Mercedes-Benz Pamerkan Teknologi Baterai Masa Depan, EQS Solid-State Tembus 1.205 Km

4 days ago 18

Liputan6.com, Jakarta - Mercedes-Benz mencatatkan rekor baru lewat uji coba EQS yang dibekali baterai solid-state prototipe. Mobil listrik mewah ini berhasil menempuh jarak 1.205 kilometer hanya dengan sekali pengisian daya, dari Stuttgart (Jerman) hingga Malmö (Swedia) tanpa berhenti untuk mengisi ulang.

Berdasarkan laporan Paultan, Kamis (11/9/2025), pencapaian ini menegaskan langkah serius Mercedes-Benz dalam mengembangkan teknologi baterai generasi terbaru yang digadang-gadang jadi masa depan mobil listrik.

Secara visual, EQS yang digunakan dalam pengujian tidak berbeda jauh dari model facelift yang sudah beredar di pasaran. Dari luar, sedan listrik ini tetap mempertahankan aura elegan khas Mercedes-Benz dengan lekukan aerodinamis dan gril futuristik yang menjadi ciri EQS.

Namun, perbedaan besar ada di balik lantai mobil: baterai solid-state prototipe menggantikan paket baterai standar. Secara dimensi, bobot, dan ukuran, paket baterai ini masih setara dengan baterai produksi massal, tetapi menawarkan performa yang jauh lebih efisien.

Mercedes menekankan bahwa desain baterai baru ini tidak hanya sekadar percobaan laboratorium, tapi sudah diuji langsung di jalan raya dengan kondisi berkendara nyata melintasi tiga negara.

Super Jauh Tanpa Cas, Ini Rahasia EQS

Dalam pengujian tersebut, EQS prototipe bahkan masih menyisakan jarak tempuh 137 km setelah menempuh 1.205 km perjalanan. Sebagai perbandingan, EQS450+ facelift dengan baterai 118 kWh hanya mampu menempuh hingga 822 km berdasarkan standar WLTP.

Teknologi baterai solid-state ini dikembangkan bersama Mercedes-AMG High Performance Powertrains (HPP), divisi khusus teknologi Formula 1 milik Mercedes di Inggris. Keunggulannya terletak pada penggunaan elektrolit padat alih-alih cair, yang membuat baterai lebih aman dan memungkinkan pemakaian anoda lithium metal. Hasilnya, kepadatan energi meningkat dan efisiensi daya melonjak hingga 25%.

Selain itu, baterai ini memanfaatkan pendinginan pasif lewat aliran udara alami, sehingga lebih hemat energi dibanding sistem pendinginan cair yang biasa digunakan pada mobil listrik konvensional.

Kapan Bisa Dinikmati Konsumen?

Mercedes-Benz menyebutkan uji coba jarak jauh ini adalah bagian dari program validasi menyeluruh untuk mempercepat langkah menuju produksi massal baterai solid-state. Targetnya, teknologi ini bisa masuk ke lini produksi pada akhir dekade ini.

Meski belum ada informasi harga, dipastikan model EQS yang sudah menggunakan baterai solid-state akan menjadi salah satu yang paling efisien dan berjangkauan terpanjang di kelasnya. Jika berhasil diproduksi massal, inovasi ini bakal menjadi lompatan besar dalam industri kendaraan listrik global.

Markus Schäfer, Chief Technology Officer Mercedes-Benz, menyebut pencapaian ini sebagai “gamechanger” yang akan menghadirkan level baru kenyamanan dan jarak tempuh bagi konsumen di masa depan.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |