Liputan6.com, Jakarta Kebun Binatang Taman Rimba Jambi mendatangkan dua satwa penghuni baru, yakni Harimau Benggala dan Singa Putih. Koleksi satwa baru ini dikenalkan oleh Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani, Rabu (15/10/2025).
"Mari kita sama-sama jaga, semoga kebun binatang ini menjadi lebih baik," kata Abdullah Sani usai mengenalkan dua koleksi satwa baru.
Harimau Benggala (Panthera tigris tigris) jantan berusia 2 tahun bernama "Aden" itu didatangkan dari Kebun Binatang Lembang, Jawa Barat. Harimau putih ini menghuni kandang yang sebelumnya ditinggal mati oleh Harimau Sumatera bernama Uni.
Sementara Singa Putih bernama "Mara Pijoan" didatangkan lewat pertukaran satwa Tapir dari Fauna Land. Singa ini bakal menemani Singa Afrika yang lebih dulu menghuni kadang di Taman Rimbo.
Acara perkenalan dua koleksi satwa ini disambut meriah. Taman Rimba mengundang puluhan pelajar taman kanak-kanak. Usai perkenalan koleksi baru, kemudian dilanjutkan dengan musik organ tunggal yang digelar di area dekat kandang satwa.
Primata dan satwa burung gelisah, terus berkicau dan saling bersahut-sahutan. Sedangkan Harimau Benggala terlihat mengitari area kandang. Para pengunjung pun tak berhenti mengabadikan momen ini.
Abdullah Sani memberikan catatan khusus kepada pihak Taman Rimba untuk senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik kepada koleksi satwa di kebun binatang ini.
"Harus kita jaga mereka (satwa) menjaganya bukan hanya makanannya saja. Tapi yang lebih penting memperhatikan lingkungannya, artinya harus tetap aman dan terjaga," ujar Sani.
Deretan Kematian Harimau di Kebun Binatang
Taman Rimba Jambi menjadi primadona dan kebanggan warga Jambi karena satu-satunya kebun binatang di Provinsi Jambi. Lembaga konservasi ini menyajikan destinasi wisata di Kota Jambi. Lokasinya yang strategis berada di dekat Bandara Sultan Thaha Jambi mampu menarik pengunjung, terutama saat libur sekolah dan akhir pekan.
Namun di tengah primadonya itu, masih menyisakan kisah pilu bagi penghuni satwa di Taman Rimba. Belum pulih ingatan Harimau Sumatera bernama Uni yang kurus kering hingga akhirnya meninggal dunia di usia 23 tahun.
Berbagai rentetan peristiwa kematian satwa endemik Harimau Sumatera di Taman Rimba menjadi sejarah kelam tata kelola kebun binatang untuk menghadirkan kesejahteraan satwa.
Liputan6.com merangkum rentetan peristiwa kematian Harimau Sumatera di Tamab Rimba:
29 Mei 2025 “Uni” Harimau Sumatera ditemukan mati di kandang dengan penyebab kematiannya diduga penyakit/faktor usia sekitar 23 tahun. Selain faktor usia, kematian Uni juga disebabkan suspect komplikasi organ.
Kemudian pada Januari 2019, dua ekor satwa koleksi, yakni Singa (panthera leo) dan Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) mati di Taman Rimba.
Dua satwa koleksi Taman Rimba itu mati secara beruntun. Singa berusia 11 tahun bernama Hori ditemukan mati pada 19 Januari 2019, satu minggu kemudian, Harimau Sumatera bernama Ayu berusia 8 tahun ditemukan mati pada 26 Januari 2019 dengan enyebab kematiannyaakibat sakit paru-paru basah.
Selain itu yang paling memilukan peristiwa kematian beruntun terjadi pada Agustus 2013. Tiga hewan mati secara beruntun: dua Singa Afrika (Gebo & Sonia) dan satu Harimau Sumatera bernama “Peter” mati.
Ketiga satwa yang mati itu penyebabnya diduga diracun striknin. Dalam laporan otoritas setempat menyatakan terdapat unsur kesengajaan untuk membunuh satwa dilindungi ini.
BKSDA Berikan Asistensi
Menanggapi sering terjadinya peristiwa kematian koleksi di Taman Rimba, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi akan memberikan asistensi supaya semua koleksi satwa di kebun binatang ini sehat.
"Animal welfare atau kesejahteraan hewan harus dijaga, dan fungsi edukasi berjalan," kata Kepala BKSDA Jambi Agung Nugroho usai mengikuti acara peresmian dua koleksi baru di Taman Rimba Jambi.
Agung bilang mendatangkan Harimau Benggala dan Singa Putih tersebut telah melalui pertimbangan teknis. Dirinya akan terus mengevaluasi kondisi animal welfare, termasuk infrastruktur kandang. "Kita harus kawal bersama," demikian Agung Nugroho.