Liputan6.com, Kabupaten Muna - Sebuah kapal tongkang menabrak perahu ketinting (long boat) berisi nelayan di titik koordinat 04.36.458 S/122.41 915 E atau di sekitar perairan Kecamatan Tampo-Pulau Renda Kabupaten Muna, Sabtu (18/10/2025), sekitar pukul 13.25 Wita.
Salah satu korban hilang diketahui bernama La Onus (51). Korban diketahui merupakan Kepala Wilayah Kerja Kantor Unit Pelayanan Pelabuhan (KUPP) Raha wilayah Pelabuhan Penyeberangan Tampo.
Dia diduga tak mampu menyelamatkan diri usai kapal tongkang nikel menabrak ketinting yang ia tumpangi bersama dua orang nelayan lainnya. Dari video viral yang beredar, akibat kecelakaan laut itu kapal ketinting tersebut hancur dan tenggelam usai ditabrak tongkang nikel berukuran besar.
Kasi Ops KPP Kendari Syaiful Wijanarta mengatakan, informasi yang diterima pihaknya, korban diketahui berstatus Kepala Wilayah Kerja (Kawilker) KUPP Raha.
"Dia bertugas di pelabuhan penyeberangan Kapal Fery Tampo," kata Syaiful Wijanarta, dikonfirmasi Liputan6.com Minggu (19/10/2025).
Namun, pihak SAR Kendari belum mengetahui apakah La Onus pergi memancing atau hanya menumpang di kapal tersebut. Kata Wijanarta, pihaknya masih berkoordinasi dengan Syahbandar Raha.
Identitas Korban
Diketahui, akibat kecelakaan ini, dua orang diatas perahu dinyatakan hilang, sedangkan satu orang lainnya berhasil selamat.
Keduanya yakni La Rone (63) dan La Onus (51). Salah seorang korban hilang, La Rone ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia oleh Tim Basarnas Kendari Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 8.15 Wita, sekitar 0,6 mil laut dari TKP.
Sedangkan, korban selamat diketahui bernama Muhtari (48). Dia berhasil berenang dan diselamatkan kapal lainnya yang berada di sekitar lokasi.
Korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. Kepala Pos SAR Muna, Hasrin turun langsung menyaksikan penyerahan jenasah korban kepada pihak keluarga.
Kantor Pertolongan dan Pencarian (KPP) Kendari merilis, Tongkang Buana Jaya 3321 menabrak perahu nelayan di sekitar pulau Renda Kecamatan Tampo Kabupaten Muna. Tongkang tersebut, diduga masuk melewati jalur hilir mudik perahu nelayan pencari ikan di sekitar TKP.
Dalam rilisnya, Kantor KPP Kendari mengungkapkan, baru menerima laporan sekitar pukul 16.55 Wita dari polisi setempat. Padahal, kecelakaan sudah terjadi sekitar 3 jam sebelummya. Sehingga, tim Basarnas baru menurunkan anggota 10 menit ke lokasi kejadian setelah laporan dari personil polisi masuk.
"Dua orang korban hilang terjatuh dari longboat setelah ditabrak oleh kapal tongkang Buana disekitar perairan antara tampo dan Pulau Renda," ujar Kepala KPP Kendari Amiruddin, Sabtu (18/10/2025)
"Pukul 17.10 Wita Tim Rescue Unit Siaga SAR Muna diberangkatkan menuju LKP untuk memberikan bantuan SAR," lanjut Amiruddin.
Kata Polisi
Saat ini, pihak KPP Kendari tengah melakukan patroli menyisir perairan di sekitar TKP. Mencari salah satu korban lainnya yang masih hilang.
Kasubdit Gakkum Dit Polairud Polda Sulawesi Tenggara AKBP Tendri Wardi mengatakan, sudah melakukan penyelidikan terkait kecelakaan tongkang menabrak kapal nelayan di perairan Tampo-Pulau Renda.
Saat dikonfirmasi Liputan6.com, Tendri mengkonfirmasi, ada kelalaian dari pihak kapal long boat (ketinting). Hal ini jika berdasarkan audio visual yang dikirmkan ke pihak kepolisian dan anggota yang bertugas menolong di lapangan.
"Ini jelas kelalaian kapal long boat nelayan yang memotong jalur pelayaran tongkang," ujar Tendri Wardi.
Kata dia, harusnya pengemudi paham hal itu tidak bisa dilakukan dan membahayakann kondisi pelayaran.
Hingga saat ini, pihaknya belum melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi kapal tongkang maupun nelayan yang selamat. Namun, pihaknya akan melihat apakah ini murni kelalaian pengemudi tongkang atau kapal nelayan.
"Pemeriksaan belum kami lakukan karena masih proses pencarian dan pertolongan yang hilang," ujar AKBP Tendri Wardi.
Terkait posisi jalur kecelakaan, Tendri mengatakan akan mengecek apakah wilayah ini menjadi jalur tangkap ikan atau pelayanan tongkang.
"Kami akan cek koordinat di tempat kejadian apakah murmi jalur pelayaran atau tangkap ikan, kita akan koordinasikan ke Syahbandar," katanya.