Mandiri Sekuritas Optimistis IHSG Tembus 9.000, Hanya Soal Waktu

1 day ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memiliki potensi untuk melanjutkan penguatan hingga ke level 9.000 pada akhir tahun ini. Menurutnya, pergerakan indeks saat ini menunjukkan tren yang konsisten dengan frekuensi menyentuh level puncak yang cukup tinggi.

“Sekarang kita lihat aja udah berapa kali touch peak-nya. Udah 20 kali. Jadi kalau bisa achieve 9.000, tinggal tunggu waktu saja,” ujar Oki kepada wartawan usai menghadiri acara Mandiri Sekuritas Economic and Market Outlook, Selasa (9/12/2025).

Oki mengungkapkan optimismenya terutama didorong oleh kuatnya partisipasi investor ritel di pasar modal domestik. Ia menilai aktivitas transaksi dari investor ritel terus meningkat dan menjadi penopang utama pergerakan pasar.

“Saya yakin, confident, terutama dengan kekuatan retail saat ini, dengan kondisi pasar modal kita, mungkin itu akan berhasil. cuma masalah waktu sih,” tuturnya.

Lebih lanjut, Oki memaparkan nilai transaksi investor ritel tercatat sangat solid dari hari ke hari. Bahkan, melalui aplikasi Growin by Mandiri Sekuritas, nilai transaksi harian sempat menyentuh Rp 2,6 triliun per hari.

Ia menambahkan, minat investor ritel terhadap pasar modal Indonesia saat ini berada pada level yang sangat tinggi. Dengan valuasi pasar yang masih relatif murah, kondisi tersebut nilainya menjadi momentum yang kuat, baik menjelang akhir tahun ini maupun untuk berlanjut ke tahun depan.

IHSG Cetak Rekor Lagi, Siap-siap Tembus 9.000

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatat rekor tertinggi sepanjang masa dengan ditutup menguat di level 8.710,69. Analis sekaligus founder Republik Investor, Hendra Wardana, menilai capaian tersebut menegaskan kuatnya momentum bullish di pasar domestik yang didukung oleh meningkatnya optimisme global.

Menurut Hendra, penguatan IHSG kali ini didorong oleh likuiditas pasar yang besar dengan nilai transaksi menembus Rp 27 triliun serta minat beli yang merata di berbagai sektor, tercermin dari 402 saham yang ditutup menguat.

“IHSG kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa dengan ditutup menguat ke level 8.710,69, menegaskan bahwa momentum bullish pasar domestik masih sangat kuat di tengah meningkatnya optimisme global,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (9/12/2025).

Ia menambahkan, sentimen positif juga datang dari ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed serta penguatan data perdagangan China, terutama pada kinerja ekspor dan impor yang tumbuh di atas perkiraan.

Kombinasi sentimen tersebut menciptakan suasana risk-on yang mendorong investor kembali mengakumulasi aset berisiko, baik saham berkapitalisasi besar maupun saham siklikal.

Siap-siap Tembus 9.000

Secara teknikal, Hendra menilai IHSG telah menembus area penting 8.600–8.770 sehingga membuka peluang penguatan lanjutan menuju level 9.000 jika mampu bertahan di atas zona tersebut.

Di sisi lain, area support 8.400–8.513 masih menjadi penopang apabila terjadi koreksi jangka pendek, dengan pergerakan indeks yang bersifat broad-based meski terdapat sejumlah saham penggerak dan saham besar yang mengalami tekanan.

“Jika katalis global seperti keputusan suku bunga The Fed dan data ekonomi China berjalan sesuai ekspektasi pasar, peluang IHSG untuk menembus 9.000 bukan hanya memungkinkan, tetapi dapat terjadi lebih cepat dari perkiraan,” kata Hendra.

Perbaikan Ekspor China

Seiring penguatan indeks, sektor komoditas, energi, teknologi, dan industri dinilai masih berpotensi melanjutkan tren positif.

Perbaikan ekspor China menjadi katalis bagi emiten pertambangan dan energi, sementara belanja pemerintah dan permintaan domestik menopang sektor industri dan konstruksi. Dalam jangka pendek, pasar tetap dipengaruhi sentimen global sehingga disiplin manajemen risiko dinilai tetap relevan di tengah kondisi pasar yang masih bullish.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |