Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan koreksi pada perdagangan saham Rabu, (10/9/2025). IHSG hari ini akan berpotensi ke posisi 7.233-7.390.
IHSG merosot 1,785 ke posisi 7.628 dan masih didominasi oleh tekanan jual meskipun volume sudah relatif mengecil pada perdagangan saham, Selasa, 9 September 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada label hitam dan merah, IHSG masih akan melanjutkan koreksinya untuk membentuk bagian dari wave [c] dari wave 4. Hal ini seiring IHSG akan mengarah ke 7.233-7.390.
“Namun demikian, masih terdapat peluang IHSG menguat ke area 7.696-7.771 sekaligus menguji area resistance terdekatnya,” ujar Herditya.
Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.547,7.448 dan level resistance 7.771,7.943 pada Rabu pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance 7.600-7.900.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Surya Internusa Semesta Tbk (SSIA), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL).
Rekomendasi Saham
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) - Buy on Weakness
Saham AMRT terkoreksi 1,44% ke 2.050 dan masih didominasi oleh tekanan jual, pergerakan AMRT masih berada di fase downtrendnya. "Kami perkirakan, posisi AMRT sedang berada pada bagian dari wave (c) dari wave [y] dari wave X," kata Herditya.
Buy on Weakness: 1.925-2.040
Target Price: 2.200, 2.280
Stoploss: below 1.880
2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Buy on Weakness
Saham BBCA terkoreksi 2,27% ke 7.525 dan disertai dengan meningkatnya volume penjualan. "Kami perkirakan, posisi BBCA sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c]," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 7.050-7.425
Target Price: 7.700, 8.100
Stoploss: below 7.000
Rekomendasi Saham Lainnya
3.PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) - Buy on Weakness
Saham MEDC menguat 1,23% ke 1.230 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya mengatakan, pihaknya perkirakan, posisi MEDC sedang berada pada bagian awal dari wave [b] dari wave B.
Buy on Weakness: 1.165-1.200
Target Price: 1.270, 1.330
Stoploss: below 1.100
4.PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) - Buy on Weakness
Saham NCKL menguat 5,56% ke 1.140 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pergerakan NCKL pun masih cenderung uptrend. "Kami perkirakan, posisi NCKL sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [v]," kata dia.
Buy on Weakness: 1.085, 1.120
Target Price: 1.175, 1.250
Stoploss: below 1.070
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Cadangan Devisa
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyoroti mengenai cadangan devisa. Cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2025 turun ke USD 150,7 miliar, terendah dalam sebulan terakhir. Hal ini akibat pembayaran utang luar negeri dan intervensi Bank Indonesia untuk menstabilkan rupiah.
Meski menurun, cadangan masih kuat setara 6,3 bulan impor, di atas standar internasional. "Pelemahan rupiah hingga 16.500 per dolar AS sempat terjadi karena demonstrasi ricuh, tetapi arus masuk modal asing bersih tetap positif USD 750 juta terutama ke obligasi dan saham,” demikian seperti dikutip.
Selain itu, tambahan dukungan juga datang dari penerbitan Kangaroo Bonds AUD 800 juta. "Kami menilai penurunan cadangan devisa dipengaruhi stabilisasi rupiah, pembayaran utang, surplus perdagangan yang menyusut akibat tarif baru Amerika Serikat, serta capita outflow dari SBN. Pergantian menteri keuangan turut memberikan dampak jangka pendek, tetapi pelemahan rupiah diperkirakan hanya sementara," demikian seperti dikutip.