Liputan6.com, Jakarta Presiden Direktur BCA (BBCA) Hendra Lembong mengatakan strategi pengelolaan kekayaan jangka panjang menjadi kunci ketahanan finansial keluarga. Hal tersebut diungkapkan Hendra Lembong pada acara BCA Wealth Summit 2025.
“BCA Wealth Summit 2025 bukan sekadar konferensi, melainkan wadah untuk membantu nasabah merancang masa depan keuangan mereka dengan perspektif yang lebih beragam," kata dia, Kamis (16/10/2025).
"Di tengah ketidakpastian ekonomi global, kami percaya wawasan yang luas dapat memperkuat literasi keuangan dan mendukung penyusunan strategi pengelolaan kekayaan jangka panjang sebagai kunci ketahanan finansial keluarga," lanjut dia.
Dalam kegiatan ini, BCA menghadirkan sesi konsultasi eksklusif bersama para pakar keuangan, hukum waris dan kesehatan. Fasilitas ini ditujukan bagi nasabah yang menginginkan pendekatan secara lebih personal dalam merancang strategi pengelolaan kekayaan, warisan maupun gaya hidup yang lebih sehat.
“Kami berharap gelaran BCA Wealth Summit 2025 dapat menjadi momentum bagi nasabah untuk semakin cermat dalam merencanakan masa depan finansialnya. Ke depan, BCA akan terus memperluas edukasi dan inovasi layanan wealth management, baik melalui jaringan cabang maupun kanal digital, agar dapat mendampingi nasabah dalam menjaga keberlanjutan dan kesinambungan kekayaan lintas generasi,” tutup Hendra Lembong.
Harga Saham BBCA Hari Ini 15 Oktober 2025 Menghijau
Sebelumnya, harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat di tengah koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan, Rabu (15/10/2025).
Mengutip data RTI, saham BBCA hari ini pada sesi pertama ditutup naik 0,69% ke posisi Rp 7.300 per saham. Harga saham BBCA dibuka stagnan di posisi Rp 7.250 per saham. Harga saham BBCA berada di level tertinggi Rp 7.350 dan level terendah Rp 7.225 per saham. Total frekuensi perdagangan 22.464 kali dengan volume perdagangan 650.933 saham. Nilai transaksi Rp 473,7 miliar.
Sementara itu, pada sesi pertama, IHSG ditutup turun 0,40% ke posisi 8.034,64. Indeks LQ45 merosot 0,04% ke posisi 771,56. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 8.132,52 dan level terendah 7.936,37. Sebanyak 441 saham melemah sehingga bebani IHSG. 234 saham menguat dan 128 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.625.545 kali dengan volume perdagangan 19,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 14,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.565.
Presiden Komisaris BCA Beli Saham BBCA
Presiden Komisaris PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) Jahja Setiaatmadja membeli saham BBCA pada 1 September 2025.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/9/2025), Presiden Komisaris BCA, Jahja Setiaatmadja membeli 62.500 saham BBCA dengan harga Rp 7.975 per saham. Nilai transaksi pembelian saham BBCA tersebut sebesar Rp 498,43 juta.
“Tujuan transaksi investasi, dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk, I Ketut Alam Wangsawijaya dalam keterbukaan informasi BEI.
Setelah transaksi pembelian saham BBCA, Jahja genggam 34.867.644 saham BBCA atau setara 0,03%. Sebelumnya ia memiliki 34.805.144 saham BBCA.