Saham TLKM Melompat 11,56% Usai Umumkan Pemisahan Bisnis Fiber

7 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melambung signifikan pada perdagangan saham Selasa, 21 Oktober 2025.

Mengutip data RTI, harga saham TLKM hari ini naik 11,56% ke posisi Rp 3.280 per saham. Harga saham TLKM dibuka naik 30 poin ke posisi Rp 2.970 per saham. Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 3.290 dan level terendah Rp 2.970 per saham. Total frekuensi perdagangan 42.300 kali dengan volume perdagangan 2.850.322 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 904,5 miliar. Seiring kenaikan harga saham TLKM itu, kapitalisasi pasar saham TLKM mencapai Rp 324,92 triliun.

Kenaikan harga saham TLKM terjadi setelah Perseroan menandatangani Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-Off Agreement) dengan anak usahanya, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF), dalam rangka restrukturisasi dan transformasi bisnis perusahaan. Nilai transaksi mencapai Rp 35,79 triliun.

Pemisahan ini diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-Off Agreement) antara TLKM dengan anak usahanya, PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) Langkah ini secara spesifik akan mengalihkan sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity.

Dengan nilai transaksi mencapai Rp 35,79 triliun, pemisahan ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah signifikan bagi perusahaan. Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset jaringan fiber optik yang dimiliki TLKM di seluruh Indonesia.

Promosi 1

Tujuan Telkom

Telkom menjelaskan, langkah ini bertujuan agar perusahaan dapat lebih fokus mengembangkan bisnis, menciptakan nilai tambah, serta meningkatkan efisiensi dan optimalisasi aset jaringan fiber optik. Langkah ini juga diharapkan memperkuat posisi Telkom sebagai penyedia infrastruktur konektivitas utama di Indonesia.

“Rencana Transaksi ini dimaksudkan agar Perseroan lebih fokus dalam mengembangkan bisnis, menciptakan nilai tambah, meningkatkan efisiensi serta mengoptimalkan pemanfaatan aset jaringan fiber optik,” tulis manajemen dalam laporan tersebut.

Mendukung Agenda Nasional

Selain memperkuat posisi bisnis, restrukturisasi ini juga diharapkan mendukung agenda nasional dalam mempercepat pemerataan digitalisasi, meningkatkan penetrasi fixed broadband, serta memastikan konektivitas andal dan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia.

“Rencana Transaksi ini juga mendukung agenda nasional dalam mempercepat pemerataan digitalisasi, meningkatkan penetrasi fixed broadband, serta memastikan ketersediaan konektivitas yang andal dan berkualitas,” lanjut Telkom.

Pasca transaksi, kepemilikan Telkom di TIF akan menjadi 99,9999997%. Perseroan memastikan bahwa transaksi ini tidak memberikan dampak signifikan terhadap kondisi keuangan konsolidasi, mengingat TIF merupakan anak usaha Telkom.

Manajemen juga menegaskan, transaksi ini dikategorikan sebagai transaksi material sekaligus transaksi afiliasi, namun tidak mengandung benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam POJK No. 42/2020.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |