Saham ARCI Mulai Kembali Aktif Diperdagangkan Senin 28 Juli 2025

2 months ago 52

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membuka penghentian sementara perdagangan atau suspensi saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) pada Senin, (28/7/2025).

Hal ini menunjuk pengumuman Bursa Peng-SPT-00127/BEI.WAS/07-2025 pada 21 Juli 2025 perihal suspensi saham ARCI, dan berdasarkan penilaian bursa, suspensi atas perdagangan saham ARCI di pasar regular dan pasar tunai dibuka kembali mulai sesi I pada 28 Juli 2025.

Sebelumnya BEI suspensi saham ARCI pada 22 Juli 2025 di pasar regular dan pasar tunai. Suspensi itu dilakukan karena peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham ARCI. Berdasarkan data Google Finance, saham ARCI naik 4,08% dalam lima hari terakhir ke posisi Rp 765 per saham.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melesat pada 21-25 Juli 2025. IHSG naik 3,17% menjadi 7.543,50 pada Jumat, 25 Juli 2025. Level IHSG termasuk tertinggi sepanjang 2025. Pekan lalu, IHSG menguat 3,75% ke posisi 7.311,91.

Kapitalisasi pasar BEI sentuh posisi tertinggi pada pekan ini mencapai Rp 13.519 triliun. Kapitalisasi pasar menguat 3,37% dari pekan lalu di posisi Rp 13.079 triliun.

Pada pekan ini, peningkatan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa yang mencapai 6,4% menjadi 27,40 miliar saham dari 25,75 miliar saham pada pekan lalu.

Kemudian rata-rata frekuensi transaksi harian juga menguat 2,31% menjadi 1,73 juta kali transaksi dari 1,69 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Rata-rata nilai transaksi harian susut 3,19% menjadi Rp 16,09 triliun dari pekan lalu Rp 16,62 triliun.  Selama sepekan, investor asing melepas saham Rp 134,79 miliar. Realisasi aksi jual ini lebih kecil dari pekan lalu di posisi Rp 1,63 triliun.

Archi Indonesia Simpan Potensi Tambang Raksasa, di Mana?

Sebelumnya, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menutup tahun 2024 dengan capaian operasional dan keuangan yang positif, meskipun menghadapi tantangan sepanjang tahun.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 19 Juni 2025 di Jakarta, manajemen mengungkapkan strategi jangka panjang untuk mempercepat pertumbuhan produksi dan memperluas diversifikasi bisnis, khususnya ke sektor energi terbarukan.

ARCI mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 15,2% menjadi USD 287,6 juta pada 2024, dibandingkan USD 249,6 juta pada tahun sebelumnya.

Perusahaan juga berhasil membukukan laba bersih sebesar USD 10,4 juta. Direktur Utama ARCI, Rudy Suhendra, mengatakan pencapaian tersebut mencerminkan ketahanan bisnis dan kinerja yang solid.

“Kami bangga tetap membukukan laba bersih positif, sekaligus menunjukkan ketahanan bisnis kami meski menghadapi berbagai tantangan selama tahun 2024. Fokus kami ke depan adalah akselerasi produksi dan pengembangan strategis,” ujar Rudy, Jumat (20/6/2025).

Produksi Emas

Secara operasional, volume produksi emas mencapai 93,4 kilo ons (koz), sementara penjualan mencapai 97,1 koz sepanjang tahun.

Dengan dimulainya kembali tambang di pit Araren, pembukaan pit baru di bagian Utara konsesi, dan peluncuran penambangan bawah tanah, ARCI menargetkan pertumbuhan produksi sebesar 25% pada 2025.

Eksplorasi dan Ekspansi Tambang Bawah Tanah

Sepanjang 2024, ARCI aktif melakukan eksplorasi di 427 titik pengeboran dengan total jarak mencapai 75.807 meter. Salah satu hasil eksplorasi paling signifikan terjadi pada Kuartal III 2024 di bagian Utara konsesi perusahaan, di mana ditemukan bijih emas berkadar tinggi sebesar 60 g/t dengan ketebalan 36 meter, pada kedalaman antara 178 meter hingga 214 meter.

Perusahaan juga mencatat kemajuan penting dalam pengembangan tambang bawah tanah. Pembukaan tambang bawah tanah pit Kopra resmi dilakukan pada 5 Desember 2024. Hingga Juni 2025, penambangan bawah tanah telah mencapai kedalaman 425 meter.

Dalam waktu yang bersamaan, ARCI terus mengidentifikasi potensi eksplorasi dan pengembangan tambang bawah tanah secara berkelanjutan untuk mendukung ekspansi produksi jangka panjang.

Langkah Diversifikasi ke Energi Terbarukan

Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan jangka panjang, ARCI melanjutkan ekspansi ke sektor energi bersih. Perusahaan mendirikan entitas baru, PT Toka Tindung Geothermal (TTG), bersama PT Ormat Geothermal Indonesia, sebagai bentuk investasi di sektor energi panas bumi.

Per Juni 2025, TTG telah resmi mengantongi Izin Panas Bumi untuk wilayah Ranowulu, Bitung, Sulawesi Utara, dengan target kapasitas pembangkit listrik sebesar 40 megawatt (MW). “Ini menjadi langkah awal yang penting bagi diversifikasi energi bersih kami,” ujar Rudy.

Dengan masuknya ARCI ke sektor ini, perusahaan berharap dapat berkontribusi lebih jauh dalam agenda transisi energi nasional serta memperkuat keberlanjutan operasionalnya di masa depan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |