Provident Investasi Bersama Kantongi Restu Rencana Rights Issue dan Private Placement

2 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta - Para pemegang saham PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) memberikan persetujuan atas rencana PALM untuk melaksanakan aksi korporasi strategis berupa Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Persetujuan tersebut diberikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Rapat Umum Pemegang Saham Independen (RUPSI) yang diselenggarakan pada Rabu, 25 Juni 2025. Melalui aksi korporasi ini, PALM berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 4.719.862.337 saham baru melalui rights issue dan/atau sebanyak-banyaknya 1.573.287.445 saham melalui Private Placement.

Presiden Direktur PT Provident Investasi Bersama Tbk, Tri Boewono  menuturkan, langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang PALM untuk memperluas portofolio investasi pada sektor sumber daya alam, teknologi, media, telekomunikasi, dan logistik, mendukung kinerja PALM, dan memperkuat struktur permodalannya, sehingga mampu meningkatkan nilai tambah bagi para pemegang saham PALM.

“Persetujuan dari pemegang saham menunjukkan keyakinan dan dukungan terhadap arah strategis perusahaan. Kami akan menggunakan dana hasil Rights Issue dan Private Placement secara selektif, disiplin, dan terukur untuk memperkuat struktur keuangan serta meningkatkan portofolio investasi perusahaan,” jelas Tri Boewono dikutip Kamis (26/6/2025).

Tri Boewono menambahkan, PALM tetap mengedepankan prinsip kepatuhan dan tata kelola dalam menjalankan seluruh proses aksi korporasi ini.

"Kami berkomitmen untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan aksi korporasi ini, sekaligus memastikan bahwa setiap langkah memberikan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya,” tambahnya.

Manajemen PALM mengimbau para pemegang saham untuk memperhatikan potensi dilusi atas kepemilikan saham apabila tidak melaksanakan haknya dalam Rights Issue .

Kinerja Keuangan

Dari sisi kinerja keuangan hingga Kuartal I-2025, PALM mencatatkan total aset sebesar Rp7,40 triliun, dengan total nilai investasi Perseroan mencapai Rp7,28 triliun.

Per 31 Maret 2025, portofolio investasi PALM mayoritas mencakup kepemilikan saham di sejumlah perusahaan publik seperti PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dengan nilai wajar sebesar Rp2,39 triliun, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) senilai Rp1,93 triliun, PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) sebesar Rp1,93 triliun, serta PT XL Axiata Tbk (EXCL) senilai Rp200,64 miliar.

Selain itu, PALM juga memiliki investasi pada perusahaan nonpublik yang mencapai Rp829,40 miliar. Direktur Investasi dan Portofolio PT Provident Investasi Bersama Tbk, Ellen Kartika menuturkan, sebagai perusahaan investasi, metode pencatatan keuangan PALM menggunakan pendekatan Mark to Market, yang mencerminkan nilai pasar terkini dari portofolio investasi.

"Kami menggunakan metode pencatatan Mark to Market, yaitu pencatatan berdasarkan harga pasar terkini dari suatu efek atau portofolio, sehingga nilai investasi kami mencerminkan kondisi pasar yang aktual dan transparan,” ujarnya.

Ellen menegaskan, kerugian neto atas investasi yang tercatat dalam laporan keuangan merupakan kerugian yang belum terealisasi (unrealized loss), dan lebih mencerminkan volatilitas pasar dalam periode tertentu, bukan penurunan nilai fundamental atas aset investasi yang dimiliki.

"Kami optimistis PALM masih berada dalam posisi yang solid untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan kinerja, seiring membaiknya kondisi pasar dan optimalisasi nilai dari portofolio investasi strategis yang kami miliki,” tutup Ellen.

Private Placement, Provident Bakal Terbitkan 1,57 Miliar Saham

Sebelumnya, PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) akan menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Perseroan akan menerbitkan saham maksimal 1.573.287.445 atau 1,57 miliar saham dalam rangka private placement.  Aksi korporasi ini dilakukan Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan sehingga memberikan nilai tambah untuk mendukung kinerja Perseroan. Jika pemegang saham Perseroan tidak melaksanakan private placement yang dimiliki oleh dalam private placement, kepemilikan saham Perseroan akan terkena dilusi. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (12/5/2025).

“Perseroan berencana menggunakan seluruh dana yang diperoleh dari PMTHMETD ini antara lain untuk mengembangkan portofolio investasi dalam bentuk pembelian saham atau efek bersifat ekuitas lainnya,” demikian seperti dikutip.

Selain itu, terbuka juga ke satu atau lebih perusahaan pada sektor sumber daya alam, teknologi, media dan telekomunikasi dan atau logistik. Tak hanya itu juga untuk pembayaran utang dan modal kerja baik oleh Perseroan dan perusahaan anak yang dikendalikan oleh Perseroan.

Terkait calon investor yang terlibat dalam aksi korporasi ini, Perseroan menyatakan belum terdapat kepastian mengenai calon investor yang akan berpartisipasi.

Untuk menggelar private placement ini, Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham pada 18 Juni 2025.

Provident Investasi Bersama Kantongi Restu Buyback Saham Rp 18,61 Miliar

Sebelumnya, pemegang saham PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) menyetujui rencana perseroan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham. Rencana aksi itu telah mendapat restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang diselenggarakan pada hari ini, Rabu 26 Juni 2024.

Pemegang saham menyetujui rencana pembelian kembali atau buyback saham maksimal 162 juta saham atau 1,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada perseroan.

Perseroan menyiapkan sebanyak-banyaknya Rp 80,61 miliar untuk pembelian kembali saham PALM. Aksi ini akan dilaksanakan bertahap dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujuinya RUPSLB pada hari ini, terhitung sejak 26 Juni 2024 sampai dengan 25 Juni 2025.

Presiden Direktur PT Provident Investasi Bersama Tbk, Tri Boewono menjelaskan, rencana buyback saham PALM didasari atas posisi arus kas dan aset Perseroan yang masih berada di level cukup kuat, melebihi jumlah yang diperlukan untuk pembelian kembali saham Perseroan.

Tingkatkan Kinerja

"Buyback ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja saham PALM agar menjadi lebih stabil, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengelola modal jangka panjang, mencapai struktur permodalan yang lebih efisien, dan memberikan imbal hasil (return) kepada pemegang saham secara berkelanjutan,” kata Tri dalam keterangan resmi, Rabu (26/6/2024).

Perseroan saat ini fokus meningkatkan kegiatan investasi di tiga sektor utama yakni sumber daya alam, teknologi, media dan telekomunikasi, serta logistik. Hal ini diperkuat dengan masih adanya limit dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II PALM sebesar Rp 4,17 triliun yang dapat diterbitkan sewaktu-waktu sampai dengan Kuartal IV-2025.

"Kami aktif melakukan aksi korporasi untuk meningkatkan performa bisnis dan nilai tambah bagi para stakeholders. Hingga kini masih terdapat banyak ruang bagi Perseroan untuk melakukan aksi korporasi senada yang didukung performa bisnis dan struktur permodalan yang kuat,” kata Tri.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |