Liputan6.com, Jakarta Sektor swasta memiliki peran penting dalam menciptakan solusi berkelanjutan yang aplikatif. Hal tersebut diungkapkan CEO PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) Henderi Djunaidi dalam diskusi bertajuk “Inovasi Hijau dari Indonesia untuk Dunia”
Dalam diskusi tersebut, para pembicara sepakat bahwa inovasi hijau bukan semata persoalan teknologi, melainkan wujud kemauan bangsa untuk beradaptasi dan berkolaborasi demi masa depan yang berkelanjutan. Indonesia dinilai memiliki modal besar berupa sumber daya alam, talenta muda, serta lembaga riset yang kuat.
Tantangannya kini adalah bagaimana seluruh pemangku kepentingan dapat bekerja bersama untuk mengubah potensi tersebut menjadi kekuatan nyata.
“Inovasi hijau harus menjadi bagian integral dari strategi bisnis. Melalui riset, teknologi, dan kolaborasi lintas generasi, kita dapat menghadirkan perubahan yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya, dikutip Jumat (17/10/2025).
Sementara itu, Founder Waste 4 Change Mohamad Bijaksana Junerosano menyoroti pentingnya memperkuat ekosistem inovasi yang berkesinambungan. “Inovasi lingkungan bukan hanya tentang mengurangi emisi, tetapi juga tentang mengubah paradigma bahwa limbah dapat menjadi sumber nilai baru bagi ekonomi hijau,” jelasnya.
Dia menyatakan bahwa masa depan industri sawit sangat ditentukan oleh kemampuan berinovasi dan keberanian melibatkan generasi baru.
“Kami percaya inovasi hijau hanya bisa berkembang jika kita memberi ruang bagi anak muda untuk berekspresi, bereksperimen, dan berkarya. Talenta muda membawa perspektif segar, dan perusahaan yang serius pada keberlanjutan harus menjadikan mereka mitra strategis,” ujarnya.
Bagian dari Transformasi
Dari sisi akademisi, Prof. Dr. Bayu Krisnamurthi menekankan bahwa inovasi hijau perlu menjadi bagian dari transformasi sistemik bangsa.
“Inovasi hijau bukan hanya tentang teknologi baru, tetapi juga tentang solusi untuk mengatasi masalah dan berkontribusi pada kelestarian kehidupan secara global, tanpa kehilangan akarnya di masyarakat lokal. Itulah sebabnya kita perlu memberi apresiasi atas usaha yang dilakukan EHP hari ini,” ungkapnya.
Prof. Bayu juga menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam mendorong inovasi berkelanjutan. “Kita tidak bisa bicara masa depan tanpa melibatkan anak muda. Perusahaan yang mampu memfasilitasi dan membuka ruang bagi talenta muda untuk berinovasi, seperti yang dilakukan EHP, adalah contoh bagaimana transformasi hijau bisa dimulai dari hari ini, bukan besok,” tambahnya.
Eagle High Plantations Alokasikan Keuntungan 2024 untuk Hal Ini
Sebelumnya, Emiten kelapa sawit, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) membukukan pendapatan di atas Rp 4 triliun pada 2024. BWPT juga peningkatan laba bersih dan EBITDA meningkat double-digit year-on-year (YoY) yaitu sebesar 70% dan 26%.
Corporate Secretary PT Eagle High Plantations Tbk Rizka Dewi menjelaskan, kinerja positif didorong terutama berkat penerapan sejumlah langkah strategis dan efektivitas operasional, sehingga berhasil meningkatkan efisiensi pada beban operasional Perseroan.
"Tahun 2024 bukanlah tahun yang mudah, tapi berkat konsistensi, BWPT berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja operasional dan finansial secara berkelanjutan, seiring dengan upaya kami dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dan komitmen terhadap keberlanjutan," ungkap Rizka Dewi dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Sabtu (17/5/2025).
Tak hanya itu, BWPT juga fokus untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas operasional sepanjang tahun 2024. Hasilnya, produktivitas tanaman (FFB Yield) meningkat sebesar 8% YoY.
Selain itu, BWPT semakin memaksimalkan produktivitas pabrik dimana Oil Extraction Rate (OER) saat ini telah mencapai 23,6% dan Kernel Extraction Rate (KER) mencapai 4,4%.
Adapun penurunan pinjaman di mana beban bunga BWPT pada tahun 2024 turun sebesar 15% YoY.
Dalam RUPS, juga diputuskan terkait penggunaan laba bersih tahun buku 2024.
"Berdasarkan keputusan para pemegang saham, laba akan dialokasikan untuk penguatan modal kerja serta investasi strategis ke depannya, dan tidak melakukan pembagian dividen tunai untuk tahun ini, guna menjaga struktur permodalan yang lebih sehat," demikian keterangan perseroan.
Susunan Baru Pimpinan PT Eagle High Plantations Tbk
Dalam RUPS pekan ini, para pemegang saham BWPT juga turut mengikuti sejumlah agenda penting, diantaranya laporan realisasi penggunaan dana obligasi, serta penambahan susunan Direksi Perseroan.
para pemegang saham sepakat untuk pengangkatan Choong Kam Loong sebagai Direktur BWPT.
Berikut ini adalah susunan pengurus terbaru PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT):
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Abed Nego
Komisaris : Mohammad Prianto Madelar
Komisaris Independen : Yohanes Wahyu Saronto.
Direksi
Direktur Utama : Henderi Djunaidi
Direktur : Andrew Haryono
Direktur : Yeoh Lean Khai
Direktur : Choong Kam Loong