Pembunuhan Waria di Lampung: Korban Sempat Teriak Minta Tolong Saat Ditikam Pelajar

1 month ago 20

Liputan6.com, Jakarta- Satreskrim Polres Pesawaran menggelar rekonstruksi pembunuhan sadis terhadap Dainuro, 41 tahun, seorang waria pemilik salon di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Korban ditemukan tewas dengan 78 luka tusuk dan sayatan di tubuhnya pada Minggu dinihari, 31 Agustus 2025.

Rekonstruksi itu digelar di Polres Pesawaran pada Selasa (9/9/2025), menghadirkan dua tersangka yang masih berusia belasan tahun, DA (15) dan RO (14). Keduanya masih duduk di bangku SMP.

Kasatreskrim Polres Pesawaran, Iptu Pande Putu Yoga Mahendra mengatakan, ada 35 adegan yang diperagakan para tersangka.

"Adegan memperlihatkan mulai dari perencanaan, persiapan senjata, hingga aksi penyerangan terhadap korban," kata Pande dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (10/9/2025).

Dalam rekonstruksi, dijelaskan Pande, terungkap bahwa DA sudah menyiapkan pisau dan golok sejak dua hari sebelum kejadian.

"DA kemudian mengajak RO untuk ikut serta. Pada malam kejadian, kedua pelaku mendatangi rumah korban dan berpura-pura mengobrol di dalam kamar. Saat korban lengah, DA menyerang dengan senjata tajam, sementara RO membantu menindih tubuh korban," tuturnya.

Korban Sempat Teriak Minta Tolong

Dia menyampaikan, korban sempat berteriak meminta tolong, namun akhirnya meninggal dengan 78 luka tusuk di tubuhnya.

"Usai kejadian, kedua pelaku kabur dan kembali ke rumah temannya untuk membersihkan diri," jelas dia.

Dia menegaskan proses hukum tetap berjalan meski pelaku masih di bawah umur.

"Kasus ini sangat memprihatinkan, karena melibatkan anak sebagai pelaku tindak pidana berat," terangnya.

Penyidik saat ini masih melengkapi berkas perkara untuk segera dilimpahkan ke kejaksaan.

Hubungan Sesama Jenis di Balik Pembunuhan

Peristiwa itu bermula saat kedua pelajar tersebut kerap diminta korban untuk melayani tindakan tidak senonoh dengan iming-iming uang jajan.

"Korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan luka tusuk di kepala, tangan, dan badan. Total ada 78 luka. Selain itu, zakar korban disunat, ditemukan cairan berwarna bening di duga sperma pada alat kelamin korban," ujar Pande, Kamis (4/9/2025).

Dalam pengakuannya, DA mengaku awalnya mau memenuhi ajakan korban karena butuh uang.

"Saya yang ke sana karena butuh duit pak, saya kenal sama korban sudah sekitar satu bulan. Ke salon dia (korban) biasanya untuk ngopi dan numpang Wifi. Kalau komunikasi jarang, tapi dia (korban) sering telepon-telepon saya, cuma saya abaikan saja. Korban ini maksa-maksa saya dateng," tutur DA.

Dari korban, dia biasanya hanya diberi Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu. Namun dia kesal karena tahu orang lain diberi hingga Rp 100 ribu.

"Awalnya saya mau karena butuh uang saja, dia yang nawarin duluan. Kalau orang lain dikasih Rp 100 ribu, jadi saya kesal dan dendam karena dikasih uang lebih murah," katanya.

DA juga mengaku beberapa kali dilecehkan korban. Dia kemudian mengajak rekannya, RO, untuk menghabisi nyawa Dainuro.

"Saya yang tikam, kalau RO nahan badan korban. Setelah itu kami kabur," jelas dia.

Pelaku Menyesali Perbuatannya

Pelaku DA belakangan mengaku menyesal atas apa yang telah dilakukannya.

"Saya nyesel banget, saya mau bertobat. Saya masih mau sekolah, kakek nenek saya nunggu di rumah. Orang tua saya sudah pisah, saya sama nenek," ucapnya.

Polisi pertama kali menangkap RO di rumah orang tuanya di Kecamatan Way Lima, Pesawaran, Minggu pagi (31/8/2025). Dari pengembangan, malam harinya polisi berhasil meringkus DA di rumah neneknya.

"Dua pelaku sudah kami amankan bersama barang bukti, di antaranya pisau, golok, handphone, sepeda motor, hingga tas milik korban," jelas Pande.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |