Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melanjutkan reli di level 7.500. Kenaikan ini tidak lepas dari saham-saham yang dimiliki para konglomerat Indonesia.
Sebut saja emiten milik Prajogo Pangestu semisal PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Ada juga saham milik Toto Sugiri, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang turut menopang penguatan IHSG.
Menanggapi tren tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna tak menampik, saham konglomerat itu turut berkontribusi besar terhadap pergerakan indeks.
"Kami memandang hal ini sebagai bagian dari dinamika pasar yang terbentuk secara organik. Mencerminkan ekspektasi pasar terhadap perusahaan-perusahaan tersebut," ujar Nyoman, Jumat (25/7/2025).
Menurut dia, pergerakan harga saham di pasar sangat ditentukan oleh mekanisme supply and demand, serta pertimbangan investor atas informasi yang tersedia di publik. Baik terkait kinerja keuangan, rencana bisnis, maupun sentimen global dan domestik.
Sebagai self-regulatory organization (SRO), Nyoman menyatakan, BEI tidak memiliki kebijakan yang membedakan emiten berdasarkan kepemilikan atau afiliasi pemegang saham pengendalinya.
Seluruh Emiten Setara
Ia menambahkan, Bursa Efek Indonesia memperlakukan seluruh emiten secara setara. Dengan tetap memastikan bahwa seluruh transaksi dilakukan berdasarkan prinsip keterbukaan, transparansi, dan kepatuhan terhadap regulasi.
"Selama pergerakan saham terjadi secara wajar maka pergerakan tersebut merupakan bagian dari dinamika pasar yang sah," tegas Nyoman.
Selain itu, ia turut menekankan, BEI senantiasa bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan stakeholders terkait lain, untuk menjaga integritas dan kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia.
Dengan senantiasa menjalankan perannya sebagai penyelenggara perdagangan efek. Sehingga pergerakan IHSG terus dapat berjalan secara teratur, wajar, dan efisien.
"Kami mengimbau agar seluruh investor selalu melakukan analisis yang cermat, memperhatikan aspek fundamental dan risiko investasi, serta memanfaatkan informasi yang tersedia secara publik dalam membuat keputusan investasinya," tutur dia.
IHSG Dibuka Menguat Tipis 25 Juli
Untuk diketahui, Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada perdagangan menuju akhir pekan ini, Jumat (25/7/2025).
Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka naik ke posisi 7.542,37 dari perdagangan sebelumnya 7.530,90. Pada pukul 09.30 WIB, indeks saham ini naik tipis 0,08% atau 4,26 poin ke posisi 7.534,85.
Indeks LQ45 mengalami tekanan dengan turun 0,79% ke posisi 793,58. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Hanya beberapa saja yang mampu berada di zona hijau seperti MBX dan ABX.
Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.546,86 dan level terendah 7.515,12. Sebanyak 211 saham menguat dan 241 saham melemah. Selain itu, 207 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 298.798 kali dengan volume perdagangan 5,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,6 triliun.