IHSG Hari Ini 19 Desember 2025 Melemah Terbatas, Saham SUPA Masih Masuk Top Gainers

14 hours ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada sesi kedua hingga penutupan perdagangan saham Jumat, (19/12/2025). IHSG hari ini ditutup turun tipis di tengah transaksi harian saham sentuh Rp 47,1 triliun dan sektor saham transportasi pimpin koreksi.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup turun tipis 0,10% ke posisi 8.609,55. Indeks saham LQ45 menguat 0,21% ke posisi 853,53. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Pada perdagangan saham Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.671,76 dan level terendah 8.562,88. Sebanyak 473 saham melemah sehingga bebani IHSG. 197 saham menguat dan 133 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 2.300.154 kali dengan volume perdagangan saham 40,8 miliar saham. Nilai transaksi Rp 47,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.727.

Dari 11 sektor saham, enam sektor saham tertekan. Sektor saham transportasi merosot 2,86%, sektor saham kesehatan terpangkas 0,99%, sektor saham infrastruktur tergelincir 0,90%. Selain itu, sektor saham teknologi susut 0,52%, sektor saham properti merosot 0,51% dan sektor saham consumer siklikal melemah 0,25%.

Sementara itu, sektor saham energi naik 0,08%, sektor saham basic bertambah 0,17%, sektor saham industri menguat 0,12%. Lalu sektor saham nonconsumer siklikal bertambah 0,18% dan sektor saham keuangan mendaki 0,14%.

Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim menuturkan, tekanan pada indeks terutama dipicu koreksi di sektor transportasi. Sementara itu, sektor consumer nonsiklikal mencatat kenaikan terbesar pada perdagangan Jumat pekan ini. Selain itu, rupiah melemah di pasar spot ke level 16.750 per dolar AS turut menekan pergerakan pasar saham di tengah mayoritas mata uang Asia yang melemah.

“Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi menguji level 8.500-8.550,” kata Ratna dikutip dari Antara, Jumat pekan ini.

Sentimen IHSG Lainnya

Dari sisi data domestik, kinerja penjualan mobil masih melemah. Penjualan mobil domestik pada November 2025 tercatat turun 0,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 74.252 unit. Meski demikian, penurunan ini melambat dibandingkan Oktober 2025 yang turun 4,4 persen yoy.

Secara kumulatif, sepanjang Januari-November 2025, total penjualan mobil mencapai sekitar 710 ribu unit, turun sekitar 10 persen yoy dibandingkan periode yang sama 2024.

Pemerintah juga mengindikasikan tidak akan melanjutkan insentif kendaraan listrik pada 2026 guna mendorong produsen otomotif membangun fasilitas produksi di dalam negeri.

Dari eksternal, pelaku pasar dinilai masih mencermati keputusan Bank of Japan (BOJ) yang pada 19 Desember menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75 persen, level tertinggi dalam 30 tahun terakhir. Kenaikan ini merupakan yang kedua pada 2025 setelah langkah serupa pada Januari.

BOJ membuka peluang kenaikan lanjutan jika kondisi ekonomi membaik dan inflasi tetap tinggi, meski memproyeksikan inflasi inti melambat di bawah target 2 persen pada semester I 2026 sebelum kembali meningkat stabil.

“Yen Jepang justru melemah karena ketidakpastian waktu dan besaran kenaikan berikutnya serta suku bunga Jepang yang masih relatif rendah dibandingkan Amerika Serikat (AS) dan negara maju lain,” ujar dia.

Gerak Saham

Saham DSSA ditutup menghijau jelang akhir pekan ini. Harga saham DSSA ditutup menguat 3,34% ke posisi Rp 109.125 per saham. Saham DSSA dibuka melemah ke posisi Rp 104.800 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 105.600. Harga saham DSSA berada di level tertinggi Rp 110.125 dan level terendah Rp 104.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.443 kali dengan volume perdagangan 1.698.931 saham. Nilai transaksi Rp 18,4 triliun.

Harga saham VKTR ditutup melesat 0,63% ke posisi Rp 795 per saham. Harga saham VKTR dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 800 per saham. Saham VKTR berada di level tertinggi Rp 830 dan level terendah Rp 770 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.457 kali dengan volume perdagangan 677.509 saham. Nilai transaksi Rp 54 miliar.

Harga saham MORA merosot 4,13% ke posisi Rp 10.450 per saham. Saham MORA dibuka stagnan di posisi Rp 10.900 per saham. Harga saham MORA berada di level tertinggi Rp 11.475 dan level terendah Rp 10.350 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.585 kali dengan volume perdagangan 16.197 saham. Nilai transaksi Rp 13,6 miliar.

Harga saham AGRS ditutup stagnan di posisi Rp 80 per saham. Saham AGRS dibuka naik satu poin ke posisi Rp 81 per saham. Harga saham AGRS berada di level tertinggi Rp 81 dan level terendah Rp 79 per saham. Total frekuensi perdagangan 662 kali dengan volume perdaganagn 94.479 saham. Nilai transaksi Rp 751,5 juta.

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham BAIK menguat 34,78%
  • Saham TALF menguat 25%
  • Saham RLCO menguat 24,88%
  • Saham SUPA menguat 24,87%
  • Saham BABY menguat 24,65%

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham JAYA merosot 15%
  • Saham PSDN merosot 15%
  • Saham PJHB merosot 14,90%
  • Saham GMTD merosot 14,90%
  • Saham KONI merosot 14,71%

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BUMI tercatat 87.274 kali
  • Saham LEAD tercatat 81.999 kali
  • Saham INET tercatat 62.070 kali
  • Saham COAL tercatat 56.124 kali
  • Saham ANTM tercatat 49.878 kali

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham DSSA senilai Rp 1,6 triliun
  • Saham BBCA senilai Rp 1,1 triliun
  • Saham BUMI senilai Rp 945,8 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 862,9 miliar
  • Saham ANTM senilai Rp 853,3 miliar

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Mengutip CNBC, saham dan imbal hasil obligasi Jepang melonjak setelah bank sentral menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam tiga dekade ini. Keputusan ini diambil seiring inflasi tetap di atas targetnya selama hampir empat tahun terakhir.

Bank Sentral Jepang menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%, level tertinggi sejak 1995 dan sesuai dengan harapan ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Tingkat inflasi konsumen Jepang turun menjadi 2,9% pada November, demikian berdasarkan data pemerintah. Inflasi inti yang tidak termasuk harga makanan segar, tetapi tidak berubah dari 3% pada Oktober dan sesuai dengan perkiraan ekonom yang disurvei Reuters.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 1,03% dan ditutup ke posisi 49.507,21. Indeks Topix mendaki 0,8% dan ditutup ke posisi 3.383,66. Yen Jepang melemah 0,33% menjadi 156,06 terhadap dolar AS.

Imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik lebih dari 3 basis poin menjadi 2,022%, tertinggi sejak 1999, menurut data dari LSEG. Imbal hasil obligasi bertenor 20 tahun naik lebih dari 2 basis poin menjadi 2,962%.

“Penerimaan pemerintah atas kenaikan suku bunga tampaknya merupakan langkah yang berpusat pada Kementerian Keuangan, yang khawatir tentang depresiasi Yen,” tulis Japan Macro Strategis Credit Agricole-CIB, Ken Matsumoto.

Selain itu, indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,65% menjadi 4.020,55. Indeks Kosdaq naik 1,55% menjadi 915,27. Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,39% menjadi 8.621,4. Indeks Hang Seng di Hong Kong bertambah 0,59%. Selanjutnya indeks CSI300 mendaki 0,34% menjadi 4.568,18.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |