Liputan6.com, Jakarta Kepolisian Daerah Jawa Barat menduga kericuhan yang terjadi di sekitar Universitas Islam Bandung (Unisba) pada Senin (1/9) malam telah direncanakan sekelompok massa.
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan aksi massa tersebut didesain untuk memancing aparat agar masuk ke area kampus. Namun, polisi memastikan tidak melakukan penyerangan ke dalam kampus.
"Kami menganalisa ini sudah didesain, direncanakan bahwa kami dipancing untuk menyerang kampus, tapi Alhamdulillah kami tidak melakukannya,” kata Rudi di Bandung. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (2/9/2025).
Bom Molotov Dilemparkan ke Kendaraan Petugas
Rudi menceritakan awal mula kericuhan malam itu. Mulanya, massa melemparkan bom molotov ke arah kendaraan petugas, bahkan ada yang sampai masuk ke truk dan kendaraan bermotor. Kondisi itu sangat membahayakan keselamatan aparat.
"Kalau mobil itu terbakar, tentunya petugas akan mati terpanggang di situ. Ini lagi-lagi membahayakan petugas,” ujarnya.
Atas kondisi tersebut, petugas gabungan kemudian melakukan patroli skala besar dan membubarkan massa secara terukur sesuai ketentuan hukum.
Massa Berbaju Hitam Kumpul di Tamansari
Kemudian, massa berjumlah sekitar 150 hingga 200 orang berkumpul di Jalan Tamansari dengan melakukan blokade jalan. Mereka mengenakan pakaian serba hitam, menutup muka, serta membawa batu, besi, dan kayu.
"Jalan yang mestinya digunakan masyarakat jadi tertutup. Akhirnya masyarakat tidak bisa lewat, dan tentunya warga mempunyai ketakutan yang besar,” katanya.
Dipastikan Bukan Mahasiswa Unisba
Kemudian, kata Kapolda, pihaknya berkomunikasi dengan pimpinan Unisba. Ternyata, kampus juga kewalahan dan meminta bantuan kepolisian untuk pengamanan dari kelompok massa yang diduga bukan dari mahasiswa.
"Belum tentu itu dilakukan mahasiswa Unisba. Kampus hanya dipakai tempat oleh kelompok yang malam-malam mempersenjatai diri, melakukan penyerangan terhadap petugas, dan mengganggu keamanan masyarakat. Jadi bukan mahasiswa yang sebenarnya,” ujar Rudi.
Dua Orang Pelaku Ricuh di Tamansari Bandung Positif Narkoba
Sedikitnya 16 orang diamankan buntut kericuhan di sekitar Unisba. Dua orang di antaranya positif narkoba dan kedapatan membawa senjata soft gun.
Kapolda Jabar menambahkan, dua orang yang dipastikan positif narkoba berinisial GOP dan AA. Keduanya juga ditetapkan sebagai tersangka karena kepemilikan 7 gram ganja dan senjata softgun beserta peluru gotri.
“Dari 16 orang yang kita amankan tadi malam, dua orang telah kita tetapkan tersangka dengan inisial GOP dan AA. Itu terkait narkoba dan senjata softgun dengan pelurunya gotri. Kalau ditembakkan jarak dekat bisa mematikan,” kata Kapolda.
Jejak Digital Ajakan Berkumpul
Rudi menjelaskan, dari hasil penyelidikan, ditemukan juga percakapan digital terkait pembelian narkoba dan ajakan untuk berkumpul dalam aksi tersebut.
"Ini sudah fakta bahwa mereka bukan unjuk rasa, tapi melakukan perbuatan yang melanggar keamanan dan ketertiban masyarakat," ujarnya.
Kapolda menegaskan pihaknya akan terus menelusuri jaringan dan tujuan dari aksi yang dilakukan massa pada malam hari dengan mempersenjatai diri dengan bom molotov.
Dia juga meminta kerja sama semua pihak, termasuk universitas, pemerintah daerah, dan aparat penegak hukum, untuk menjaga suasana kondusif di Jawa Barat.
"Kami harus memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat di malam hari pada masyarakat Kota Bandung," katanya.