Emiten WEGE Bakal Divestasi Tanah hingga Apartemen, Segini Nilainya

18 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) akan menjual aset yang bersifat persediaan antara lain tanah dan apartemen. WEGE membidik dapat divestasikan aset senilai Rp 50 miliar pada 2025 dan Rp 100 miliar pada 2026.

Demikian disampaikan Direktur Keuangan, Human Capital dan Manajemen Risiko Wijaya Karya Bangunan Gedung, Hartanto Karti Raharjo seperti dikutip dari Antara, ditulis Kamis (16/10/2025).

“Kalau targetnya tahun ini sekitar mungkin kurang lebih dari Rp 50 miliar. Tahun depan mungkin bisa sekitar Rp 100 miliar,” kata Hartanto.

Hartanto menuturkan, perseroan memiliki jenis aset aktif dan persediaan, yang mana untuk divestasi, perseroan menargetkan akan menjual aset yang sifatnya persediaan, seperti tanah dan apartemen.

“Kita punya persediaan apartemen, ada juga mungkin tanah yang memang harusnya dikembangkan. Tapi karena memang kebijakan induk untuk BUMN, khususnya di WIKA Group ini tidak boleh investasi ya. Jadi dari situ kita akan jual,” kata Hartanto.

Selain itu, ada beberapa aset produksi yang mau didivestasikan oleh WEGE, terutama yang tingkat produktivitasnya belum sesuai rencana.

“Tanah itu sebenarnya bisa kami kembangkan. Tapi kebijakan dari WIKA Group tidak boleh investasi. Jadi, dari situ akan kami jual,” ujar Hartanto.

Divestasi Aset, WEGE Sudah Punya Calon Pembeli

Hartanto menuturkan, perseroan saat ini sudah memiliki calon pembeli potensial dan sudah menjalin pembicaraan yang intens terkait transaksi aset tersebut.

Pada semester I-2025, perseroan mencatatkan laba bersih senilai Rp 415,2 juta atau turun 97,8 persen year on year (yoy) dibandingkan senilai Rp18,6 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

Emiten konstruksi BUMN ini membukukan pendapatan senilai Rp 907,81 miliar atau menurun 34,23 persen (yoy) dibandingkan senilai Rp 1,38 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

WEGE Rampungkan Gedung Pusat Backup BMKG di Bali

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah menyelesaikan proyek bangunan gedung Pusat backup BMKG di Bali.

Gedung tersebut dikenal dengan nama Gedung InaTEWS (Indonesia-Tsunami Early Warning System), yang nantinya akan berfungsi sebagai pusat komando cadangan untuk layanan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika serta sistem peringatan dini tsunami.

Gedung ini diresmikan langsung oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, didampingi oleh beberapa pejabat seperti Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Badung, Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya, serta para pejabat BMKG lainnya.

Perkuat Sistem Ketahanan Bencana

Dwikorita mengatakan, peresmian ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sistem ketahanan bencana nasional, khususnya sebagai pusat cadangan sistem peringatan dini tsunami dan informasi gempa bumi nasional yang selama ini terpusat di Jakarta.

“Kehadiran gedung ini bukan sekadar infrastruktur, namun menjadi simbol kesiapsiagaan bangsa menghadapi bencana. Ini adalah bagian dari komitmen BMKG untuk terus berinovasi, memperkuat sistem peringatan dini, dan menyelamatkan nyawa manusia. fasilitas ini juga akan menjadi sumber penyebaran informasi peringatan dini kepada 28 negara anggota Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS), menjadikan Indonesia sebagai simpul penting dalam jaringan mitigasi bencana regional kawasan Asia-Pasifik,” ujar Dwikorta dalam keterangan resmi di Denpasar, Bali, dikutip Selasa (17/6/2025).

Secara kontraktual, proyek pembangunan Gedung InaTews terbagi menjadi dua yaitu di Jakarta dan Bali.

Adapun penerapan teknologi yang terpasang dalam bangunan gedung pun berbeda.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |