Harga Saham Bank Melejit, Kinerja IHSG Melesat

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham perbankan melejit pada perdagangan Senin, 20 Oktober 2025. Kenaikan harga saham perbankan itu juga yang mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik di atas 2%.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat  2,19% ke posisi 8.088. Kenaikan IHSG juga seiring aksi investor asing beli saham mencapai Rp 529,77 miliar.

Selain itu, dorongan kenaikan IHSG juga ditopang harga saham perbankan. Harga saham BBCA ditutup menguat 5% ke posisi Rp 7.875 per saham.Harga saham BBCA dibuka naik 200 poin ke posiis Rp 7.700 per saham. Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 8.000 dan level terendah Rp 7.625 per saham. Total frekuensi perdagangan 87.502 kali dengan volume perdagangan 3.946.754. Nilai transaksi Rp 3,1 triliun.

Kenaikan harga saham BBCA terjadi setelah Perseroan merilis laporan keuangan kuartal III 2025. Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, laba bersih BCA dan entitas anak  menguat 5,7% YoY menjadi Rp 43,4 triliun. pertumbuhan kredit sebesar 7,6% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 944 triliun hingga akhir September 2025.

Kinerja ini ditopang oleh ekspansi kredit yang tetap berkualitas serta likuiditas yang terjaga. Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) meningkat 7,0% YoY, dengan CASA menjadi sumber pendanaan utama. 

Sementara itu, harga saham BBRI naik 5,14% ke posisi Rp 3.680  per saham. Harga saham BBRI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 3.550 per saham. Saham BBRI berada di level tertinggi Rp 3.730 dan level terendah Rp 3.640 per saham. Total frekuensi perdagangan 65.910 kali dan volume perdagangan 4.000.491 saham. Nilai transaksi Rp 1,5 triliun.

Selain itu, harga saham BMRI melompat 6,17% ke posisi Rp 4.300 per saham. Harga saham BMRI dibuka naik 70 poin ke posisi Rp 4.120 per saham. Saham BMRI berada di level tertinggi Rp 4.320 dan level terendah Rp 4.070 per saham. Total frekuensi perdagangan 52.720 kali dengan volume perdagangan 3.936.017 saham. Nilai transaksi Rp 1,7 triliun.

Kata Analis

Harga saham BBTN melonjak 8,33% ke posisi Rp 1.235 per saham. Harga saham BBTN dibuka bertambah 15 poin ke posisi Rp 1.155 per saham. Saham BBTN berada di level tertinggi Rp 1.250 dan level terendah Rp 1.155. Total frekuensi perdagangan 15.001 kali dengan volume perdagangan 1.090.371 saham. Nilai transaksi Rp 132,8 miliar. 

Saham BBNI ditutup naik 6,32% ke posisi Rp 4.040 per saham. Harga saham BBNI dibuka bertambah 70 poin ke posisi Rp 3.870 per saham. Saham BBNI berada di level tertinggi Rp 4.110 dan terendah Rp 3.860 per saham. Total frekuensi perdagangan 32.739 saham. Nilai transaksi Rp 592,3 miliar.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan harga saham perbankan turut mendorong penguatan IHSG.

Selain dari rebound atas tekanan pada emiten perbankan beberapa waktu belakangan ini, perseroan perkirakan ada rotasi dan inflow pada emiten2 perbankan, dan secara historikal kami mencermati adanya penguatan menjelang rilis kinerja perbankan,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Penutupan IHSG pada 20 Oktober 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan saham Senin (20/10/2025). Kenaikan IHSG itu terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup melonjak 2,19% ke posisi 8.088,97. Indeks saham LQ45 bertambah 3,1% ke posisi 796,31. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.117,26 dan level terendah 7.937,38. Sebanyak 510 saham menguat sehingga angkat IHSG. 183 saham melemah dan 117 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 2.374.016 saham. Total volume perdagangan saham mencapai 35,1 miliar saham dan nilai transaksi Rp 22,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.570.

Sektor Saham

Di antara sektor saham, dua sektor saham melemah. Sektor saham basic turun 0,77% dan sektor saham kesehatan terpangkas 0,16%. Sektor saham keuangan bertambah 3,38%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham transportasi naik 3,1%, sektor saham energi mendaki 2,76%.

Lalu sektor saham industri mendaki 2,45%, sektor saham consumer siklikal bertambah 1,94%, sektor saham properti menanjak 1,67%, sektor saham infrastruktur menguat 0,87%.

Kemudian sektor saham consumer nonsiklikal melesat 0,94%, sektor saham infrastruktur bertambah 0,87% dan sektor saham teknologi naik 0,56%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |