Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat secara teknikal pada perdagangan Kamis (3/7/2025).
IHSG melemah 0,49% ke posisi 6.881 pada Rabu, 2 Juli 2025. Investor asing mencatat aksi jual Rp 386 miliar pada pasar regular.
Senior Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Kevin Juido Hutabarat menuturkan, melihat hal itu, pihaknya prediksi IHSG hari ini berpeluang menguat. IHSG akan bergerak di level resistance 6.900-6.923 dan level support di 6.850-6.811.
Sementara itu, Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tasrul Tanar menuturkan, IHSG menguji support dan potensi katalis reversal. IHSG berada dalam fase tekanan teknikal jangka pendek.
“Dengan RSI di 25.46, IHSG berada dalam kondisi oversold, menandakan potensi rebound jika ada katalis positif. Namun, MFI (57.26) menunjukkan bahwa aliran dana masih moderat, mengindikasikan belum ada aksi beli besar yang mendominasi pasar,” ujar Tasrul.
Ia mengatakan, level resistance pertama IHSG berada di 6.915,97 dan resistance kedua di 6.956,93, yang keduanya menunjukkan potensi level penghalang bagi IHSG untuk melanjutkan reli.
“Di sisi lain, support pertama berada di 6.828.49 dan support kedua di 6.781.97, memberikan level penting untuk memantau potensi koreksi lebih lanjut jika IHSG gagal bertahan di atas level-level tersebut,” kata dia.
Tasrul mengatakan, volatilitas harga tercatat cukup tinggi (Std.Dev 0.91) mencerminkan pergerakan yang fluktuatif dalam periode 62 hari terakhir. Slope 15.57 menunjukkan pergerakan harga yang relatif stabil dalam tren jangka pendek, meski dalam tekanan.
“Indikator W%R di -60.85 dan CMO di -49.08 memperkuat sinyal bearish jangka pendek, dengan momentum negatif yang masih dominan. Critical level di 6.780,” ujar Tasrul.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Kevin memilih saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP).
Rekomendasi Saham
Trading Idea hari ini: BRPT, TOBA, BUMI, UNTR, ASII, dan PTMP
- BRPT Spec Buy dengan area beli di 1.550-1.580, cutloss di bawah 1.550. Target jual dekat di 1.610-1.650.
- TOBA Spec Buy dengan area beli di 730-760, cutloss di bawah 720. Target jual dekat di 780-800.
- BUMI Spec Buy dengan area beli di 110-114, cutloss di bawah 109. Target jual dekat di 116-118.
- UNTR Buy on Weakness dengan area beli di 21.150-21.300 cutloss di bawah 21.000. Target jual dekat di 21.500-21.700.
- ASII Spec Buy dengan area beli di 4.480-4.540, cutloss di bawah 4.480. Target jual dekat di 4.580-4.630.
- PTMP Spec Buy dengan area beli di 114-121, cutloss di bawah 114. Target jual dekat di 124-127.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penutupan IHSG pada 2 Juli 2025
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada Rabu sore seiring pelaku pasar mencermati sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Federal Reserve (The Fed).
Pada Rabu (2/7/2025), IHSG ditutup melemah 34,12 poin atau 0,49 persen ke posisi 6.881,24. Sementara indeks saham LQ45 turun 4,36 poin atau 0,57 persen ke posisi 766,22.
“Bursa regional Asia bergerak variatif, pasar mencermati pernyataan Presiden AS Donald Trump dan pimpinan bank sentral AS, serta menantikan hasil pertemuan Politbiro China,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dikutip dari Antara.
Dari mancanegara, Presiden AS Donald Trump menyurati Ketua The Fed Jerome Powell untuk menerapkan suku bunga super rendah. Hal ini menunjukkan adanya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS ke depan seiring dengan kebijakan tarif perdagangan.
Di platform media sosial Truth Social, Trump mengkritik The Fed yang belum juga menurunkan suku bunga. Dia berpendapat bahwa dewan The Fed seharusnya merasa malu atas kondisi yang dialami oleh AS.
Sementara itu, pada Selasa (1/7/2025), Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral tetap bersabar mengenai pemotongan suku bunga lebih lanjut, tetapi tidak mengesampingkan pengurangan pada pertemuan bulan ini, dan menekankan bahwa langkah-langkah di masa mendatang akan bergantung pada data yang masuk.
Powell juga mencatat The Fed akan memangkas suku bunga, apabila bukan karena dampak inflasi dari tarif Trump.
Sektor Saham
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat, yaitu sektor kesehatan naik sebesar 0,86 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor transportasi & logistik yang naik masing-masing sebesar 0,57 persen dan 0,26 persen.
Sedangkan tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor barang baku paling dalam minus 2,07 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor energi yang masing-masing turun sebesar 1,16 persen dan 1,47 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KRYA, NAIK, PTMP, CINT dan NASI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni COCO, NOBU, CSMI, NICK dan ISAP.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.097.133 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,60 miliar lembar saham senilai Rp11,00 triliun. Sebanyak 195 saham naik, 396 saham menurun, dan 196 tidak bergerak nilainya.