TikTok Sepakat Bentuk Usaha Patungan di AS, Oracle hingga MGX jadi Pemegang Saham

16 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - TikTok telah menandatangani perjanjian dengan tiga investor utama yakni Oracle, Silver Lake dan MGX untuk membentuk usaha patungan TikTok AS yang baru. Hal ini sebagai langkah memastikan platform video sosial populer ini dapat terus beroperasi di Amerika Serikat (AS).

Mengutip laman AP, Jumat (19/12/2025), kesepakatan itu akan selesai 22 Januari 2026, berdasarkan memo internal yang dilihat oleh Associated Press.

Sementara itu, CEO TikTok Shou Zi Chew mengatakan kepada karyawan kalau ByteDance dan TikTok telah menandatangani perjanjian yang mengikat dengan konsorsium tersebut.

"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk berterima kasih atas dedikasi dan kerja keras Anda yang berkelanjutan. Upaya Anda membuat kami tetap beroperasi pada tingkat tertinggi dan akan memastikan TikTok terus tumbuh dan berkembang di AS dan seluruh dunia,” tulis Chew dalam memo kepada karyawan.

“Dengan adanya perjanjian ini, fokus kita tetap pada hal yang selalu ada, yaitu memberikan yang terbaik bagi pengguna, kreator, bisnis, dan komunitas TiKTok global,”

Separuh dari usaha patungan TikTok AS yang baru akan dimiliki oleh sekelompok investor antara lain Oracle, Silver Lake dan perusahaan investasi Uni Emirat Arab MGX yang masing-masing akan memegang 15% saham. 19,9% dari aplikasi itu akan dimiliki oleh ByteDance, dan 30,1% lainnya akan dimiliki oleh afiliasi dari investor ByteDance yang sudah ada menurut memo tersebut.

Memo tidak menyebutkan siapa investor lainnya. TikTok dan Gedung Putih menolak berkomentar.

Melindungi Data Warga AS

Pejabat AS sebelumnya telah memperingatkan algoritma ByteDance rentan terhadap manipulasi oleh otoritas China yang dapat memakainya untuk membentuk konten di platform tersebut dengan cara yang sulit dideteksi.

Memo menyebutkan, perusahaan patungan akan memiliki tujuh anggota baru mayoritas direksi dari Amerika Serikat. Usaha ini juga akan tunduk pada ketentuan yang melindungi data warga AS dan keamanan nasional AS.

Data pengguna AS akan disimpan secara lokal dalam sistem yang dikelola Oracle. Memo itu menyatakan pengguna AS akan terus menikmati pengalaman yang sama seperti saat ini dan pengiklan akan terus melayani audiens global tanpa dampak dari kesepakatan ini.

"Algoritma TikTok, rahasia utama yang menggerakkan konten video yang adiktif akan dilatih ulang memakai data pengguna AS untuk memastikan konten bebas dari manipulasi pihak luar,” disebutkan dalam memo itu.

Usaha patungan AS juga akan mengawasi moderasi konten dan kebijakan di dalam negeri. AS telah memperingatkan sebelumnya mengenai algoritma ByteDance rentan dimanipulasi oleh otoritas China, yang dapat membuat konten platform itu sulit dideteksi.

Algoritma menjadi isu utama terkait keamanan TikTok. Sebelumnya China mengatur algoritma harus di bawah hukum China. Namun, aturan AS yang disahkan dengan dukungan bipartisan mengatakan setiap divestasi TikTok harus berarti platform itu memutuskan hubungan terutama algoritma dengan ByteDance.

Berakhirnya Ketidakpastian

Kesepakatan ini menandai berakhirnya ketidakpastian selama bertahun-tahun tentang nasib platform berbagi video populer tersebut di Amerika Serikat.

Setelah mayoritas bipartisan yang luas di Kongres mengesahkanm dan Presiden Joe Biden menandatangani  undang-undang yang akan melarang TikTok di AS jika tidak menemukan pemilik baru sebagai pengganti ByteDance dari China, platform tersebut dijadwalkan akan ditutup pada batas waktu Januari 2025 yang ditetapkan undang-undang tersebut.

Selama beberapa jam, memang demikian. Namun, pada hari pertamanya menjabat, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk tetap menjalankannya sementara pemerintahannya mencoba mencapai kesepakatan untuk penjualan perusahaan tersebut.

Pengguna TikTok

Tiga perintah eksekutif lagi menyusul, karena Trump, tanpa dasar hukum yang jelas, terus memperpanjang tenggat waktu untuk kesepakatan TikTok.

Kedua, dikeluarkan pada April, ketika para pejabat Gedung Putih percaya mereka hampir mencapai kesepakatan untuk memisahkan TikTok menjadi perusahaan baru dengan kepemilikan AS yang gagal setelah China menarik diri menyusul pengumuman tarif Trump.

Ketiga dikeluarkan pada Juni, kemudian yang lain pada September, yang menurut Trump akan memungkinkan TikTok untuk terus beroperasi di Amerika Serikat dengan cara yang memenuhi kekhawatiran keamanan nasional.

TikTok memiliki lebih dari 170 juta pengguna di AS. Sekitar 43% orang dewasa AS di bawah usia 30 tahun mengatakan mereka secara teratur mendapatkan berita dari TikTok, lebih tinggi daripada aplikasi media sosial lainnya termasuk YouTube, Facebook, dan Instagram, menurut laporan Pew Research Center yang diterbitkan musim gugur ini.

Saham Oracle melonjak USD 9,07, atau 5%, menjadi USD 189,10 dalam perdagangan setelah jam kerja.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |