Liputan6.com, Jakarta Sudah beberapa hari, Sachroni (76) tidak terlihat oleh tetangga. Dia tiba-tiba hilang. Tidak ada kabar. Warga yang tahu betul kebiasaan mantan pegawai bank ini, menaruh curiga. Ke mana Sachroni?
Teka-teki keberadaan Sachroni akhirnya terungkap. Namun semua sudah terlambat. Warga Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu itu ditemukan tidak bernyawa.
Sachroni terkubur bersama anak, menantu dan dua cucu di belakang rumah. Kelima jenazah ini dikubur dalam satu liang lahat.
Sontak penemuan ini mencuri perhatian masyarakat. Polisi sudah turun tangan. Serangkaian penyidikan dilakukan untuk mengungkap teka-teki kematian Sachroni bersama empat anggota keluarganya.
Liputan6.com merangkum fakta-fakta kasus ini. Berikut ulasannya:
Cerita Awal Penemuan Lima Jenazah
Lima jenazah sekeluarga ditemukan terkubur dalam satu liang lahat di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, Senin (1/9) malam. Kepala Seksi Humas Polres Indramayu AKP Tarno mengatakan, kasus ini terungkap setelah warga sekitar melaporkan adanya bau menyengat dari rumah korban yang sudah beberapa hari tertutup.
"Setelah diperiksa, di bagian belakang rumah ditemukan gundukan tanah. Saat digali, petugas mendapati lima jenazah yang terkubur (dalam satu liang) terdiri atas tiga orang dewasa dan dua anak-anak,” kata Tarno. Dikutip dari Antara.
Polisi sudah meminta keterangan dari lima saksi, sedangkan jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang Indramayu guna proses identifikasi dan autopsi.
“Diperkirakan korban sudah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan. Hasil pasti penyebab kematian menunggu hasil autopsi,” ujarnya.
Ia menjelaskan dari olah tempat kejadian perkara (TKP), sejumlah barang bukti sudah diamankan berupa cangkul, ember kecil, seprai serta terpal berwarna biru yang terdapat bercak darah.
“Untuk dugaan hilangnya barang-barang milik korban, masih dilakukan pendalaman oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu,” katanya.
Misteri Pikap di Rumah Sachroni
Warga Paoman, Ami (35) bercerita, beberapa hari sebelum jenazah Sachroni ditemukan, sempat terlihat dua mobil pikap berhenti di depan rumah korban, Sabtu (30/08/2025) dini hari. Hal itu menimbulkan dugaan peristiwa ini telah terjadi tiga hingga empat hari sebelum jenazah ditemukan.
Menurutnya, jasad para korban ditemukan dalam satu liang di dekat pohon nangka yang berada di bagian dalam rumah.
“Katanya perampokan. Korbannya ada lima orang, terdiri dari bapak, ibu, bapak mertua, anak kecil, dan bayi umur delapan bulan,” kata Ami.
Pihak keluarga meminta polisi mengusut tuntas kasus ini. Nikko Hadimulya, kerabat korban, mengatakan pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya penanganan perkara ini kepada kepolisian dan percaya penyidik mampu mengungkap kasus tersebut.
“Saya ponakan korban. Semoga kasus ini bisa segera terungkap dan pelaku bisa ditangkap serta dihukum seberat-beratnya,” ucap Nikko.
Pihak keluarga menduga kasus ini merupakan peristiwa pembunuhan, karena kelima korban ditemukan terkubur dalam satu lubang.
Identitas Para Korban
Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) mengungkapkan bahwa lima jenazah sekeluarga yang ditemukan terkubur dalam satu liang di Kelurahan Paoman, diduga kuat merupakan korban pembunuhan.
“Dugaan kuat, para korban adalah hasil tindak pidana pembunuhan,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan dalam keterangan yang diterima di Indramayu, dikutip dari Antara, Rabu (3/9/2025).
Hendra menambahkan, kesimpulan itu diperoleh setelah menerima laporan resmi dari Polres Indramayu yang sudah menangani kasus tersebut sejak Senin 1 September 2025.
Identitas para korban adalah Sachroni (76), anak kandungnya bernama Budi Awaludin (40), menantunya Euis Juwita Sari (37), serta dua cucu korban yakni RK (7) serta B (10 bulan).
“Saat ini, kami terus mengembangkan penyidikan (terkait kasus temuan lima jenazah),” katanya.
Kaki Sachroni Tidak Terkubur Sempurna
Seorang warga bernama Ema (55), mengaku pertama kali menemukan kelima jenazah. Dia awalnya melihat kaki manusia muncul dari tanah.
"Pas dilihat lebih dekat, terlihat kaki manusia muncul dari tanah. Itu jasad Haji Sachroni. Saya langsung minta tolong," kata Ema kepada wartawan.
Ema sebelumnya mencium bau busuk dari arah samping kediaman milik korban, dan menduga ada sesuatu yang janggal karena rumah tersebut tampak sepi serta terkunci.
“Awalnya kami curiga karena keluarga Sachroni (salah satu korban) tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari. Rumah juga sepi tanpa aktivitas,” beber Ema.
Dia bersama seorang tetangga kemudian berinisiatif mendobrak pintu rumah sekitar pukul 17.30 WIB.
Namun, langkahnya terhenti ketika menuju halaman belakang karena bau menyengat tercium semakin kuat dari gundukan tanah di bawah pohon nangka.
Ema mengaku sangat terpukul dan tidak bisa melupakan peristiwa tersebut, karena melihat kerabat dekatnya ditemukan terkubur bersamaan dengan empat korban lainnya.
Dia menuturkan warga segera melaporkan temuan itu ke pihak kepolisian. Kemudian petugas datang ke lokasi dan melakukan penggalian di sekitar rumah tersebut pada 19.30 WIB.
Sosok Sachroni
Sachroni (76), pria yang ditemukan terkubur bersama empat anggota keluarga dalam satu liang lahat, dikenal oleh kerabat sebagai pekerja keras dan dermawan.
Agus Suhendi (51), kerabat dekat korban menuturkan almarhum merupakan pensiunan pegawai bank yang tetap aktif berwirausaha dengan membuka toko beras, dan mengelola usaha sarang burung walet di Indramayu.
“Beliau pekerja keras. Setelah pensiun pun masih terus berusaha,” kata Agus di Indramayu.
Keluarga Sachroni juga dikenal sebagai keluarga baik dan tidak pernah bermasalah dengan warga sekitar.
Dia mengakui terpukul kehilangan lima anggota keluarga sekaligus dalam satu peristiwa.
“Keluarga Haji Sachroni tidak ada masalah dengan warga sekitar. Semua berjalan baik-baik saja. Semua merasa berat. Ini kehilangan besar karena satu keluarga sekaligus,” bebernya.
Kelima jenazah telah disalatkan di Masjid Madania Desa Sindang, kemudian dikebumikan di pemakaman keluarga besar Muchasin sesuai dengan permintaan almarhum Sachroni.