Saham DEWA Menghijau saat IHSG Mengalami Tekanan

2 days ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) bergerak di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham, Selasa (9/12/2025). Kenaikan harga saham DEWA ini terjadi di tengah tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Mengutip data RTI, harga saham DEWA pada Selasa (9/12/2025) pukul 11.45 WIB, naik 10,26% ke posisi Rp 500 per saham.

Harga saham DEWA dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 468 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 458 per saham. Harga saham DEWA berada di level tertinggi Rp 510 dan level terendah Rp 466 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 126.611 kali dan volume perdagangan saham 26.249.365 saham. Nilai transaksi Rp 1,3 triliun.

PT Darma Henwa Tbk (DEWA) adalah perusahaan kontraktor pertambangan dan energi terintegrasi di Indonesia yang menyediakan layanan komprehensif mulai dari pembukaan lahan, pengupasan, pengangkutan batubara, hingga manajemen pelabuhan

DEWA berkantor pusat di Jakarta dan bagian dari Bakrie Group.

Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG Ditutup melemah 0,39 persen ke posisi 8.675. Sebanyak 243 saham menguat dan 415 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah.

Bayar Utang, PT Darma Henwa Tbk Mau Private Placement Rp 1,41 Triliun

Sebelumnya, Pemegang saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menyetujui rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement senilai Rp 1,41 triliun. Persetujuan itu diperoleh dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan Perseroan pada Kamis, 13 Februari 2025.

PT Darma Henwa Tbk (DEWA) berencana melaksanakan PMTHMETD tersebut dalam rangka memperbaiki posisi keuangan Perseroan. Perseroan rencananya akan menerbitkan sebanyak 18.833.700.452 saham baru Seri B dengan nilai nominal Rp 50 per lembar saham.

Jumlah saham tersebut diterbitkan untuk mengonversi total utang Perseroan kepada PT Madhani Talatah Nusantara (MTN) sebesar Rp 756,99 miliar, PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP) sebesar Rp 358,92 miliar dan PT Antareja Mahada Makmur (AMM) sebesar Rp296,61 miliar.

Setelah pelaksanaan PMTHMETD, komposisi pemegang saham Perseroan menjadi Goldwave Capital Limited sebesar 9,38%, Zurich Assets International Ltd sebesar 6,18%, PT Madhani Talatah Nusantara (MTN) sebesar 24,81%, dan PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP) sebesar 11,76%, PT Antareja Mahada Makmur (AMM) sebesar 9,72%, dan Publik sebesar 38,15%.

"Rencana PMTHMETD merupakan strategi Perseroan untuk mengoptimalisasi kinerja keuangan. menurut Ahmad Hilyadi, Penyelesaian kewajiban Perseroan akan memperkuat struktur permodalan Perseroan dengan rasio utang terhadap ekuitas yang menurun," kata Direktur dan Corporate Secretary Darma Henwa (DEWA), Ahmad Hilyadi dalam keterangan resmi, Jumat (14/2/2025).

Utang Turun

Pelaksanaan PMTHMETD akan menurunkan nilai utang PT Darma Henwa Tbk (DEWA) secara signifikan. Berdasarkan Laporan Keuangan Audit September 2024, nilai total utang Perseroan tercatat sebesar Rp 4,35 triliun. Setelah pelaksanaan PMTHMETD, utang Perseroan turun menjadi Rp 2,94 triliun.

Di sisi lain, ekuitas Perseroan juga akan meningkat, dari sebelumnya sebesar Rp3,29 triliun menjadi Rp 4,71 triliun. Dengan demikian, PMTHMETD Perseroan akan menurunkan rasio utang terhadap ekuitas (DER) Perseroan dari sebelumnya sebanyak 1,32x menjadi 0,62x dan meningkatkan rasio likuiditas dari 0,70x menjadi 1,11x.

“Beban keuangan akan menurun sehingga akan meningkatkan profitabilitas Perseroan,” terang Ahmad Hilyadi.

Ahmad menambahkan, pelaksanaan PMTHEMETD dalam rangka memperbaiki posisi keuangan akan meningkatkan nilai investasi para pemegang saham di masa yang akan datang.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |