Perkuat Struktur Pendanaan, OCBC Terbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Rp 1,5 Triliun

1 month ago 21

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV OCBC Tahap I Tahun 2025 senilai Rp1,5 triliun.

Penerbitan obligasi perseroan adalah bagian dari strategi diversifikasi pendanaan jangka menengah dan panjang OCBC, untuk memperkuat struktur pendanaan serta mendukung pertumbuhan kredit yang berkualitas dan berkelanjutan. Penerbitan ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan IV OCBC dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp8 triliun.

Terdapat beberapa seri obligasi yang diterbitkan pada tahap I ini, yakni Seri A, B, dan C dengan tenor waktu 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun dan  bunga masing-masing adalah 6,25%, 6,45% dan 6,55%. 

"Melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV OCBC Tahap I Tahun 2025 senilai Rp1,5 triliun menunjukkan komitmen kuat OCBC dalam mendukung penguatan aktivitas pasar modal nasional," kata Presiden Direktur OCBC, Parwati Surjaudaja, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (17/7/2025).

Ia menuturkan, penerbitan ini juga sebagai salah satu strategi OCBC untuk menjaga struktur pendanaan tetap solid, sekaligus mendukung pertumbuhan kredit yang berkualitas, sesuai prinsip kehati-hatian,” 

Obligasi Berkelanjutan IV OCBC Tahap I Tahun 2025 senilai Rp1,5 triliun mendapatkan peringkat AAA(idn)/stabil dari PT Fitch Ratings Indonesia, serta didukung juga oleh lima perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 16 Juli 2025, berdasarkan data RTI, saham NISP ditutup naik 0,75% ke posisi Rp 1.350 per saham. Harga saham NISP dibuka stagnan di posisi Rp 1.340 per saham. Saham NISP berada di level tertinggi Rp 1.350 dan level terendah Rp 1.335 per saham. Total frekuensi perdagangan 571 kali dengan volume perdagangan 29.192 saham. Nilai transaksi Rp 3,9 miliar.

RUPS Bank OCBC NISP Restui Dividen Rp 2,43 Triliun

Sebelumnya, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Kamis 20 Maret 2024. Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui seluruh agenda, termasuk pembagian dividen, rencana buyback, dan pergantian manajemen.

"Sebesar Rp 106 per saham atau sekitar Rp 2,43 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai, yang mencerminkan dividen payout sebesar 50% dari laba bersih. Sementara itu, Rp 100 juta dialokasikan untuk dana cadangan umum, dan sisanya ditetapkan sebagai laba ditahan," ungkap Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk, Parwati Surjaudaja

Keputusan lainnya mencakup persetujuan pengembalian sebagian saham hasil buyback dan pengalihan saham tersebut sebagai bagian dari program insentif bagi direksi serta karyawan.

"Sebanyak 50% dari saham yang telah dibeli kembali akan dialihkan dalam rangka program insentif bagi direksi dan karyawan, dengan estimasi biaya mencapai Rp 800 juta," imbuh Parwati.

Selain itu, dilakukan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk penetapan remunerasi untuk mereka beserta Dewan Pengawas Syariah.

Rapat juga memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk akuntan publik yang akan melakukan audit keuangan tahun 2025 berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit.

Dengan demikian, perubahan susunan manajemen perseroan menjadi sebagai berikut:

Susunan Dewan Komisaris:

• Presiden Komisaris: Pramukti Surjaudaja

• Komisaris: Wong Pik Kuen Helen

• Komisaris: Na Wu Beng

• Komisaris Independen: Hartadi Agus Sarwono

• Komisaris Independen: Jusuf Halim

• Komisaris Independen: Betti S. Alisjahbana

• Komisaris Independen: Tan Siak Kwang Nicholas

Adapun untuk nama Hartadi Agus Sarwono dan Heriyanto akan efektif setelah memperoleh persetujuan OJK.

Susunan Direksi:

• Presiden Direktur: Parwati Surjaudaja

• Direktur: Hartati

• Direktur: Martin Widjaja

• Direktur: Andrae Krishnawan W.

• Direktur: Johannes Huslin

• Direktur: The Ka Jit

• Direktur: Lili S Budiana

• Direktur: Heriyanto

Kinerja 2024

Sebelumnya, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mengumumkan kinerja tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Hingga 31 Desember 2024, perseroan membukukan pendapatan bunga dan syariah bersih senilai Rp 11,04 triliun. Naik 11,43 persen dibanding raihan pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 9,91 triliun.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan operasional lainnya sebesar RP 891,21 miliar, turun dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,4 triliun. Meski begitu, perseroan membukukan pembalikan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sebesar RP 636,23 miliar.

Bersamaan dengan itu, pembentukan penyisihan lainnya tercatat sebesar Rp 787,32 miliar. Pada periode 2024, perseroan membukukan beban operasional sebesar Rp 3,28 triliun, naik dari Rp 2,81 triliun pada tahun sebelumnya. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan pendapatan bukan operasional sebesar Rp 283,48 miliar dibanding Rp 15,52 miliar pada 2023.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,87 triliun. Laba itu naik 18,96 persen dibandingkan raihan pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 4,09 triliun.

Aset hingga 31 Desember 2024 naik menjadi Rp 281 triliun dari Rp 249,76 triliun pada 2023. Liabilitas sampai dengan akhir 2024 naik menjadi Rp 240,32 triliun dibanding Rp 212,44 triliun pada 2023.

Sementara ekuitas hingga akhir 2024 tercatat sebesar Rp 40,69 triliun, naik dari Rp 37,32 triliun yang dicatatkan pada akhir 2023. 

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |