Bali Darurat Banjir, Begini Strategi Pemprov-BNPB Evakuasi Korban dan Rehabilitasi Bangunan Rusak

1 month ago 23

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menetapkan status darurat bencana selama satu minggu ke depan akibat banjir yang melanda sebagian besar wilayah di Bali. Beberapa wilayah yang terdampak antara lain Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, dan Gianyar.

Gubernur Bali Wayan Koster bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan Forkopimda malam ini menggelar rapat koordinasi terkait pengendalian banjir di Provinsi Bali.

Dalam rapat, Suharyanto menjelaskan status darurat dikeluarkan untuk mempermudah proses administrasi dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat.

"Jadi kedaruratan itu jangan seolah-olah mengeluarkan status darurat, keadaannya darurat ini seperti itu. Darurat ini dalam artinya untuk memudahkan administrasi pemerintah pusat itu bisa membantu semaksimal mungkin kepada daerah," kata Suharyanto di Jaya Sabha, Rabu (10/9/2025).

BNPB akan membantu kebutuhan yang tidak ter-cover oleh kementerian. Gubernur Bali bersama BNPB juga segara mengecek lokasi terdampak agar penanganan dapat berjalan optimal. Logistik di tahap awal telah disiapkan dengan menghabiskan biaya sekitar Rp 5 miliar.

Suharyanto menambahkan, bantuan logistik bisa berkembang sesuai kondisi di lapangan, termasuk pakaian, perlengkapan kebersihan, serta kebutuhan anak-anak dan bayi.

"Ya, karena status tanggap darurat ini logistik awal yang kami bawa. Ini tentu saja berkembang sesuai dengan kebutuhan. Itu yang merah itu pompa sama genset, supaya bisa menyedot lebih cepat lagi," kata dia.

Untuk pompa sendiri, BNPB telah menghibahkan kepada pemerintah provinsi. "Ya ini pompa sudah, pompa ini saya hibahkan satu ke pemerintah provinsi, ya," ujarnya.

Hujan dengan intensitas tinggi sejak Selasa (9/9) mengakibatkan sejumlah wilayah di Denpasar terendam banjir. Sejak dini hari, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Denpasar terus menerima permintaan bantuan evakuasi warga.

Rencana Rehabilitasi dan Bantuan

Terkait rehabilitasi dan rekonstruksi, ia menambahkan terdapat kerusakan pada beberapa jembatan, jalan, serta 474 toko dan kios.

Untuk rumah warga, BNPB menyiapkan bantuan dengan nilai berbeda sesuai tingkat kerusakan, yaitu Rp60 juta untuk rusak berat, Rp30 juta untuk rusak sedang, dan Rp15 juta untuk rusak ringan. Namun, ia menekankan bahwa kerusakan mayoritas terjadi pada ruko dan kios.

"Kira-kira bisa enggak ini dimodifikasi? Atau mungkin yang kios, ruko itu dari BTT. Jadi kerusakan-kerusakannya yang ada di daerah ini dimasukkan dalam proposal hibah rehabilitasi rekonstruksi," jelasnya.

Menurut BNPB, Bali termasuk provinsi dengan jumlah pengajuan proposal hibah rehabilitasi rekonstruksi yang relatif kecil.

"Ya mungkin karena infrastruktur yang rusak itu jarang juga yang banyak. Jadi 2024 hanya Bangli yang dapat," ungkap Suharyanto.

Meski begitu, mantan Sekretaris Militer Presiden ini memastikan kondisi banjir malam ini sudah membaik dan air bah telah menurun drastis.

"Per malam ini kondisi sudah menurun jauh, apalagi dari BPBD sudah menyampaikan tinggi muka air sungai-sungai yang mengakibatkan banjir ini per malam ini pukul 21.00 sudah kembali normal," terang dia.

Penyebab Banjir di Bali

Ia menambahkan, hujan deras yang memicu banjir di Bali dipengaruhi gelombang Rossby dan Kelvin.

"Kami sudah berkoordinasi dengan BMKG beberapa hari ini dapat dipastikan diperkirakan curah hujan yang diakibatkan gelombang Rossby dan Kelvin ini sudah tidak ada lagi di Bali karena sudah bergeser ke arah barat," tambah Suharyanto.

Karena itu, pria kelahiran Cimahi Jawa Barat ini segera berkoordinasi dengan tiga kepala daerah di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan kepala daerah di 3 provinsi itu untuk segera siap siaga, melaksanakan operasi mitigasi cuaca," tegas dia.

Operasi Evakuasi Korban

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya, menyatakan pihaknya akan memulai operasi evakuasi pada Kamis (11/9/2025) pukul 06.00 WITA.

"Mulai besok dari jam 6 sesuai dengan SOP yang harus kita lakukan, lebih cepat, lebih bagus, kita mengerahkan dengan tim SAR Gabungan yang akan kita kerjakan besok pagi," ucapnya.

Tim SAR juga akan melibatkan SAR Dog K9 (anjing pelacak) untuk mencari korban yang masih hilang.

"Dengan Sabara Brimob bahkan mengeluarkan juga dengan anjing pelacak besok. Mudah-mudahan apa yang kita laksanakan, apa yang kita lakukan dapat membuahkan hasil," harap Sidakarya.

Ia menambahkan, warga negara asing (WNA) yang terdampak banjir telah dievakuasi dan langsung dipulangkan ke negaranya.

"WNA semua terevakuasi ya. Tadi langsung evakuasi langsung check out. Langsung pulang ya, langsung dianter oleh dari travel agennya untuk langsung ke bandara itu," terang Sidakarya.

Menurut data sementara, hingga malam ini tercatat 9 korban meninggal dunia dan 6 orang masih dalam pencarian. Pencarian dilakukan lebih dari 100 personel SAR Gabungan di bawah pimpinan Basarnas.

Meskipun status darurat bencana ditetapkan selama satu minggu ke depan, evakuasi korban banjir Bali tetap dilakukan meski melewati batas SOP yang telah ditetapkan.

"SOP-nya 6x24 jam, tetapi kalaupun 6x24 jam belum ditemukan kita akan cari sampai ketemu," pungkas Suharyanto.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |