Demo Mahasiswa Solo Raya: DPRD dan Kapolresta Turun ke Jalan Temui Massa

1 month ago 23

Liputan6.com, Solo - Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Solo Raya kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Solo, Senin (1/9/2025).

Aksi berlangsung berbeda, karena para mahasiswa mengajak anggota DPRD hingga Kapolresta Solo untuk duduk lesehan bersama di tengah Jalan Adi Sucipto, mendengarkan langsung tuntutan mereka.

Pantauan Liputan6.com, peserta aksi datang dari berbagai kampus, di antaranya Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) RM Said Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Slamet Riyadi (Unisri), Universitas Surakarta (Unsa), dan sejumlah perguruan tinggi lainnya.

Para mahasiswa mengenakan jas almamater masing-masing kampus untuk menghindari penyusup. Mereka membawa spanduk dan poster dengan berbagai tulisan, seperti “Bubarkan Polri”, “Reformasi DPR”, hingga gambar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan tulisan “Dicari Si Paling Pahlawan”.

Sejumlah mahasiswa di Makassar gelar aksi demo Indonesia Gelap. Dalam aksinya tersebut para mahasiswa yang kesal karena tak kunjung ditemui anggota DPRD menendang dan melempari batu pintu gerbang masuk gedung DPRD.

Anggota DPRD dan Kapolresta Turun ke Jalan

Awalnya aksi berlangsung di depan pintu gerbang DPRD Solo, namun massa meminta anggota dewan keluar menemui mereka. Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo bersama sejumlah anggota dewan, antara lain Sekar Tanjdung, YF Sukasno, Sonny, Muhammad Bial, dan Ardianto Kuswinarno, akhirnya turun menemui mahasiswa.

Situasi kemudian bergeser ke tengah jalan raya. Para anggota dewan bersama mahasiswa duduk lesehan, mendengarkan langsung tuntutan. Tak lama, Kapolresta Solo Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo dan Dandim 0735/Solo Letkol Inf Fictor Situmorang ikut bergabung, menambah bobot dialog di tengah jalan.

Koordinator Pusat BEM Solo Raya, Ridwan Nur Hidayat, menegaskan aksi tersebut digelar untuk menyuarakan keresahan bersama atas kondisi Indonesia. Menurutnya, ada enam poin tuntutan yang disampaikan mahasiswa, mulai dari Presiden, DPR, hingga kepolisian.

“Di sini bukan hanya fokus dengan DPR atau aparat, tetapi ada benang merah yang langsung menuju Presiden Prabowo sebagai pemimpin tertinggi di negara ini,” ujar Ridwan yang juga Presiden BEM Universitas Surakarta.

Tolak Tindakan Represif Aparat

Ridwan menilai Presiden Prabowo memiliki tanggung jawab penuh atas situasi negara. Ia juga mengkritisi sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, mahasiswa menolak segala bentuk tindakan represif aparat dan mendesak DPRD agar menjalankan fungsi pengawasan dengan benar. “Selama ini banyak aspirasi mahasiswa tidak benar-benar digubris,” ucapnya.

Mereka juga menuntut adanya reformasi total di DPR RI serta meminta Presiden mengambil sikap tegas atas kekerasan yang dialami masyarakat. “Undang-undang yang akan dirancang DPR RI harus sesuai kebutuhan rakyat, bukan hanya kebutuhan aparat atau elit global,” tegas Ridwan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |