Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) terus mendorong perusahaan BUMN dan anak usahanya untuk melantai di bursa melalui skema Initial Public Offering (IPO).
Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat peran pasar modal Indonesia dalam mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, menyampaikan bahwa lembaganya siap berkontribusi dalam memperluas pasar modal baik dari sisi supply maupun demand.
“Dari sisi supply, memang kita ingin perusahaan-perusahaan yang ada dalam Danantara siap untuk masuk menjadi emiten yang baik di bursa,” ujar Pandu dalam Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, dikutip dari Antara, Minggu (19/10/2025).
Saat ini, terdapat 24 perusahaan BUMN dan anak usaha yang telah tercatat di BEI dari total 966 emiten. Adapun indeks saham IDXBUMN20 melemah 2,94 poin atau 0,84% ke posisi 354,48 pada perdagangan hari yang sama.
Danantara Fokuskan 80 Persen Investasi di Dalam Negeri
Dalam kesempatan tersebut, Pandu memastikan Danantara Indonesia akan segera mengalokasikan dana investasinya ke pasar saham domestik. Ia menegaskan bahwa sebagian besar investasi akan difokuskan untuk memperkuat ekosistem pasar keuangan nasional.
“Kami sekarang baru mulai melakukan investasi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kami akan berinvestasi sebagian besar untuk tahun ini sebesar 80 persen di dalam negeri,” kata Pandu.
Langkah Danantara Indonesia ini sejalan dengan strategi pemerintah mendorong pembiayaan berkelanjutan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat investasi kawasan.
Pandu menambahkan, Danantara Indonesia juga siap memperkuat kolaborasi dengan BUMN strategis untuk memperluas akses pendanaan publik melalui IPO dan memperdalam likuiditas pasar modal nasional.
Pasar Modal Indonesia Semakin Bergairah
Sepanjang 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 23 perusahaan baru telah melangsungkan IPO, sementara 11 perusahaan lainnya masih dalam pipeline untuk melantai di pasar modal.
Peningkatan jumlah emiten ini dinilai sebagai indikator kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang tetap solid di tengah ketidakpastian global.
Kehadiran Danantara Indonesia diharapkan dapat menjadi katalis baru bagi pasar modal nasional, baik melalui dukungan pembiayaan maupun peningkatan kualitas tata kelola perusahaan yang akan go public.
Dengan strategi investasi terarah dan dukungan terhadap IPO BUMN, Danantara Indonesia berperan penting memperkuat arus modal domestik, memperluas basis investor, serta menjaga stabilitas pasar keuangan Indonesia.