Kasus Mutilasi Wanita di Mojokerto: Korban Sempat Cekcok dengan Pelaku Sebelum Dibunuh

1 month ago 23

Liputan6.com, Jakarta- Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengungkapkan, pihaknya telah menangkap terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi seorang wanita yaitu AM (24). Pelaku berasal dari Sumatera dan pernah menjadi tukang jagal hewan.

Sedangkan korban berinisial TAS (25) asal Lamongan. Berdasarkan KTP, korban berstatus pelajar. Namun, sebelum tewas korban sudah menyelesaikan studi perguruan tinggi.

"Saat sekarang ini sudah kita amankan yang bersangkutan diduga kuat sebagai pelaku dengan serangkaian alat bukti yang sudah kita kumpulkan dan keterangan saksi bahkan keterangan ahli," ujarnya, Senin (8/9/2025).

AKBP Ihram mengatakan, potongan tubuh korban sempat ditemukan di Jalan Raya Pacet, Desa Pacet Utara, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

"Ada seorang warga menemukan sepotong kaki bagian kiri pada tanggal 6 September 2025, sekitar pukul 10.30 WIB," ucapnya.

Kronologi Penemuan Potongan Tubuh Korban

AKBP Ihram menceritakan kronologi penemuan potongan tubuh korban. Dia mengatakan, saat itu seorang petani menemukan potongan kaki manusia saat berkebun. Saksi kemudian melaporkan ke Polsek Pacet.

"Selanjutnya tim bergerak dengan cepat yang tentunya tim ini merupakan tim yang sangat mahir terampil dan berkelas di bidangnya," ujarnya.

AKBP Ihram mengaku langsung berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur dan menggerakkan relawan serta warga sekitar untuk mencari bagian tubuh yang lain.

"Karena informasi beberapa waktu yang lalu juga ditemukan serpihan rambut," ucapnya.

Selanjutnya, kata AKBP Ihram, dengan bantuan anjing pelacak akhirnya bisa menemukan bagian tubuh korban yang lainnya. Setelah melaksanakan pendalaman salah satu bagian tubuh korban, pihaknya mampu mengidentifikasi terduga korban.

"Setelah kita datang ke alamat korban bahwa benar orang tuanya mengatakan tersebut. Selanjutnya dengan teknologi dan pengembangan yang kami lakukan tentunya dari digital forensik, kita bisa mengejar terduga pelaku yang saat itu sedang berada di salah satu kos-kosan di wilayah Surabaya," ujarnya.

AKBP Ihram menyebut, pada saat dilakukan penggerebekan, ternyata betul di dalam kos-kosan tersebut ada beberapa bagian tubuh korban yang dipotong menjadi keping-keping layaknya potongan daging yang akan dimasak.

"Kemudian kami temukan juga beberapa serpihan tulang-tulang yang cukup banyak, bahkan sampai ratusan serpihan tulang, yang selanjutnya kami lakukan pendalaman bahwa benar yang bersangkutan melakukan kegiatan mutilasi terhadap korban," ucapnya.

Cekcok Jadi Pemicu Pembunuhan Sadis

AKBP Ihram mengungkapkan, terduga pelaku menjalin hubungan asmara dengan korban selama kurang lebih tiga tahun. Bahkan, mereka sudah tinggal dalam satu kos-kosan meski belum menikah.

"Selanjutnya pelaku ini sedikit kewalahan terhadap kebutuhan ekonomi dan gaya hidup korban, yang menuntut gaya hidup hedonis, salah satunya adalah selalu minta HP yang baru," ujarnya

Pelaku dan korban sering cekcok. Pada malam kejadian, pelaku tidak bisa masuk ke dalam kos karena pintu dikunci oleh korban.

"Pelaku menunggu satu jam dan kemudian dibukakan pintu oleh korban. Selanjutnya terjadi cekcok lagi, korban naik ke lantai atas yang kemudian diikuti oleh pelaku," ucapnya.

"Pelaku seketika mengambil alat bantu jenis pisau dan menusukkan ke leher korban hingga korban meninggal dunia. Selanjutnya, pelaku memutilasi korban di dalam kamar mandi kos," ujar AKBP Ihram.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |