Liputan6.com, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi pemenang utama dan perusahaan pertama yang berhak membawa pulang piala bergilir ajang Indonesia Operations Bank Summit (IOBS). Capaian tersebut diperoleh berkat keberhasilan seluruh perwakilan BCA meraih berbagai penghargaan pada ajang yang diselenggarakan Forum Komunikasi Direktur Operasional Perbankan (FKDOP) ini.
“Sebuah kehormatan bagi BCA dapat membawa pulang piala bergilir dari IOBS 2025. Penghargaan ini merupakan buah dari kerja keras, kolaborasi, dan semangat inovatif para bankir muda BCA untuk terus menghadirkan solusi bagi nasabah. Kami percaya, keberadaan ruang kompetisi yang sehat dan kolaboratif seperti ini bisa mendorong para bankir muda agar semakin siap menghadapi dinamika, serta memberikan nilai tambah bagi industri perbankan Indonesia," kata Presiden Direktur BCA Hendra Lembong berkata dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/7/2025)
IOBS merupakan ajang yang mempertemukan berbagai inovasi dari industri perbankan, sekaligus memberikan penghargaan untuk setiap inovasi dalam peningkatan kapabilitas bankir muda. Ajang pertama IOBS bertema “From Nusantara to The World”, menghadirkan para ahli industri untuk berbagi wawasan terkait inovasi, strategi operasional, serta tantangan perbankan di era digital. Sebanyak 135 peserta dari berbagai bank mengikuti ajang tersebut.
BCA mengirimkan perwakilan sebanyak 30 tim dari divisi e-Channel & Settlement Services (CSV) dan Global Trade & Payment Services (GTP). Seluruh perwakilan BCA meraih penghargaan dengan detail 14 platinum dan 16 diamond. Keduanya merupakan penghargaan tertinggi pada ajang tersebut.
Ragam Inovasi
Sebanyak tiga tim perwakilan BCA juga berhasil meraih penghargaan spesial pada IOBS 2025. Ketiga penghargaan spesial itu adalah Best Impact for Industries, Best 4.0 Business Implementation, dan National Standard Innovation. Masing-masing penghargaan spesial diberikan kepada tim BCA yang membawa inovasi berikut:
● Optimalisasi pencegahan penggunaan fasilitas pembayaran untuk transaksi judi online dengan FAST
● Percepatan proses top-up Flazz dengan AI Agent & Mechatronics di BCA pada 2024
● Mengurangi kegagalan transaksi, mempercepat rekonsiliasi, dan penyelesaian keluhan-Fast dengan PSR, Auto-Reverse, OSRA serta RPA
“Partisipasi BCA dalam ajang IOBS 2025 merupakan wujud nyata upaya perseroan untuk terus belajar dan memperkuat komitmen membangun SDM berkualitas, serta mendorong inovasi berkelanjutan di lini operasional. Melalui forum ini, BCA mendapat kesempatan untuk mengeksplorasi solusi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, sekaligus memperbaiki proses dalam menghadirkan layanan yang semakin andal, efisien, dan tepat bagi nasabah,” ujar Hendra Lembong.
BCA Boyong 31 Nasabah UMKM, Bersiap Perluas Pasar Ekspor
Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengumpulkan 31 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan guna mempersiapkan perluasan pasar ekspor ke negara-negara potensial. Ada sejumlah komoditas potensial yang bisa dilirik sebagai diversifikasi produk ke luar negeri.
Direktur BCA, Antonius Widodo Mulyono melirik kekuatan UMKM Indonesia untuk bisa menembus pasar mancanegara. Namun, perlu pembinaan agar produknya bisa diterima untuk pasar ekspor.
“Kami melihat sektor UMKM turut memainkan peran penting dalam struktur perekonomian Indonesia. Namun, agar mereka dapat bertumbuh secara berkelanjutan dan bersaing di tingkat global, diperlukan akses untuk pelatihan yang tepat, pendampingan strategis, serta jejaring pasar internasional," kata Antonius dalam keterangannya, dikutip Selasa (24/6/2025).
Dia menyadari, bukan perkara mudah UMKM Indonesia masuk ke luar negeri. Ada sejumlah standar yang harus ditaati, berbeda dengan pasar dalam negeri.
Maka, dia turut menggandeng Kementerian Perdagangan yang memiliki atase perdagangan di 33 negara. BCA juga turut menggandeng International Chamber of Commerce sebagai asosiasi bisnis perdagangan global untuk memastikan UMKM RI layak merambah pasar ekspor.
"UMKM Go Export itu didorong untuk masuk ke pasar ekspor, pasar global. Apakah itu gampang? Enggak, karena untuk masuk ke pasar ekspor itu perlu ada prosedur-prosedur yang harus diikuti. Di samping memang mencari pasar mana di ekspor itu," ujar dia.
Ekspor UMKM Binaan BCA Tembus Rp 100 Miliar
Antonius menuturkan, hingga Mei 2025, nilai ekspor dari UMKM binaan BCA mwncapai Rp 100 miliar. Ini berkat pengawalan standar dan pendampingan yang dilakukan.
Pada akhir 2024 lalu, ada dua UMKM yang berhasil memperluas pasar produknya ke Malaysia, Papua Nugini, bahkan Thailand.
Diantaranya, UMKM asal Jember yang bergerak di sektor pertanian, telah mengirimkan produknya pertama kali ke Malaysia & Papua Nugini. Sementara itu, UMKM dari Padang yang memproduksi olahan rempah berhasil menembus pasar Thailand untuk pertama kalinya.