawatan, peralatan, dan juga obat-obatan yang tersedia,” tambahnya.

Setibanya di Tanah Air, usai lawatan ke empat negara. Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat dengan sejumlah Menteri guna membahas sejumlah hal, termasuk maraknya keracunan menu MBG. Pemerintah mengevaluasi kewajiban syarat dapur SPPB sebagai peny...

Tidak Tahu Kondisi Ayam Olahan MBG

Pipit sendiri belum mengetahui secara pasti penyebab keracunan yang dialami anaknya. Apakah benar dari ayam yang disajikan dalam menu MBG, atau menu lainnya.

Namun, kata dia, pihak sekolah langsung memberikan imbauan larangan konsumsi MBG setelah sebagian besar siswa terlanjur memakannya.

“Katanya udah pada habis, baru ada imbauan dari sekolah kalau itu gak boleh dimakan. Jadi sebetulnya sebagian ada yang belum dibagikan, sebagian ada yang udah habis,” ujarnya.

Minta MBG Diawasi Ketat

Tak semata-mata karena anaknya menjadi korban, Pipit berharap ada pengawasan lebih ketat dalam proses pengadaan dan distribusi MBG. Sebab pada dasarnya, kata dia, program ini sangat positif sebagai upaya pemerintah mendukung peningkatan gizi anak-anak sekolah.

“Sebagai orang tua, ini bantuan baik untuk siswa-siswi di Indonesia, terutama dari sisi gizi. Tapi setelah kejadian banyak keracunan ini, mungkin perlu imbauan dan pengawasan lebih ketat dari pemerintah — terutama soal kualitas dan kesehatan makanan,” ujarnya.

Kronologi Pelajar SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Keracunan MBG

Sebelumnya, puluhan Siswa SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dilaporkan mengalami keracunan seusai mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (15/10/2025). Menu makanan yang disajikan yaitu, satu porsi nasi, sepotong ayam, dan sepotong buah melon.

Salah satu guru SMP Negeri 1 Cisarua, M Fakhmi Nurdiansyah mengatakan, ada sebanyak 1.300 paket MBG yang telah dibagikan kepada para siswa SMP Negeri 1 Cisarua, KBB hari itu. Menu MBG yang disuguhkan berupa satu porsi nasi, sepotong daging ayam, sayur, dan sepotong buah melon.

Pada awalnya para murid ini tidak mengalami gejala seperti kasus keracunan yang lainnya. Tetapi usai menyantap MBG, siswa-siswa kemudian mengalami mual, hingga pusing

"Yang memiliki gejala dari awal sudah langsung diberi penetralisir diberikan air kelapa dari pihak MBG sama guru sehingga tidak terlalu bergejala yang fatal," kata dia.

Reporter: Robby Bouceuy/Kontributor merdeka.com

Foto Pilihan

Murid-murid sekolah dasar mendapatkan perawatan di klinik darurat setelah mengalami keracunan usai menyantap makanan yang dibagikan lewat program Makan Bergizi Gratis di Bandung, Jawa Barat, pada 23 September 2025. (Timur Matahari/AFP)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |