Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan pada awal pekan ini dengan kenaikan 2,19% ke level 8.088,98, dipimpin sektor perbankan yang melonjak 3,38%. Saham-saham berkapitalisasi besar seperti BBRI, BBNI, BMRI, dan BBCA menjadi pendorong utama reli pasar.
Analis sekaligus Founder Republik Investor, Hendra Wardana, mengatakan penguatan IHSG pada perdagangan Senin kemarin menandai sinyal bahwa pasar sedang memasuki fase reli baru setelah sempat terkoreksi dalam beberapa pekan terakhir.
“Secara teknikal, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan untuk menguji area resistance di 8.148 dengan potensi menembus level psikologis 8.200, bahkan membuka ruang menuju level all-time high (ATH) baru di kisaran 8.300 jika momentum positif berlanjut,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (21/10/2025).
Hendra menjelaskan, penguatan sektor perbankan didorong oleh kombinasi faktor makro dan fundamental korporasi. Dari sisi makro, ekspektasi penurunan suku bunga global tahun depan meningkatkan optimisme terhadap pertumbuhan kredit dan perbaikan margin bank.
Sektor Perbankan Masih Jadi Pendorong
Sementara dari sisi korporasi, rencana buyback saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai maksimal Rp 5 triliun turut menjadi katalis positif bagi pasar. Ia menambahkan, saham-saham perbankan masih memiliki ruang kenaikan lebih lanjut.
“BBCA berpotensi menuju target price (TP) 8.100 dengan potensi lanjutan ke 8.600, BMRI berpeluang menguji TP1 di 4.450 dan TP2 di 4.750, sementara BBNI berpotensi menuju 4.150 hingga 4.290, dan BBRI mengarah ke 3.980,” jelasnya.
Menurutnya, momentum penguatan di sektor keuangan juga berpotensi menular ke sektor lain seperti properti, otomotif, dan konsumer siklikal yang sensitif terhadap penurunan suku bunga. Jika momentum ini terjaga, peluang IHSG menembus rekor tertinggi baru pada kuartal IV-2025 semakin terbuka.
Gerak IHSG 20 Oktober 2025
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan saham Senin (20/10/2025). Kenaikan IHSG itu terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 2,19% ke posisi 8.088,97. Indeks saham LQ45 bertambah 3,1% ke posisi 796,31. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.117,26 dan level terendah 7.937,38. Sebanyak 510 saham menguat sehingga angkat IHSG. 183 saham melemah dan 117 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 2.374.016 saham. Total volume perdagangan saham mencapai 35,1 miliar saham dan nilai transaksi Rp 22,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.570.
Sektor saham keuangan bertambah 3,38%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham transportasi naik 3,1%, sektor saham energi mendaki 2,76%.