IHSG Melemah Terbatas, Investor Asing Beli 10 Saham Ini

1 day ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0,18% ke posisi 6.915 pada perdagangan Selasa, 1 Juli 2025. Koreksi IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (2/7/2025), IHSG turun terbatas 0,18% ke posisi 6.915,36. IHSG berada di level tertinggi 6.971,23 dan level terendah 6.885,13.

Total volume perdagangan 16,90 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 11,37 triliun. Total frekuensi perdagangan 1,11 juta kali transaksi. Seiring IHSG melemah terbatas, kapitalisasi pasar saham menjadi Rp 12.172 triliun. Koreksi IHSG yang terjadi seiring investor asing melepas saham sebanyak Rp 696,03 miliar.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, empat sektor saham mencatat penguatan. Sektor saham barang konsumen non-primer naik 0,77%, sektor saham barang baku melesat 0,16%, sektor saham infrastruktur bertambah 0,12%, dan sektor saham kesehatan naik tipis.

Di sisi lain, delapan sektor saham melemah. Sektor saham transportasi dan logistic melemah 2,22%, sektor saham keuangan terperosok 0,84%, dan sektor saham industri susut 0,78%.

Di tengah aksi jual itu, investor asing membeli sejumlah saham. Salah satunya saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 59,53 miliar. Disusul saham PT Chandra Asri Pacifik Tbk (TPIA) senilai Rp 33,29 miliar, dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) sebesar Rp 26,61 miliar.

Sementara itu, investor asing melepas saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 200,17 miliar. Disusul saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 131,58 miliar, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp 98,38 miliar.

10 Saham yang Dibeli Investor Asing

Berikut 10 saham yang dibeli oleh investor asing berdasarkan data stockbit:

1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 59,53 miliar

2.PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) senilai Rp 33,29 miliar

3.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) senilai Rp 26,61 miliar

4.PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) senilai Rp 21,91 miliar

5.PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) senilai Rp 16,58 miliar

6. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) senilai Rp 11,14 miliar

7.PT XLSmart Telecom Tbk (EXCL) senilai Rp 10,99 miliar.

8.PT Buana Lintas Laut Tbk (BULL) senilai Rp 9,7 miliar

9.PT Mayora Indah Tbk (MYOR) senilai Rp 9,46 miliar

10. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) senilai Rp 8,55 miliar

10 Saham yang Dilepas Investor Asing

Sedangkan 10 saham yang dilepas investor asing berdasarkan data stockbit antara lain:

1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 200,17 miliar

2.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 131,58 miliar

3.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp 93,38 miliar

4.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 76,77 miliar

5.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 41,13 miliar

6.PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) senilai Rp 38,98 miliar

7.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) senilai Rp 28,17 miliar

8.PT Surya Semesta Indonesia Tbk (SSIA) senilai Rp 25,57 miliar

9.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) senilai Rp 25,04 miliar

10.PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 24,94 miliar

Sentimen IHSG

Menurut Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, bursa regional Asia sebenarnya bergerak positif mengikuti jejak Wall Street.

Sentimen pasar membaik berkat meredanya ketegangan perang dagang dan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga jangka pendek oleh The Fed.

Data Domestik: Manufaktur Kontraksi, Neraca Dagang Surplus

Dari dalam negeri, data yang dirilis S&P Global menunjukkan indeks manufaktur Indonesia pada Juni 2025 terkontraksi ke 46,9, turun dari 47,4 pada Mei. Kontraksi ini disebabkan oleh lesunya permintaan domestik, meskipun kinerja ekspor relatif stabil.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca dagang Juni sebesar USD 4,3 miliar, jauh lebih besar dari bulan sebelumnya yang hanya USD 160 juta.

BPS juga melaporkan inflasi Juni sebesar 0,19% (mtm) dan 1,87% (yoy)—masih berada dalam target Bank Indonesia di kisaran 1,5%–3,5%. Data ini memberi ruang bagi BI untuk memangkas suku bunga, yang bisa mendorong daya beli dan investasi

Tensi Dagang AS dan Jepang Masih Membayangi

Di level global, pelaku pasar masih menantikan keputusan Amerika Serikat terkait kebijakan tarif impor yang akan jatuh tempo pada 9 Juli 2025. Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa beberapa negara tengah bernegosiasi secara konstruktif. Namun, ia memperingatkan tarif bisa kembali dinaikkan jika tidak ada kemajuan.

Presiden AS Donald Trump juga mengancam tarif tambahan untuk Jepang, termasuk mempertahankan bea masuk 25% pada mobil Jepang dan menyuarakan ketidakseimbangan perdagangan terkait impor beras AS. Investor global mencermati apakah kesepakatan dagang bisa tercapai sebelum tenggat waktu.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |