Morris Capital Gelar Penawaran Tender Wajib Usai jadi Pengendali Emiten PIPA

5 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Morris Capital Indonesia (MCI) resmi menjadi Pengendali Baru PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA). MCI juga telah menandatangani CSPA dengan Junaedi, Hendrik Saputra dan Nanang Saputra (Para Penjual) untuk melakukan pembelian sejumlah 1.500.000.000  lembar saham atau sekitar 43,78% dari total modal ditempatkan dan disetor PIPA.

Sesuai dengan POJK No.9/2018, Pengendali baru berencana untuk melakukan pembelian melalui Penawaran Tender Wajib atas seluruh Saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.626.422.190 lembar Saham atau sekitar 47,47% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. 

Setelah selesainya Penawaran Tender Wajib oleh Pengendali Baru, kepemilikan saham atas Perseroan sebanyak-banyaknya sejumlah 3.301.097.190 lembar saham atau 96,35% atas modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.

Rata-rata harga tertinggi harian saham PIPA yang diperdagangkan di BEI selama 90 hari sebelum tanggal 28 April 2025 adalah Rp 21 per lembar saham. 

Dalam transaksi Pengambilalihan yang dilaksanakan pada 6 Oktober 2025 dan 10 Oktober 2025, harga pembelian rata-rata saham Perseroan oleh Pengendali Baru adalah sebesar Rp 10,60 per saham. Dengan demikian, sesuai ketentuan dalam POJK No.9/2018, harga Penawaran Tender Wajib ditetapkan sebesar Rp 21.

Dalam pengumumannya, Rabu, 15 Oktober 2025, MCI menyebut periode Penawaran Tender Wajib adalah 30 Hari Kalender yang dimulai satu Hari Kalender setelah pengumuman Keterbukaan Informasi ini. 

Tender Offer Saham

Setiap pemegang saham yang berniat untuk menjual sahamnya dalam Perseroan wajib melengkapi dan mengembalikan FPTW sesuai dengan tata cara sebagaimana diuraikan dalam Bab V (Prosedur dan Persyaratan Keikutsertaan dalam Penawaran Tender Wajib) kepada BAE paling lambat pada Tanggal Penutupan.

Industri pipa sebagai eksisting bisnis dan main revenue stream perusahaan saat ini akan tetap dipertahankan dan dikembangkan, namun MCI sebagai Pengendali Baru berencana untuk mengembangkan Multi Makmur Lemindo (PIPA) pada bisnis lain, baik melalui  perusahaan atau anak usaha untuk menjadi bagian dari ekosistem distribusi energi nasional yang terintegrasi, mencakup kegiatan perdagangan dan logistik bahan bakar minyak (BBM), serta pengembangan infrastruktur pendukung seperti fasilitas penyimpanan, sistem distribusi darat dan laut, dan jaringan logistik efisien. 

Melalui strategi integrasi vertikal dan akuisisi entitas berbasis kontrak jangka panjang, Perseroan diharapkan memiliki posisi strategis sebagai salah satu pemain utama dalam rantai pasok energi nasional.

Morris Capital Caplok Saham PIPA

Sebelumnya, pasar modal kembali diramaikan oleh aksi korporasi besar. PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) segera memiliki kendali baru setelah Morris Capital Indonesia dikonfirmasi akan menjadi pemegang saham mayoritas.

Akuisisi ini tidak main-main, Morris Capital berkomitmen menyuntikkan aset senilai Rp 3 Triliun dan mengarahkan PIPA ke sektor bisnis yang lebih luas: utilitas dan infrastruktur.

Morris Capital Ambil Kendali Penuh

Morris Capital Indonesia dilaporkan akan mengakuisisi sekitar 57% (dengan potensi pergeseran ±10%) saham PIPA. Dengan porsi kepemilikan ini, sudah pasti PIPA akan memiliki pengendali baru.

“Proses akuisisi kini memasuki tahap akhir. Dilaporkan bahwa proses due diligence atau uji tuntas telah mencapai 95% tuntas dan ditargetkan akan selesai secepatnya dalam waktu dekat,” ujar Corporate Secretary PIPA, Imanuel Kevin Mayola, Rabu (1/10/2025).

Komitmen investasi Morris Capital terlihat dari rencana injeksi aset senilai Rp 3 Triliun. Investasi jumbo ini menjadi modal utama untuk mewujudkan visi bisnis barunya.

Arah Bisnis PIPA

Menurut pernyataan yang diterima, kepentingan Morris Capital dalam mengakuisisi PIPA adalah untuk mengembangkan bisnisnya dari hulu ke hilir, terutama yang terkait dengan utilitas Oil and Gas dan infrastruktur.

Sejalan dengan visi pengendali baru, arah bisnis PIPA ke depan akan mengalami perubahan signifikan. Fokus utama adalah pada diversifikasi produk dan ekspansi pasar, yang secara khusus ditujukan untuk mendukung kebutuhan sektor utilitas dan infrastruktur.

Untuk menunjang langkah ekspansi dan diversifikasi produk tersebut, Morris Capital akan menggandeng partner strategis yang memiliki kapasitas untuk mengembangkan bisnis PIPA.Langkah konkret sudah diambil.

PIPA telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa perusahaan asing. Kerjasama ini bertujuan untuk pengembangan bisnis, khususnya pada inovasi produk yang menyasar sektor utilitas dan infrastruktur.Salah satu fokus kerjasama adalah terkait produksi pipa HDPE (High-Density Polyethylene).

Meskipun rencana kerjasama ini masih berbentuk MoU, detail kontrak yang lebih matang akan segera disampaikan setelah finalisasi.Akuisisi ini menjadi babak baru bagi PIPA. Didukung oleh injeksi aset triliunan rupiah dan jalinan kerjasama internasional, PIPA di bawah kendali Morris Capital siap bertransformasi dan menancapkan kuku lebih dalam di sektor utilitas dan infrastruktur yang strategis.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |