WEGE Kantongi Kontrak Rp 1,96 Triliun untuk Pembangunan Gedung dan Kawasan DPR II di IKN

1 day ago 10

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) kembali terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Nindya Karya dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, WEGE menandatangani kontrak paket pekerjaan konstruksi terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build) untuk pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Lembaga DPR II pada Kamis (4/12).

Kontrak bernilai Rp 1,96 triliun termasuk PPN tersebut ditandatangani pada Kamis, 4 Desember 2025 di Nusantara. Penandatanganan dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) XVI-2025 Satuan Kerja Otorita Ibu Kota Nusantara, Alfrits Steeve Willy Makalew, bersama Direktur Operasi II WEGE yang juga Kuasa KSO WEGE-NINDYA-WIKA, Dwi Purnomo.

Dwi Purnomo menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan Otorita IKN kepada KSO. Ia menegaskan komitmen pelaksana untuk menghadirkan infrastruktur yang memenuhi standar kualitas serta sejalan dengan arah pembangunan berkelanjutan di IKN.

"Kami sangat bangga dapat kembali berkontribusi dalam sejarah pembangunan Ibu Kota Nusantara. Proyek Gedung DPR II ini memiliki standar teknis yang tinggi, termasuk penerapan Smart Building dan Green Building. Dengan sinergi keahlian dari WEGE, Nindya Karya, dan WIKA, kami berkomitmen penuh untuk menuntaskan amanah ini dengan kualitas terbaik, tepat waktu, dan mengutamakan keselamatan kerja (K3)," ujar Dwi dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (9/12/2025).

Dalam pelaksanaannya, WEGE bersama mitra KSO mendapat amanat untuk menyelesaikan proyek dalam jangka waktu 750 hari kalender. Ruang lingkup pekerjaan terbagi ke dalam dua bagian utama, yakni pembangunan bangunan gedung serta penataan kawasan.

IKN Sebagai Kota Masa Depan

Pekerjaan pembangunan bangunan gedung meliputi Gedung B2, C2, dan D, yang mencakup aspek arsitektur, interior, struktur, serta pekerjaan mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP).

Sementara itu, penataan kawasan meliputi pekerjaan geoteknik, lansekap, tata cahaya kawasan, pembangunan jalan dan jembatan, hingga jaringan utilitas kawasan seperti air minum, air limbah, dan drainase.

Sejalan dengan visi IKN sebagai kota masa depan, proyek ini menerapkan standar konstruksi modern dengan pemanfaatan Building Information Modelling (BIM) tingkat lanjut. Selain itu, pelaksanaan proyek juga mengacu pada kriteria penilaian Bangunan Gedung Hijau (BGH) serta penerapan sistem Bangunan Gedung Cerdas.

Proyek pembangunan Gedung dan Kawasan DPR II ini dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan skema tahun jamak (Multi Years Contract) untuk Tahun Anggaran 2025–2027. Kontrak tersebut juga mencakup masa pemeliharaan konstruksi selama 360 hari kalender setelah serah terima pertama.

 WEGE Garap Proyek Sekolah Rakyat di Dua Provinsi

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) memastikan keterlibatannya dalam proyek pembangunan Sekolah Rakyat Kementerian PUPR yang tersebar di beberapa daerah. Direktur QHSE dan Pemasaran WEGE, Tomo Dwi Hasputro, menyampaikan bahwa perseroan telah memenangkan beberapa paket pekerjaan di dua wilayah.

“Ya, kami beberapa, ada dua lokasi yang kita menangkan di Kalimantan Barat, ada tiga lokasi sekolah rakyat. Kemudian ada di Jateng (Jawa Tengah) dengan lima lokasi sekolah rakyat di mana kami ber-KSO dengan Wika Holding atau Wika Induk,” ujarnya dalam Konferensi Pers, Jumat (28/11/2025).

Strategi Percepatan: KSO, Pekerjaan Paralel, dan Precast

Tomo menjelaskan, percepatan pembangunan dilakukan melalui sinergi dalam bentuk kerja sama operasi (KSO) antara WEGE, WIKA Induk, dan mitra lainnya. Kolaborasi ini memungkinkan pembagian wilayah kerja sehingga konstruksi dapat dilaksanakan secara paralel.

“Nah memang salah satu strateginya yaitu tadi ber-KSO. Dengan ber-KSO itu dengan ada beberapa, tiga perusahaan salah satunya swasta kami coba berkolaborasi untuk berbagi lokasi wilayah tadi yang menyebar di Kalimantan Barat di Jawa Tengah. Memang harus kita kerjakan secara paralel sehingga secara waktu pelaksanaan bisa on time dan on budget seperti itu,” jelasnya.

Selain itu, penggunaan material dan metode konstruksi precast juga menjadi bagian dari inovasi percepatan, termasuk opsi dinding atau struktur baja yang disesuaikan dengan kajian teknis di lapangan.

WEGE juga memanfaatkan Building Information Modeling (BIM) untuk meningkatkan akurasi penyusunan desain serta mengurangi potensi kesalahan pada tahap konstruksi.

“Nah salah satunya upaya percepatannya yaitu dengan kita link construction, dengan menggunakan BIM teknologi sehingga meminimalkan kesalahan-kesalahan waktu proses pelaksanaannya. Jadi dengan kita menggunakan BIM itu kita sudah melihat clash detection-nya atau kesalahan-kesalahan pada saat desain itu sebelum pelaksanaan kita mulai,” pungkasnya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |