Demo Mahasiswa Sukabumi Ricuh, Belasan Pelajar Diamankan Positif Narkoba

1 month ago 24

Liputan6.com, Sukabumi - Aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Amarah Rakyat Sukabumi (Garasi) di depan Gedung DPRD Kota Sukabumi, Senin (1/9/2025), sempat diwarnai kericuhan. Polisi mengamankan belasan pelajar yang diduga memprovokasi massa.

Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi, mengungkapkan ada 13 pelajar dari tingkat SMP dan SMK yang diamankan aparat. Hasil pemeriksaan menunjukkan sebagian besar dari mereka positif menggunakan narkoba.

“Tadi kita amankan 13 orang, satu negatif, 11 positif (narkoba), dan satu lagi masih dalam pemeriksaan,” ujar Rita kepada wartawan.

Ia menegaskan tidak ada mahasiswa yang terlibat dalam penangkapan tersebut.

"Mereka semua pelajar, dari SMP dan SMK. Mereka bagian dari massa aksi,” tambahnya.

Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami motif dan barang bukti terkait dugaan keterlibatan pelajar itu.

Aksi unjuk rasa di kompleks DPR Senayan diwarnai kericuhan. Massa dihalau aparat dengan tembakan gaś air mata. Demo dipicu isu terkait tunjangan DPR yang dinilai tidak sensitif dengan kondisi sulit masyarakat.

Respons Wali Kota Sukabumi

Di sisi lain, Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menemui perwakilan massa aksi untuk menanggapi tuntutan mereka. Salah satu tuntutan utama adalah pencabutan Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Tunjangan Perumahan dan Perwal Nomor 3 Tahun 2025 tentang Tunjangan Transportasi bagi pimpinan serta anggota DPRD.

“Kami akan konsultasikan kepada Biro Hukum Provinsi Jawa Barat,” kata Ayep Zaki. Ia menegaskan, perubahan atau pencabutan Perwal harus melalui mekanisme di tingkat provinsi.

Selain itu, Ayep juga menyampaikan permintaan maaf atas sejumlah kegiatan pemerintahan yang dinilai menimbulkan keramaian.

"Atas nama Wali Kota, saya meminta maaf kepada masyarakat Kota Sukabumi,” ujarnya.

Namun, terkait tudingan nepotisme, Ayep membantah keras. “Tidak ada satu pun keluarga saya yang punya jabatan ASN,” tegasnya.

Pantauan di lokasi, massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 20.25 WIB setelah Wali Kota menandatangani tuntutan aksi mahasiswa.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |