Liputan6.com, Bandung - Siapa yang tidak mengenal Digimon, singkatan dari Digital Monsters, pertama kali diperkenalkan Bandai pada 1997 melalui mainan digital peliharaan (V-Pet) yang bisa bertarung dan berevolusi, dengan sistem unik seperti Data, Vaccine, dan Virus.
Popularitasnya melonjak lewat serial anime yang tayang di Jepang tahun 1999 dan masuk ke Indonesia awal 2000-an, lengkap dengan alat ikonik bernama Digivice yang menjadi simbol hubungan emosional antara anak-anak terpilih dan Digimon mereka.
Bagi generasi 90-an dan awal 2000-an di Indonesia, Minggu pagi selalu ditunggu karena hadirnya Digimon Adventure, kisah anak-anak terpilih: Taichi, Yamato, Sora, Mimi, Koushiro, Joe, Takeru dan Hikari beserta makhluk digital: Agumon, Gabumon, Piyomon, Palmon, Tentomon, Gomamon, Patamon dan Tailmon. Mereka adalah teman-teman masa kecil yang menemani jutaan orang.
Dilansir laman Japanese Station, Sabtu (12/7/2025) semangat dan nostalgia itu hidup kembali dalam DIGI-IN (Komunitas Digimon Indonesia), komunitas terbesar dan paling aktif di Indonesia yang menjadi rumah bagi para penggemar Digimon dari berbagai usia.
Komunitas ini memiliki cabang aktif di lebih dari 25 wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Palembang, Pontianak, hingga Makassar, yang masing-masing dikelola oleh ketua cabang dengan kegiatan lokal seperti turnamen, gathering, dan manajemen grup WhatsApp.
Komunitas ini berawal dari forum diskusi di Kaskus pada 2007, lalu berkembang menjadi grup Facebook bernama DIGI-IN [Komunitas Digivice Indonesia] pada 2011.
Komunitas ini kemudian menyatu dengan grup kolektor figure Digimon dan pada 2012 resmi memakai nama DIGI-IN, yang pada 2019 diperkuat menjadi DIGI-IN [Komunitas Digimon Indonesia].
DIGI-IN hadir sebagai wadah berbagi nostalgia, diskusi, dan koleksi Digimon. Saat ini, komunitas ini memiliki lebih dari 21.000 anggota aktif di Facebook dan 22.000 pengikut Instagram, dengan anggota dari dalam dan luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Spanyol, Chili, dan Amerika.
Dengan visi menjadi komunitas Digimon terbesar dan teraktif di Indonesia, DIGI-IN mengusung misi untuk memperkuat interaksi, menyelenggarakan event seperti gathering dan turnamen, menyediakan informasi sejarah dan berita Digimon, serta membangun ekosistem kolektor melalui edukasi dan transaksi marketplace.
Simak Video Pilihan Ini:
Busana Jan Ethes Cucu Jokowi Jelang Pernikahan Kaesang-Erina
Pengurus dan Anggota Digi-In
Pengurus pusat DIGI-IN disebut Royal Knights dan menggunakan nama karakter Digimon. Mereka bertanggung jawab mengelola komunitas secara nasional, termasuk media sosial, merchandise, kerja sama media, serta keikutsertaan dalam event nasional dan internasional.
Komunitas ini aktif di berbagai platform seperti Instagram, TikTok, Twitter/X, Threads, Discord, YouTube, Blogger, serta memiliki marketplace jual beli koleksi Digimon.
Marketplace DIGI-IN sendiri menjadi surga bagi para kolektor, dengan item seperti Digivice, V-Pet, kartu, dan figure Digimon yang diburu dengan harga mulai ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah, termasuk preorder item langka dari Jepang.
Beberapa anggotanya adalah influencer dan tokoh publik, termasuk Yoshi Sudarso, aktor Power Rangers Dino Charge, Alshad Ahmad, Frans Sanjaya, Meutia Amanda dan banyak lagi lainnya.
Setiap tahun, DIGI-IN menggelar gathering nasional serentak di bulan Agustus untuk memperingati Odaiba Memorial Day dan Hari Kemerdekaan Indonesia. Kegiatan seperti battle Digivice, duel kartu, kompetisi game, hingga workshop komunitas menjadi bagian rutin.
Komunitas ini juga aktif tampil di berbagai event besar seperti Indonesia Comic Con, Indonesia Anime Con, Comic Frontier, The 90s Festival, Battle of The Toys, Animetoku Con, Tanoshii World, Coolectible, Japan Heroes United, Clash of Collectibles, Jakarta Toys & Comics Fair, Grand Asia Open, Anime Festival Asia hingga Bandai Card Game Fest dan masih banyak lagi, baik untuk membuka booth, pameran koleksi, turnamen, maupun promosi komunitas.
Tak hanya aktif offline, DIGI-IN juga menyelenggarakan event online seperti kontes toy photography, kompetisi hatch V-Pet, dan nobar film Digimon. Komunitas ini telah diliput oleh berbagai media, tampil di podcast, dan menjadi pusat perhatian di kalangan fans.
Bahkan salah satu admin DIGI-IN, Karsyah Hidayat, berhasil mewakili Indonesia dalam Turnamen Digimon Card Game se-Asia di Jepang, sebuah pencapaian besar yang turut mengangkat nama komunitas di kancah internasional.
Jika Anda ingin menjadi bagian dari komunitas pecinta Digimon terbesar di Indonesia, cukup bergabung dengan grup Facebook DIGI-IN [Komunitas Digimon Indonesia]. Di sana bisa mendapatkan info kegiatan, mengikuti diskusi seru, dan menjalin relasi dengan sesama penggemar dari seluruh penjuru Indonesia.
Serial Digimon Adventure Eksklusif di Vidio
Dilansir kanal Showbiz, Liputan6, serial Digimon Adventure menjadi salah satu anime yang populer pada generasi 90an. Serial kartun jepang ini sempat tayang di layar televisi Indonesia yaitu Indosiar pada awal dekade 2000an untuk menemani anak-anak di hari Minggu.
Buat Anda yang ingin bernostalgia dengan salah satu anime populer ini, kini Digimon Adventure hadir kembali eksklusif di platform streaming Vidio. Anda juga bisa memperkenalkan serial kartun ini kepada si kecil bagaimana keseruan jalan ceritanya.
Serial kartun ini bercerita tentang tujuh anak-anak yang menemukan sebuah benda asing untuk membawa mereka ke sebuah dunia digital. Digimon sendiri merupakan sebuah cerita fiksi tentang kehidupan para hewan yang menetap di dunia bernama Digitama.
Nah, sebelum Anda menonton Digimon Adventure yang satu ini. Berikut ini ada sedikit ulasan mengenai salah satu serial kartun ternama paling populer di awal tahun 2000an yang kini kembali tayang melalui platform streaming Vidio.
Digimon Adventure merupakan sebuah serial kartu Jepang yang hadir pada tahun 1999. Bercerita tentang tujuh orang anak-anak bernama Yagami Taichi, Ishida Yamato, Takenouchi Sora, Izumi Koushiro, Tachikawa Mimi, Kido Joe, dan Takaishi Takeru yang tengah berlibur untuk berkemah.
Suatu ketika, masing-masing dari mereka kejatuhan suatu benda dari langit yang mana itu merupakan digivice yang membuat anakanak tersebut bisa pergi ke sebuah dunia digital bernama Digitama.
Kemudian mereka bertemu dengan tujuh digimon, Agumon, Gabumon, Piyomon, Tentomon, Palmon, Gomamon, dan Patamon, yang kemudian menjadi partner masing-masing mereka. Anak-anak kemudian menyadari bahwa digivice yang mereka miliki merupakan alat untuk mengendalikan evolusi digimon partner mereka (setelah berevolusi, digimon dapat kembali ke bentuk semula). Sumber kekuatan digivice adalah hubungan perasaan yang terjalin antara anak-anak dan digimon partner mereka.
Berawal dari Sebuah Mainan
Siapa menyangka bahwa serial Digimon bermula dari sebuah mainan yang begitu populer pada saat itu. Ya, Digimon merupakan sebuah adaptasi dari mainan hits pada dekade 90an bernama Tamagochi.
Untuk perusahaannya pun sama-sama dibuat oleh pembuat mainan dan serial ternama asal jepang bernama Bandai. Tak heran jika Anda juga bisa menjajal permainannya sambil mengikuti keseruannya melalui serial kartunnya.
Digimon dan Pokemon memang hampir memiliki jalan cerita yang sama. Dimana para karakter diberikan sebuah hewan kesayangannya untuk dilatih dan juga diberikan kemampuan bertarung seiring latihan yang diberikan.
Namun ternyata, Digimon lebih populer ketimbang Pokemon dalam skala dunia. Hal ini bisa dilihat dari fakta menarik hasil survey Nielsen di US. Penonton dari negara Amerika lebih cenderung menonton Digimon ketimbang Pokemon.
Digimon Adventure menjadi salah satu serial anime yang paling populer di Indonesia pada tahun 200an silam. Serial ini pertama kali ditayangkan melalui saluran televisi swasta Indosiar dari musim pertama hingga musim kelima.
Serial kartun garapan Toei Animation dan Bandai ini juga menjadi penghibur para anak-anak hingga remaja Indonesia di hari Minggu. Kini Anda bisa menontonnya kembali eksklusif di platform streaming Vidio.