Jawa Barat Siap Jadi Tuan Rumah Pameran Senjata Tradisional Seluruh Indonesia, Pamerkan Sekitar 200 Jenis

1 day ago 9

Liputan6.com, Bandung - Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Ary Heriyanto, menyampaikan, Jawa Barat akan menjadi tuan rumah pameran senjata tradisional se-Indonesia.

Pameran itu, kata dia, akan berlangsung di Museum Sri Baduga, Kota Bandung, pada tanggal 29-31 Juli 2025.

“Kita nanti ada pameran senjata tradisional se-Indonesia di Museum Sri Baduga,” katanya disela Festival Permainan Rakyat Jawa Barat di Taman Budaya Jabar, Rabu, 25 Juni 2025.

Senjata-senjata khas Nusantara itu merupakan koleksi dari sekitar 28 museum di Indonesia. “Terdiri dari 25 museum provinsi dan sisanya museum kabupaten kota di Indonesia”.

Ary menerangkan, kegiatan itu merupakan agenda tahunan dengan tuan rumah yang dipilih secara bergilir. Tahun lalu, katanya, pameran berlangsung di Sumatera Barat.

“Tuan rumahnya dipilih secara bergantian, tahun ini di Jawa Barat, tahun depan tuan rumahnya di Banten,” katanya.

Sebagai tuan rumah, Jawa Barat akan memamerkan sekitar 60 senjata tradisional yang mewakili sejarah dari masa ke masa. Salah satu yang akan dipamerkan sebagai indentitas khas adalah Kujang.

Secara keseluruhan, Ary memperkirakan, bakal ada 200 senjata tradisional yang dipamerkan di Museum Sri Baduga. Pameran nanti diaku jadi upaya pemerintah daerah untuk menunjukan bagaimana kejayaan dan keberagaman budaya di Nusantara.

“Mengenalkan kekayaan dan keberagaman kita, merajut NKRI dengan budaya. Kita targetkan 50 ribu kunjungan”, “Intinya, senjata tersebut mewakili sejarah dari masa ke masa, ada Kujang Galuh, dan kujang lainnya,” tandasnya.

Festival Permainan Rakyat Jawa Barat

Sementara, pada Juni ini, berlangsung Festival Permainan Rakyat Jawa Barat yang juga diinisiasi Disparbud Jabar, digelar dua hari, tanggal 25-26. Menampilkan 27 jenis permainan rakyat.

Ary Heriyanto, mengatakan, ada sebanyak 800 anak usia pelajar dari 27 kelompok yang mewakili kabupaten kota masing-masing.

“Mereka para pelajar dari kelompok seni, komunitas atau sanggar yang ditunjuk atau direkomendasikan oleh dinas di kabupaten kota di Jawa Barat,” katanya.

Gelaran ini diharapkan menstimulus masyarakat, khususnya generasi ngora, agar mengenal kembali dan mencintai budaya sendiri.

Permainan rakyat yang ditampilkan di panggung antara lain yaitu Anjang-anjangan, Bebentengan, Beklen, Boy-boyan, Talawengkar, Congklak, Cacaburange, Cingciripit, Damdaman, Endog-endogan.

Selain itu, Empet-empetan, Endcrak, Engkle, Galah Asin, Gatrik, Gugunungan, Hahayaman, Jajangkungan, Luncat Tali, Oray-orayan, Paciwit-ciwit, Perepet Jengkol, Sermen, Sondah, Sorodot Gaplok, Ucing-ucingan, dan Ucing Sumput.

“Kami mengajak kepada semua generasi muda untuk mengenali, mencintai dan bangga pada budaya sendiri, agar kita punya ketahanan budaya yang baik, ketahanan budaya ini ciri ketangguhan bernegara,” kata Ary.

Foto Pilihan

Suasana pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) di sekitar jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Minggu (4/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |