Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Rabu, (1/10/2025). IHSG hari ini akan bergerak ke posisi 8.200-8.246.
IHSG melemah 0,77% ke posisi 8.061 dan masih didominasi oleh tekanan jual, pergerakan IHSG pun masih cenderung konsolidasi dalam jangka pendek pada perdagangan saham Selasa, 30 September 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, best case (biru) masih terdapat peluang penguatan bagi IHSG untuk membentuk bagian dari wave [iii] ke rentang 8.200-8.246.
“Namun, pada label hitam, IHSG masih rawan terkoreksi paling tidak untuk menguji 7.894-7.959 dahulu,” kata Herditya dalam catatannya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 8.005, 7.840 dan level resistance di 8.155,8.192 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 7.975-8.140.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) - Buy on Weakness
Saham AMRT menguat 2,66% ke 1.930 dan masih didominasi dengan volume pembelian yang meningkat. "Kami perkirakan, posisi AMRT saat ini berada pada bagian dari wave iii dari wave (i)," kata Herditya.
Buy on Weakness: 1.905-1.930
Target Price: 2.010, 2.130
Stoploss: below 1.855
2.PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) - Buy on Weakness
Saham ENRG terkoreksi 1,83% ke 805 dan masih didominasi oleh tekanan jual. Herdity mengatakan, saat ini, posisi ENRG diperkirakan berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 5.
Buy on Weakness: 715-795
Target Price: 880, 940
Stoploss: below 650
Rekomendasi Teknikal Lainnya
3.PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) - Buy on Weakness
Saham HRTA terkoreksi 1,61% ke 915 dan disertai dengan munculnya volume penjualan. "Saat ini, posisi HRTA diperkirakan berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 3," kata dia.
Buy on Weakness: 805-895
Target Price: 1.015, 1.070
Stoploss: below 750
4.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Sell on Strength
Saham SMGR terkoreksi 1,39% ke 2.840 dan disertai dengan munculnya tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi SMGR saat ini sedang berada di awal wave (c) dari wave [b], sehingga SMGR masih rawan terkoreksi ke rentang area 2.280-2.570," kata dia.
Sell on Strength: 2.900-2.940
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penutupan IHSG pada 30 September 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah memerah hingga penutupan perdagangan saham Selasa (30/9/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang memerah.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup anjlok 0,77% ke posisi 8.061,06. Indeks saham LQ45 terpangkas 1,05% ke posisi 793,98. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.
Pada perdagangan saham Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.150,34 dan terendah 8.042,82. Sebanyak 396 saham melemah sehingga bebani IHSG. 280 saham menguat dan 122 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 2.584.103 kali dengan volume perdagangan 57,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 27,4 triliun. Investor asing melepas saham Rp 1,7 triliun. Sepanjang 2025, investor asing telah melepas saham sekitar Rp 54,74 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.612.
Sektor Saham
Dari 11 sektor saham, dua sektor saham menghijau. Sektor saham properti naik 0,29% dan sektor saham energi bertambah 0,28%.
Sementara itu, sektor saham transportasi turun 1,83%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham basic melemah 1,06%, sektor saham industri terperosok 1,42%, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,70%, sektor saham consumer siklikal terpangkas 0,10%.
Kemudian sektor saham kesehatan susut 0,24%, sektor saham keuangan terpangkas 1,37%, sektor saham teknologi melemah 1,34%, sektor saham infrastruktur merosot 1,12% dan sektor saham transportasi susut 1,83%.