Liputan6.com, Indramayu - Aroma menyengat yang tidak biasa menyeruak dari sebuah rumah yang ada di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jabar. Bau tidak sedap dari rumah yang sejak beberapa hari tertutup itu sudah di taraf mengganggu kenyamanan warga.
Warga yang merasa terganggu memberanikan diri mencari tahu dengan mendatangi rumah tersebut. Saat pintu rumah didobrak, bau busuk makin tercium dari gundukan tanah pohon nangka di belakang rumah. Saat diperiksa lebih dekat, alangkah kagetnya warga saat melnyaksikan ada kaki menyembul dari tanah.
Penemuan itu langsung membuat geger warga. Polisi dari polres Indramayu langsung datang ke lokasi untuk mengamankan TKP.
"Setelah diperiksa, di bagian belakang rumah ditemukan gundukan tanah. Saat digali, petugas mendapati lima jenazah yang terkubur (dalam satu liang) terdiri atas tiga orang dewasa dan dua anak-anak," kata Kasi Humas Polres Indramayu AKP Tarno di Indramayu, Selasa (2/9/2025).
Saat itu polisi menduga kelima korban merupakan satu keluarga yang menempati rumah tersebut. Sedangkan jenazah korban langusng dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang Indramayu guna proses identifikasi dan otopsi.
"Diperkirakan korban sudah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan. Hasil pasti penyebab kematian menunggu hasil otopsi," ujarnya.
Ia menjelaskan dari olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jasad, sejumlah barang bukti sudah diamankan berupa cangkul, ember kecil, seprai serta terpal berwarna biru yang terdapat bercak darah.
Saat diperiksa, diduga beberapa barang milik keluarga korban dilaporkan hilang.
Seorang warga bernama Ami (35) mengaku kaget, saat mengetahui tetangganya dalam satu keluarga ditemukan tewas dalam kondisi terkubur.
Ia menuturkan sebelum kejadian, sempat terlihat dua mobil pikap berhenti di depan rumah korban pada Sabtu (30/8/2025) dini hari. Hal itu menimbulkan dugaan peristiwa ini telah terjadi tiga hingga empat hari sebelum jenazah ditemukan.
Kata Pihak Keluarga
Penemuan lima jasad yang terkubur dalam satu liang lahat membuat keluarga korban tidak habis pikir dan meminta aparata kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut.
Nikko Hadimulya, yang juga keponakan korban mengatakan, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya penanganan perkara ini kepada kepolisian dan percaya penyidik mampu mengungkap kasus tersebut.
"Semoga kasus ini bisa segera terungkap dan pelaku bisa ditangkap serta dihukum seberat-beratnya," kata Nikko di Indramayu, Rabu (3/9/2025).
Pihak keluarga meyakini kasus ini merupakan peristiwa pembunuhan, karena kelima korban ditemukan terkubur dalam satu lubang.
Nikko juga merinci, lima jenazah tersebut merupakan satu keluarga, antara lain Sachroni (76), anaknya Budi Awaludin (40), menantunya Euis Juwita Sari (37), serta satu anak berusia tujuh tahun dan balita.
Nikko mengaku terakhir bertemu dengan Sachroni, lebih dari dua pekan lalu dan komunikasi dengan keluarga korban tetap berjalan meski tidak intens karena kesibukan masing-masing.
Nikko menegaskan tidak pernah mendengar adanya persoalan pribadi ataupun konflik dengan orang lain dari Sachroni. Korban hanya pernah bercerita mengenai ajakan berbisnis karena memang memiliki usaha.
"Kalau Sachroni setelah pensiun, dia punya usaha, yaitu sarang walet di rumahnya. Sementara anaknya, Budi, pernah bekerja di sebuah bank sebelum membuka usaha toko grosir bersama istrinya, Euis," ujarnya.
Kesaksian Warga
Terkait penemuan lima jasad dalam satu liang lahat di rumah itu, Emma (55), seorang warga yang tinggal dekat rumah korban memberikan kesaksian. Dirinya mengaku mencium bau busuk yang menyengat dari arah samping rumah korban. Emma, orang yang pertama kali mencium bau busuk itu juga mengaku heran dengan rumah korban yang tampak sepi dan terkunci.
"Awalnya kami curiga karena keluarga Sachroni (salah satu korban) tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari. Rumah juga sepi tanpa aktivitas," kata Ema di Indramayu, Rabu (4/9/2025).
Dia bersama seorang tetangga kemudian berinisiatif mendobrak pintu rumah sekitar pukul 17.30 WIB. Namun, langkahnya terhenti ketika menuju halaman belakang karena bau menyengat tercium semakin kuat dari gundukan tanah di bawah pohon nangka.
"Pas dilihat lebih dekat, terlihat kaki manusia muncul dari tanah. Itu jasad Haji Sachroni. Saya langsung minta tolong," ujarnya.
Ema mengaku sangat terpukul dan tidak bisa melupakan peristiwa tersebut, karena melihat kerabat dekatnya ditemukan terkubur bersamaan dengan empat korban lainnya.
Ia menuturkan warga segera melaporkan temuan itu ke pihak kepolisian. Kemudian petugas datang ke lokasi dan melakukan penggalian di sekitar rumah tersebut pada 19.30 WIB.
Dari hasil penggalian, kata dia, ditemukan lima jenazah sekaligus yakni Sachroni (76), anaknya Budi Awaludin (40), menantunya Euis Juwita Sari (37), serta satu anak berusia tujuh tahun dan balita.
"Yang mengangkat jenazah lain adalah polisi. Saya hanya lihat pertama kali jasad Haji Sachroni," kata Ema.
Sementara itu, tetangga korban, Sohib (42), mengatakan komunikasi keluarga Sachroni dengan warga sekitar terputus sejak Kamis (28/8) pekan lalu.
Ia mengatakan beberapa warga sempat menghubungi melalui pesan singkat maupun aplikasi pesan instan, tetapi tidak mendapat balasan.
Ia juga mengungkapkan ada dua mobil pikap berhenti di depan rumah korban pada Sabtu (30/8) dini hari. Namun, warga saat itu tidak mencurigai hal apa pun.
“Baru setelah jenazah ditemukan, warga sadar ada kaitannya dengan kejadian itu,” katanya.
Warga sekitar berharap pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini, untuk mengetahui motif dan terduga pelaku yang tega menghabisi nyawa korban yang salah satunya adalah bayi berusia 10 bulan.
Dipastikan Korban Pembunuhan
Polda Jabar menyebut kasus penemuan lima jenazah sekeluarga yang terkubur dalam satu liang di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, merupakan korban tindak pidana pembunuhan.
"Dugaan kuat, para korban adalah hasil tindak pidana pembunuhan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan dalam keterangan yang diterima di Indramayu, Rabu (3/9/2025).
Hendra mengatakan, temuan tersebut dibenarkan setelah mendapat laporan resmi dari Polres Indramayu, yang sudah menangani peristiwa tersebut sejak Senin (1/9/2025).
Dari laporan tersebut, kata dia, telah ditemukan lima orang korban terkubur dalam satu lubang di Kelurahan Paoman yang seluruhnya merupakan satu keluarga.
Ia menyebutkan hingga sekarang penyidik masih bekerja untuk mendalami kasus tersebut, serta mengungkap fakta sebenarnya pada perkara ini.
Pihaknya menyampaikan identitas para korban adalah Sachroni (76), anak kandungnya Budi Awaludin (40), menantunya Euis Juwita Sari (37), serta dua cucu korban yakni Ratu Khairunnisa (7) serta Bela (10 bulan).
“Saat ini, kami terus mengembangkan penyidikan (terkait kasus temuan lima jenazah),” katanya.
Sebelumnya, Polres Indramayu mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu cangkul, satu ember serta sprei dengan bercak darah.
Hasil pemeriksaan awal menyebutkan para korban sudah meninggal lebih dari dua hari. Kemudian satu unit mobil pikap milik korban tidak ditemukan, begitu pula dengan telepon genggam.
Satreskrim Polres Indramayu masih melakukan penyelidikan intensif, serta memeriksa sejumlah saksi guna mengungkap identitas serta motif pelaku.
Tim Inafis Polda Jabar bersama jajaran Polres Indramayu juga sudah melakukan olah TKP lanjutan di rumah korban, pada Selasa (3/9/2025) sore.
Pemeriksaan itu difokuskan pada halaman belakang rumah, termasuk titik lokasi tempat lima jenazah ditemukan terkubur di bawah pohon nangka
Tim Puslabfor Turun Tangan
Untuk mengungkap siapa pelaku dan motif di balik pembunuhan satu keluarga yang jasadnya ditemukan terkubur dalam satu liang lahat itu, Polres Indramayu turut melibatkan tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
Kasi Humas Polres Indramayu AKP Tarno dalam keterangannya di Indramayu, Rabu (3/9/2025), mengatakan pengerahan tim gabungan ini dilakukan untuk menelusuri berbagai petunjuk dari lokasi kejadian sehingga kasus tersebut bisa diungkap secepat mungkin.
Ia memastikan seluruh proses penanganan kasus ini, dilakukan secara cermat khususnya guna mengungkap penyebab kematian para korban.
"Informasi dan petunjuk yang diperoleh tim di lapangan sangat penting. Mudah-mudahan segera terungkap terang benderang," ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti. Namun, seluruh temuan masih dalam tahap analisis oleh penyidik bersama tim forensik dari Puslabfor.
Selain itu, pihaknya pun telah meminta keterangan dari lima saksi dan jumlah saksi ini dapat bertambah sesuai kebutuhan penyelidikan.
"Kami masih menunggu hasil resmi otopsi untuk mengetahui penyebab kematian maupun luka-luka yang ditemukan," katanya.
Terkait situasi terkini, ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan terkait kasus tersebut.
Adapun untuk kelima korban, tambah dia, saat ini sudah dimakamkan secara layak di Desa Sindang, Indramayu pada Rabu siang.
Naik ke Tahap Penyidikan
Polres Indramayu menaikkan status penanganan kasus penemuan lima jenazah dalam satu liang di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, ke tahap penyidikan, setelah ditemukan indikasi peristiwa pidana.
Kepala Seksi Humas Polres Indramayu Ajun Komisaris Polisi Tarno di Indramayu, Kamis (4/9/2025), mengatakan keputusan menaikkan status penanganan kasus penemuan lima jenazah tersebut diambil setelah penyidik mengumpulkan bukti awal dari lokasi kejadian dan memeriksa sejumlah saksi.
"Tim penyidik meningkatkan statusnya ke penyidikan karena meyakini telah ditemukan peristiwa pidana pada kasus tersebut," katanya.
Tarno juga menjelaskan hingga kini sebanyak 11 orang telah dimintai keterangan oleh penyidik, terdiri atas warga sekitar hingga pihak keluarga korban yang mengetahui peristiwa tersebut.
Awalnya, hanya lima orang yang diperiksa, namun jumlah itu bertambah seiring kebutuhan penyidikan.
"Termasuk keluarga maupun warga yang mendengar, mengetahui, atau memiliki keterkaitan dengan peristiwa tersebut, semuanya kami mintai keterangan," ujarnya.
Polisi hingga kini belum menyampaikan detail identitas para saksi karena masih dalam kepentingan penyidikan.
Selain memeriksa saksi, penyidik juga mengamankan satu unit kendaraan yang diduga berkaitan dengan keluarga korban. Namun, Tarno menyebutkan detail hubungan kendaraan tersebut dengan perkara ini belum bisa diungkapkan.
"Untuk mobil yang sudah diamankan akan kami sampaikan dalam rilis selanjutnya," katanya.
Meski bukti awal menunjukkan adanya indikasi pidana, namun polisi masih mendalami lebih lanjut terkait bentuk tindakan yang mengakibatkan lima anggota keluarga itu meninggal dunia.
"Yang jelas, di dalam kasus itu sudah ditemukan adanya peristiwa pidana, tapi spesifiknya masih kami dalami," katanya.
Mengenai status para saksi, Tarno mengatakan mereka hanya sebatas dimintai keterangan dan belum ada yang ditahan.
Warga Indramayu, Jawa Barat, digemparkan dengan temuan lima jenazah satu keluarga yang terkubur di halaman belakang rumah, Selasa (2/9) dinihari. Korban terdiri dari pasangan suami istri, seorang anak perempuan, bayi berusia delapan bulan, serta oran...