Analisa Badan Geologi soal Gempa Magnitudo 6,9 yang Guncang Maluku Tenggara

12 hours ago 4

Liputan6.com, Bandung - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan analisa gempa bumi berkekuatan M6,9 pada kedalaman 108 km berjarak 170 km Baratdaya Maluku Tenggara pada pukul 12.49.58 WIB, Senin (14/7/2025).

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, berdasarkan parameter sumber gempa bumi dan mekanisme fokal, maka disimpulkan gempa bumi tersebut diakibatkan oleh sesar mendatar berarah baradaya-timur laut dengan pada kerak Samudera Indo Australia (gempa bumi Intraslab).

"Hingga laporan ini dibuat tidak ada informasi korban jiwa, dan kerusakan bangunan akibat kejadian gempa bumi ini. Berdasarkan informasi dariBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guncangan gempa bumi ini dirasakan dengan intensitas III MMI di Bulan, Sorong, Ransiki, Banda, dan Nabire, IV MMI di Saumlaki, Dobo, Tual, dan Fak-fak," terang Wafid dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Senin (14/7/2025).

Wafid mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

Selain itu masyarakat diharapkan melakukan pemeriksaan mandiri terkait kondisi bangunan setelah terjadi gempa bumi. Mereka diimbau mengamati dan mematuhi rambu evakuasi.

"Masyarakat diimbau menjauhi daerah tebing yang berpotensi terjadi gerakan tanah, terutama saat terjadi hujan. Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak diikuti oleh bahaya ikutan, seperti retakan tanah, penurunan lahan, likuefaksi dan longsoran," kata Wafid.

Wafid menyebutkan bangunan di daerah rawan gempa bumi diharapkan dapat mengikuti kaidah bangunan tahan gempa, guna menghindari risiko kerusakan, serta dilengkapi dengan jalur evakuasi.

Kajian Teknis Gempa

Wafid menerangkan lokasi pusat gempa bumi berada di laut, dengan morfologi wilayah terdekat didominasi oleh dataran, berombak, bergelombang dan pegunungan.

Kondisi bebatuan (litologi) penyusun wilayah ini terdiri atas Batuan Bancuh berumur Pra Tersier, Batuan Sedimen berupa batugamping dan batupasir berumur Tersier, Batugamping koral berumur Kuarter, serta Endapan Aluvium.

"Batuan yang telah mengalami pelapukan dan atau sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi," jelas Wafid.

Wafid menuturkan kekerasan batuan permukaan dipengaruhi oleh umur dan jenis batuan. Batuan yang berumur lebih muda atau yang telah mengalami pelapukan mempunyai kekerasan lebih rendah begitu juga sebaliknya.

Wilayah terdekat dengan pusat gempa bumi pada daerah pegunungan dan perbukitan termasuk kelas tanah C (tanah sangat padat dan batuan lunak), pada daerah bergelombang - berombak termasuk kelas D (tanah sedang), dan pada daerah dataran dan pantai termasuk dalam kelas E (tanah lunak).

Gempa bumi sangat besar ini selain terdeteksi oleh BMKG, juga terdetek oleh dua stasiun geologi luar negeri. Menurut The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, pusat gempa bumi berada pada koordinat 6,146 LS – 131,213 BT, dengan magnitudo M6,7 pada kedalaman 65,7km.

Berdasarkan GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman, pusat gempa bumi berada pada koordinat 6,14 LS – 131,18 BT, dengan magnitudo M6,7 pada kedalaman 10 km.

Antisipasi Gempa Bumi

Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

Sebelum Terjadi Gempa:

•⁠⁠Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumahdapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

•⁠Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

•⁠Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

•⁠Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

•Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

•⁠ ⁠⁠Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

•Untuk barang yang mudah terbakar, baiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

•⁠⁠Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

•Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa

Saat Terjadi Gempa:

•⁠⁠Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

•⁠ ⁠Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

•⁠⁠Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

•⁠⁠⁠Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

•⁠ ⁠Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa:

•⁠ ⁠Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

•⁠⁠Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

•⁠⁠Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

•⁠⁠Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

•⁠⁠Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

•⁠⁠Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

•⁠⁠Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |