Liputan6.com, Malang - Jawa Timur merupakan provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia, bahkan termasuk lumbungan pangan nasional. Harus diakui, provinsi ini punya peran strategis di sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Produktivitas sektor pertanian Jawa Timur tidak lepas dari suburnya lahan pertanian. Sebagian besar penduduk kawasan pedesaan di provinsi ini menggantungkan hidupnya dari pertanian, baik sebagai petani, buruh tani, maupun pelaku usaha agribisnis.
Sebagai daerah agraris, Jawa Timur dapat disebut sebagai salah satu provinsi penopang ketahanan pangan nasional. Turut andil dalam menjaga ketersediaan beras untuk penduduk di negeri ini yang ditunjukkan oleh data statistik.
Badan Pusat Statistik (BPS) per 2 Juni 2025 mencatat potensi produksi padi di Jawa Timur selama periode Januari-Juli 2025 sebesar 8,78 juta ton gabah kering panen (GKP). Jumlah itu setara 7.305.785 ton gabah kering giling (GKG) atau 4.218.508 ton beras konsumsi.
Jumlah itu meningkat bila dibanding periode Januari-Juli 2024 sebanyak 7.754.335 ton GKP, sedangkan GKG tercatat sebanyak 6.449.378 ton dan beras 3.724.001 ton. Jumlah itu menegaskan Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional.
Data BPS pada 2024 menunjukkan Jawa Timur merupakan penghasil padi nomor satu di Indonesia. Produksi padi mencapai 9,28 juta ton dengan luas panen padi mencapai 1,62 juta hektare (ha). Produktivitasnya mencapai 57,33 kuintal per ha, menghasilkan beras 5,35 juta ton.
Mengutip data BPS dalam Provinsi Jawa Timur Dalam Angka 2025, tercatat ada sejumlah daerah penghasil padi terbesar di Jawa Timur. Berikut ini rincian daerah nomor satu sampai tujuh tertinggi produksi padinya.
Simak Video Pilihan Ini:
Tim Gabungan Pemalang Cek Barang Kedaluwarsa Jelang Lebaran Idul Fitri 2024
Tujuh Daerah Penghasil Padi di Jatim
Lamongan
Lamongan merupakan daerah penghasil padi nomor satu di Jawa Timur. Produktivitasnya sebesar 798.704,85 ton GKG pada 2023 dan sebanyak 776.290,66 ton GKG pada 2024. Sedangkan untuk beras mencapai 461.188,28 ton pada 2023 dan 448.245,88 ton pada 2024.
Ngawi
Produksi padi Kabupaten Ngawi tercatat sebanyak 771.251,37 ton GKG pada 2023 dan 765.703,53 ton GKG pada 2024. Jumlah itu menghasilkan beras sebanyak 445.336,10 ton pada 2023 dan mencapai 442.132,64 ton pada 2024.
Bojonegoro
Nomor tiga penghasil padi di Jawa Timur adalah Bojonegoro dengan produktivitasnya pada 2023 sebesar 705.962,63 ton GKG pada 2023 dan pada 2024 710.527,18 ton GKG. Padi itu menghasilkan beras sebanyak 407.637,03 ton pada 2023 dan 410.272,70 ton pada 2024.
Jember
Produktivitas padi di daerah ini pada 2023 616.725,77 ton GKG dan 623.264,88 ton pada 2024. Kabupaten Jember mampu menghasilkan beras sebanyak 356.109,87 ton pada 2023 dan 359.885,69 ton pada 2024.
Tuban
Bumi Ronggolawe termasuk daerah penghasil padi di Jawa Timur, tercatat produktivitasnya sebanyak 501.741,12 ton GKG pada 2023 dan 523.067,49 ton pada 2024. Dari jumlah itu, dari tanah Tuban menghasilkan beras 289.715,44 ton pada 2023 dan 302.029,69 ton pada 2024.
Banyuwangi
Tanah dari daerah di ujung timur Pulau Jawa ini mampu menghasilkan 454.768,46 ton GKG pada 2023 dan 395.631,38 ton pada 2024. Sedangkan produksi beras Banyuwangi sebesar 262.592,47 ton pada 2023 dan 228.445,54 ton pada 2024.
Madiun
Madiun termasuk kabupaten penghasil padi di Jawa Tmur, tercatat produktivitasnya mencapai 437.593,08 ton GKG pada 2023 dan 437.458,25 ton pada 2024. Beras yang dihasilkan sebanyak 252.675,05 ton pada 2023 dan 252.597,18 ton pada 2024.
Itulah tujuh daerah penghasil padi terbesar di Jawa Timur dan potensi pertaniannya masih dapat terus dikembangkan. Tentu melalui berbagai terobosan dan dukungan kebijakan pemerintah terhadap petani maupun pelaku usaha pertanian.