Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Bandung Muhammad Farhan meninjau kawasan Jalan Dipenogoro, Gedung DPRD Jawa Barat, rumah aset MPR RI, bangunan, dan sejumlah fasilitas umum yang mengalami rusak parah hingga terbakar akibat demo ricuh pada Jumat (30/8/2025). Dia mengaku sedih dengan kejadian itu.
Farhan bersama Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, dan rombongan, berjalan kaki meninjau kondisi di kawasan tersebut pascademo. Kerusakan akibat amukan massa di antaranya adalah satu unit mobil, puluhan sepeda motor, fasilitas umum, bahkan sebuah rumah makan bernama Sambara hangus terbakar.
"Tapi yang paling penting adalah, pertama, kita berduka atas wafatnya saudara almarhum Affan di Jakarta. Itu sangat-sangat membuat kita berduka. Kedua, kami sangat mengerti kemarahan dan kefrustasian para pengunjuk rasa. Ketiga, ini menjadi introspeksi untuk kita semua para pengelola daerah dan negara agar betul-betul memperhatikan suara rakyat," ucap Farhan di lokasi.
Nilai Kerugian Cukup Besar
Menurut Farhan, nilai kerugian yang diakibatkan amukan massa saat aksi demonstrasi tersebut tidak terhitung. Selain fasilitas umum, sejumlah kantor dan bank juga mengalami kerusakan dan terbakar.
"Lumayan berat kerusakannya, yang pertama di Jalan Diponegoro kedua di jalan Ir. Djuanda, kemudian taman, bangunan rusak Gedung DPRD Jabar, terbakar habis itu ada satu bank, satu kantor securitas, rumah makan Sambara, dua rumah warga, satu cagar budaya yang merupakan gedung museum parleman MPR RI yang dititipkan di Pemkot Bandung," ucap dia.
Sedih Lihat Kondisi Bandung
Farhan mengatakan, perbaikan akan segera dilakukan mulai dari jalan, fasilitas umum lainnya, traffic light yang mati dan rusak agar berfungsi kembali. Namun dia mengaku merasa sedih dengan kondisi yang terjadi di Kota Bandung saat ini.
"Rasa sedih saya karena akibatnya kota yang kita cintai ini menjadi secara fisik terkoyak. Tapi saya yakin secara jiwa Kota Bandung dan warga Bandung tidak akan pernah terkoyak dan selalu bersatu," kata dia.
Efek Gas Air Mata Masih Terasa
Efek gas air mata di Jalan Diponegoro masih terasa membuat mata perih saat melintas. Namun, tetap banyak masyarakat yang sengaja menghentikan kendaraannya untuk merekam situasi dan kondisi terkini di kawasan setelah demo berujung ricuh.
Sejumlah petugas dari Dinas Pemadam dan Penyelamatan Kota Bandung membersihkan sisa-sisa material bekas api di lokasi videotron terbakar. Sementara itu, petugas di Gedung DPRD Jawa Barat membersihkan batu-batu dan petasan yang telah dilemparkan para peserta aksi unjuk rasa.