Propam Polda DIY Periksa 10 Saksi Terkait Kematian Rheza Mahasiswa Amikom

1 month ago 17

Liputan6.com, Yogyakarta - Bidpropam Polda DIY melakukan langkah-langkah penyelidikan internal terkait kasus meninggalnya Rheza Sendy, mahasiswa Amikom Yogyakarta yang terlibat dalam kerusuhan di depan Mapolda DIY, Minggu (31/8/2025).

Sejak Senin (1/9/2025) kemarin, Propam Polda DIY telah meminta keterangan 8 orang saksi serta mengumpulkan informasi guna mengungkap duduk perkara peristiwa tersebut.

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Ihsan menyampaikan Polda DIY berkomitmen untuk menangani peristiwa ini secara profesional dan prosedural.

Hari ini Selasa (2/9/2025) Bidpropam Polda DIY juga meminta keterangan 2 orang saksi, sehingga total saksi yang sudah dimintai keterangan sebanyak 10 orang.

"Total 10 saksi telah dimintai keterangan sebagai bagian dari proses pendalaman terhadap peristiwa yang terjadi pada Minggu lalu," ungkapnya Selasa siang.

Kombes Ihsan menambahkan proses penyelidikan masih akan terus berlanjut dan akan kami sampaikan update perkembangannya sebagai bentuk transparansi kami dalam proses penanganan kasus ini.

"Propam Polda DIY masih terus melakukan pendalaman dan akan memanggil saksi-saksi lain yang diperlukan," jelas Kombes Ihsan.

Penjelasan Pihak Rumah Sakit

Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan menyatakan, saat tiba di RS, kondisi Rheza Sendy Pratama cukup mengenaskan dan penuh luka tak wajar. Rheza sudah tidak sadarkan diri. Tim medis berusaha melakukan penyemalatan dengan picu jantung. Namun nyawanya tidak tertolong.

"Satu pasien yang kami terima terus dinyatakan meninggal datang pada Sabtu dini hari dalam kondisi jelek. Tiba pukul 06.30 WIB, tim medis berusaha menyelamatkan namun pukul 07.06 WIB dinyatakan meninggal," kata Banu pada Senin (1/9/2025).

Mengenai penyebab kematiannya, Banu  menyatakan secara medis Rheza mengalami henti jantung. Sedangkan terkait dengan kondisi fisiknya, karena keluarga tidak ingin dilakukan visum maka pihak Sardjito tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

Banu menuturkan, pihak RS Sardjito telah mengeluarkan surat keterangan kematian yang saat ini sudah disimpan dan jika nanti pihak hukum memintanya akan diserahkan.

"Mengenai korban yang meninggal dalam aksi apa dan dimana kita tidak tahu," jelasnya.

Investigasi Mandiri

BEM Amikom Lakukan Investigasi MandiriKematian Rheza menyisakan banyak tanda tanya. Video yang diduga memperlihatkan keberadaan Rheza saat aksi di Mapolda DIY sudah beredar luas di media sosial, memicu simpati sekaligus kemarahan publik.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Amikom Yogyakarta menyatakan masih terus mengumpulkan data, fakta, dan keterangan dari saksi-saksi. Investigasi mandiri ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas sekaligus upaya mencari kejelasan peristiwa yang merenggut nyawa mahasiswa mereka.

Forum BEM se-DIY lewat akun Instagramnya menuliskan bahwa Rheza sempat mengikuti aksi unjuk rasa di Yogyakarta pada Minggu (31/8).

"Kami tidak tahu persis kejadiannya, sehingga kami tidak bisa memberikan keterangan yang terjadi seperti apa. Karena ini juga belum menginvestigasi. Kita baru dapat informasinya tadi siang," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Amikom Yogyakarta Ahmad Fauzi di Yogyakarta, Minggu (31/8).

Ketua BEM Amikom Yogyakarta Alfito Afriansyah menyampaikan hal senada. Menurutnya, pihak BEM belum dapat memastikan kronologi lengkap yang dialami Rheza.

"Perihal kronologinya, sama dengan pernyataan Pak Wakil Rektor tadi, kami belum menginvestigasi secara menyeluruh, sehingga kami belum tahu apa sebetulnya yang terjadi, kejadian apa yang kemudian dialami saudara Reza," ujarnya.

Terkait informasi bahwa Rheza sempat mengikuti aksi, Alfito mengaku pihaknya masih terus mencari data.

"Kami sudah mencari tahu, dan harapannya bisa mendapatkan informasi lebih luas agar dapat mengkorelasikan dengan informasi serta kejadian yang dialami saudara Reza," katanya.

Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa kepolisian masih melakukan pendalaman terkait meninggalnya seorang mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta yang diduga terjadi saat mengikuti aksi demonstrasi, Minggu (31/8/2025).

"Ya saya kira semuanya sudah jelas kan apa yang terjadi dan saat ini sedang dilaksanakan pendalaman meninggalnya karena apa," kata Kapolri di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025).

Dalam kesempatan itu, Kapolri turut menyampaikan bahwa saat ini pihaknya telah mengamankan sejumlah orang dalam aksi demonstrasi yang berujung ricuh di berbagai daerah di tanah air.

"Sudah lumayan banyak (yang diamankan) tapi belum kami himpun. Ada beberapa yang sudah ditangkap namun karena masih terus bertambah nanti akan kita informasikan secara resmi," kata dia.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |