Liputan6.com, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikan status Gunung Lokon, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara dari Level II/waspada ke Level III/siaga per pukul 12.00 WITA, Rabu, (3/9/2025).
Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, berdasarkan data instrumental terindikasi adanya peningkatan tekanan di bagian dangkal (permukaan) setelah terekamnya gempa vulkanik dangkal yang berasosiasi dengan pelepasan gas hembusan.
"Potensi ancaman bahaya aktivitas Gunung Lokon untuk saat ini adalah terjadinya erupsi freatik, yakni yang diakibatkan kontak uap magma dengan air hidrotermal secara tiba-tiba dengan atau tanpa indikasi peningkatan signifikan. Pada musim penghujan atau bila terjadi hujan deras di puncak Gunung Lokon harap mewaspadai terjadi lahar di sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon," terang Wafid dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Rabu (3/9/2025).
Adanya peningkatan aktivitas vulkanik tersebut, Wafid mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati dan melakukan aktivitas di dalam radius 2,5 km dari pusat aktivitas yang ada di kawah Tompaluan.
Warga Diimbau Tetap di Rumah Jika Erupsi
Wafid mengingatkan jika terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung serta mulut seperti masker, dan kacamata.
"Waspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon terutama pada musim penghujan," kata Wafid.
Sebelumnya dilaporkan aktivitas vulkanik asap kawah pada 1 Agustus-1 September 2025 umumnya putih tipis hingga sedang tinggi sekitar 40 meter. Kegempaan didominasi oleh gempa Vulkanik Dangkal terekam berkisar antara 1 hingga 37 kejadian per hari.
Perkembangan terakhir Gunung Lokon pada 2 September 2025, kondisi visual tidak menunjukan adanya perubahan, asap putih keluar dari kawah dengan intensitas tipis tinggi sekitar 15 meter di atas kawah.
"Terjadinya peningkatan aktivitas kegempaan khususnya Gempa Vulkanik Dangkal terekam sebanyak 143 kejadian, Gempa Hembusan terekam sebanyak 72 kejadian, Gempa Vulkanik Dalam terekam 15 kejadian, dan Gempa Tektonik Jauh terekam sebanyak 8 kejadian," sebut Wafid.
Aktivitas Vulkanik Dipantau
Data deformasi (kondisi perubahan fisik gunung) dengan alat tiltmeter menunjukan inflasi pada Stasiun Pelangi sejak 17 Agustus-2 September 2025 pada sumbu radial.
Seluruh aktivitas vulkanik Gunung Lokon dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) yang berada di Kelurahan Kakaskasen, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara.