Liputan6.com, Jakarta - PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) memberikan tanggapan terkait suspensi saham CDIA oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Director Corporate Affairs CDIA, Merly mengatakan Perseroan senantiasa berkomitmen untuk selalu mematuhi seluruh regulasi yang berlaku, menjunjung tinggi keterbukaan informasi, serta menghormati setiap keputusan regulator.
"Kami menyampaikan kondisi ini merupakan bagian dari mekanisme pasar dan pengawasan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien," ujar Merly dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (18/7/2025).
Merly menambahkan, Perseroan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan para pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham dua emiten, yakni PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), pada Kamis, 17 Juli 2025 karena terjadinya lonjakan harga kumulatif yang signifikan.
Kedua saham tersebut terus mengalami penguatan sejak IPO pada 9 Juli 2025 lalu. Dalam pengumuman resmi yang dirilis BEI, suspensi perdagangan dilakukan sebagai langkah cooling down demi melindungi investor. Suspensi berlaku di seluruh pasar, yakni Pasar Reguler dan Pasar Tunai.
“Penghentian sementara dilakukan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya,” tulis BEI dalam keterangan terpisah terkait COIN dan CDIA.
Bursa juga mengimbau seluruh pihak untuk terus memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh masing-masing emiten agar keputusan investasi dilakukan secara rasional dan berdasar informasi yang memadai. BEI belum menyebutkan kapan perdagangan kedua saham akan kembali dibuka.
Baru Tercatat di BEI, Saham CDIA, MERI, dan COIN Kena UMA
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan sejumlah saham lantaran ada peningkatan harga saham di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Beberapa yang dipantau Bursa adalah saham-saham pendatang baru, antara lain saham PT Chandra Daya Investama Tbk (CDIA), PT Merdeka Energi Nusantara Tbk (MERI), dan PT Indokripto Koin Tbk (COIN).
Saham-saham tersebut masuk radar bursa karena terjadi peningkatan harga saham di luar kebiasaan. “Sehubungan dengan terjadinya Unusual MarketActivity atas saham-saham tersebut, perlu kami sampaikan Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/7/2025).
Catatan saja, pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham-saham tersebut, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.
Pergerakan Saham
Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Pada perdagangan hari ini, saham CDIA mentok auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 24,80 persen ke posisi 780. Dengan demikian, harga saham CDIA telah naik sekitar 310,5 persen dari harga IPO yang dipatok Rp190 per saham.
Saham MERI juga sentuh ARA dengan kenaikan 24,86 persen ke posisi 452. Sehingga, saham MERI telah naik sekitar 253,1 persen dari harga IPO sebesar Rp128 per saham.
Tak mau kalah, COIN sentuh ARA dengan kenaikan 24,74 persen ke posisi 474. Sehingga, saham COIN telah naik sekitar 374 persen dari harga IPO sebesar Rp100 per saham.