Solusi Bangun Indonesia Siapkan Belanja Modal Rp 550 Miliar pada 2025, Untuk Apa?

7 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 550 miliar pada 2025. Belanja modal itu akan dialokasikan secara selektif dan terfokus.

Direktur Utama PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Asri Mukhtar menjelaskan, prioritas utama adalah penyelesaian EPC Talavera Project untuk mendongkrak ekspor.

"Alokasi capex kami akan fokus dan selektif, dengan prioritas menyelesaikan kayanya EPC Talavera Project yang saat ini hampir selesai, boleh dikatakan dalam proses commissioning,” ujar Asri dalam paparan publik perseroan, Rabu (25/6/2025).

Selain itu, capex 2025 juga akan dialokasikan untuk mendukung kegiatan pemeliharaan rutin. Hal ini penting agar operasional pabrik tetap andal dan efisien. "Kami ingin memastikan keandalan operasional terjaga agar perusahaan tetap kompetitif,” lanjut Asri.

Strategi Jangka Panjang, Efisiensi hingga Keberlanjutan

Fokus perusahaan pada peningkatan di empat sektor, yaitu operational excellence, proses dan aset optimization, sustainable development, serta people and leaders, memperkuat langkah strategis perseroan untuk menghadapi tantangan yang ada.

Sebagai bagian dari langkah strategis dalam mendorong operational excellence bersama dengan mitra strategisnya, Taiheiyo Cement Corporation. Perseroan bermaksud memperkuat kapasitas ekspor terap dan semen tipe khusus, khususnya ke pasar Amerika Serikat.

Selain itu, SBI sedang mengembangkan inovasi produk rendah karbon melalui penggunaan clinker factor yang lebih rendah namun tetap memenuhi standar kualitas. "Saat ini sedang diurus sertifikasi SNI-nya, agar produk baru ini bisa segera dipasarkan dan bersaing di pasar domestik," ujar Asri.

Proyeksi Bisnis 2025

Asri menjelaskan, perusahaan melihat potensi pertumbuhan yang relatif stabil pada pasar semen domestik Indonesia tahun ini.

Untuk memanfaatkan prospek tersebut sekaligus mendiversifikasi sumber pendapatan, perusahaan tengah mempersiapkan langkah ekspansi pasar ekspor ke luar negeri dalam sinergi bersama SIG dan mitra strategisnya, Taiheiyo Cement Corporation.

"Kuncinya adalah inovasi, bagaimana kita bisa memberi nilai tambah dan menjadi pilihan pelanggan. Solusi Bangun Indonesia memiliki portofolio yang memposisikan kami lebih dari siap untuk memenuhi kebutuhan pembangunan mulai dari retail sampai konstruksi skala besar melalui optimalisasi produksi dan jaringan distribusi dalam sinergi bersama SIG,” jelas Asri sebelumnya.

Solusi Bangun Indonesia Kantongi Laba Rp 745 Miliar pada 2024

Sebelumnya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) berhasil mencatat total volume penjualan semen dan terak mencapai 13,19 juta ton pada 2024. dengan penjualan tersebut, SMCB berhasil memperoleh pendapatan Rp 11,82 triliun, laba kotor tercapai Rp 2,55 triliun, dan laba tahun berjalan tercapai Rp 745 miliar.

Meski penjualan tertekan kondisi industri yang berat, pengelolaan keuangan yang baik membantu Solusi Bangun Indonesia menurunkan beban keuangan 2,2% dibandingkan tahun 2023.

Hini konsisten mengedepankan prinsip keberlanjutan yang menjadi competitive advantage dalam operasinya, untuk menghadirkan semen rendah karbon pada berbagai proyek pembangunan pelanggan.

Menanggapi kinerja Perusahaan, Direktur Utama PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Asri Mukhtar mengatakan Perusahaan akan terus fokus memperkuat daya saing dari berbagai lini dan sinergi bersama SIG.

“Solusi Bangun Indonesia juga mempersiapkan strategi untuk meningkatkan daya saing di tahun ini untuk menghadirkan produk-produk inovatif dan rendah karbon, fitur-fitur yang memudahkan pelanggan seperti transaksi digital, serta efisiensi dan reliabilitas produksi untuk mempertahankan profitabilitas,” tutur Asri Mukhtar, dalam keterangan resmi, Jumat (28/3/2025).

Masih Dibayangi Oversupply

Asri menjelaskan, industri semen nasional masih dibayangi tantangan persaingan pasar domestik yang ketat dan kelebihan pasokan (market oversupply). Asosiasi Semen Indonesia mencatat adanya volume penjualan semen dalam negeri pada tahun 2024 mencapai 64,9 juta ton, turun 0,9% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 65,5 juta ton.

Selain itu, perlambatan pembangunan infrastruktur pemerintah baik di Jawa maupun wilayah lainnya termasuk proyek pembangunan IKN di Kalimantan Timur, serta permintaan sektor properti yang belum sepenuhnya pulih juga turut memengaruhi kinerja industri semen pada 2024.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |