Liputan6.com, Jakarta - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) telah resmi memasukkan kata 'galer' sebagai entri baru yang memperkaya khazanah Bahasa Indonesia. Istilah galer sendiri memiliki makna sebagai anak rambut yang menutupi kening, yang oleh hair stylish menyebutnya dengan baby hair.
Kata 'galer' sendiri berasal dari bahasa Sunda yang diserap menjadi bahasa Indonesia sehingga memperkaya keragaman kosakata dalam bahasa Indonesia. Selain makna linguistik, penggunaannya kini populer di percakapan sehari-hari, khususnya di kalangan anak muda yang gemar menyinggung gaya rambut dan penampilan.
Kepala Balai Bahasa Ganjar Hwia yang juga budayawan Sunda, saat dihubungi tim Regional Liputan6.com, Selasa (26/8/2025) membenarkan kata 'galer' berasal dari bahasa Sunda.
"Iya (benar) itu dari bahasa Sunda," katanya.
Saat ditanya terkait salah satu syarat sebuah kata bisa masuk KBBI yakni tidak berkonotasi negatif, Ganjar mengemukakan, kata 'galer' tidak berkonotasi negati.
"Kalau konteksnya seperti yang berkembang sekarang, kata 'galer' masih bermakna netral atau positif dan tidak mengarah pada konotasi negatif sama sekali, baik dalam bahasa aslinya (bahasa Sunda) maupun dalam penggunaannya yang berkembang di bahasa Indonesia sekarang ini," katanya.
Sejalan dengan Ganjar, ahli lingkuistik Ivan Lanin juga mengatakan, kata 'galer' memiliki konotasi yang netral dan sangat bisa masuk ke dalam KBBI.
"Saya rasa syarat itu tidak pernah dipertimbangkan. Kata mestinya netral dan selalu bisa masuk kamus. Masuk kitab suci mungkin tidak bisa," katanya.
Dikutip dari laman Badan Bahasa, sebuah kata bisa masuk ke dalam entri KBBI harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia secara sematis, leksikal, fonetis, pragmatis, dan penggunaan (usage)
Berikut beberapa persyaratan sebuah kata bisa masuk KBBI:
Unik
Kata yang diusulkan, baik berasal dari bahasa daerah, maupun bahasa asing, memiliki makna yang belum ada dalam bahasa Indonesia. Kata tersebut akan berfungsi menutup rumpang leksikal (lexical gap), kekosongan makna dalam bahasa Indonesia, contohnya tinggimini, yaitu sebuah tradisi beberapa suku di Papua, seperti Muyu dan Dani berupa pemotongan jari tangan untuk menunjukkan kekecewaan atau duka mendalam atas meninggalnya salah satu anggota keluarga yang biasanya dilakukan oleh kaum perempuan.
Eufonik (Enak Didengar)
Kata yang disusulkan tidak mengandung bunyi yang tidak lazim dalam bahasa Indonesia atau dengan kata lain sesuai dengan kaidah fonologi bahasa Indonesia. Persyaratan ini dimaksudkan agar kata tersebut mudah dilafalkan oleh oleh penutur bahasa Indonesia dengan beragam latar bahasa ibu, contohnya akhiran /g/ dalam bahasa Betawi/Sunda/Jawa menjadi /k/ dalam bahasa Idonesia atau fonem /eu/ dalam bahasa Sunda menjadi /e/ dalam bahasa Indonesia.
ojeg > ojek
keukeuh > kekeh
Seturut kaidah bahasa Indonesia. Kata tersebut dapat dibentuk dan membentuk kata lain dengan kaidah pembentukan kata bahasa Indonesia, seperti pengimbuhan dan pemajemukan.
kundur > (ter)kunduri
Tidak Berkonotasi Negatif
Kata yang memiliki konotasi negatif tidak dianjurkan masuk karena kemungkinan tidak berterima di kalangan pengguna tinggi, misalnya beberapa kata yang memiliki makna sama yang belum ada dalam bahasa Indonesia. Dari beberapa kata tersebut, yang akan dipilih untuk masuk ke dalam KBBI adalah kata yang memiliki konotasi lebih positif. Kata lokalisasi dan pelokalan, misalnya, memiliki makna sama. Bentuk terakhir lebih dianjurkan karena memiliki konotasi yang lebih positif.
Kerap Dipakai
Kekerapan pemakaian sebuah kata diukur menggunakan frekuensi (frequence) dan julat (range). Frekuensi adalah kekerapan kemunculan sebuah kata dalam korpus, sedangkan julat adalah ketersebaran kemunculan kata tersebut di beberapa wilayah. Sebuah kata dianggap kerap pakai kalau frekuensi kemunculannya tinggi dan wilayah kemunculannya juga tersebar secara luas, contohnya kata bobotoh yang ketersebaran penggunaannya meluas di beberapa kota di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi serta frekuensi kemunculannya juga tinggi. Hal tersebut dapat dilihat melalui beberapa laman seperti Googletrends dan Google search.