Liputan6.com, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat penurunan pendapatan dan laba hingga September 2025.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (22/10/2025), PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk meraup pendapatan usaha Rp 798,52 miliar hingga September 2025. Pendapatan usaha turun 9,4% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 881,44 miliar.
Beban pokok pendapatan Perseroan tercatat Rp 22,33 miliar hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 29,65 miliar. Beban langsung naik menjadi Rp 417,69 miliar hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 413,45 miliar.
Seiring hal itu, laba bruto Perseroan susut 18,2% menjadi Rp 358,49 miliar hingga 30 September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 438,34 miliar.
Perseroan mencatat kenaikan pendapatan lainnya mencapai Rp 28,38 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,90 miliar.
Laba usaha Perseroan turun 31,88% menjadi Rp 164,28 miliar hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 238,39 miliar. Perseroan mencatat laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 41,56% menjadi Rp 56,62 miliar hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 100,59 miliar. Seiring hal itu laba per saham dasar turun menjadi Rp 37 hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 63.
Total ekuitas naik menjadi Rp 1,75 triliun hingga September 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 1,71 triliun. Liabilitas Perseroan turun menjadi Rp 1,68 triliun hingga September 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 1,85 triliun. Aset susut menjadi Rp 3,43 triliun hingga September 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 3,59 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas mencapai Rp 135,19 miliar hingga 30 September 2025 dari Desember 2024 sebesar Rp 292,78 miliar.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 21 Oktober 2025, harga saham PJAA turun 1,87% menjadi Rp 525 per saham. Harga saham PJAA berada di level tertinggi Rp 555 dan terendah Rp 525 per saham. Kapitalisasi pasar saham tercatat Rp 840 miliar.