IHSG Hari Ini 18 Juli 2025 Naik 0,34%,Sektor Saham Teknologi Melambung

3 months ago 59

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Jumat (18/7/2025). Namun, penguatan IHSG menyusut hingga penutupan perdagangan jelang akhir pekan ini.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup menguat 0,34% ke posisi 7.311,91. Indeks LQ45 susut 0,32% ke posisi 785,20. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.401,57 dan level terendah 7.311,91. Sebanyak 324 saham melemah sehingga bebani IHSG. 284 saham menguat dan 197 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.674.648 saham. Nilai transaksi Rp 17 triliun dengan volume perdagangan saham 31,2 miliar saham. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.265.

Penguatan IHSG juga didukung mayoritas sektor saham yang menghijau. Sektor saham teknologi bertambah 4,55%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham infrastruktur naik 3,23% dan sektor saham kesehatan menguat 1,39%.

Selain itu, sektor saham energi mendaki 0,33%, sektor saham basic menanjak 0,87%, dan sektor saham industri bertambah 0,52%. Sementara itu, sektor saham transportasi susut 1,28%, sektor saham consumer siklikal tergelincir 1,22%, sektor saham properti melemah 0,86%. Lalu sektor saham consumer nonsiklikal melemah 0,51%, sektor saham keuangan berada di zona merah.

Gerak Saham

Jelang akhir pekan ini, saham DCII naik 9,74% ke posisi Rp 245.000 per saham. Harga saham DCII dibuka naik ke posisi Rp 243.900 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 223.250 per saham. Harga saham DCII berada di level tertinggi Rp 267.900 dan terendah Rp 243.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 512 kali dengan volume perdagangan 614 saham. Nilai transaksi Rp 15,9 miliar.

Sementara itu, saham GOTO melemah 3,33% ke posisi Rp 58 per saham. Harga saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 60 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 61 dan terendah Rp 56 per saham. Total frekuensi perdagangan 26138 kali dengan volume perdagangan 83.519.136 saham. Nilai transaksi Rp 481,6 miliar.

Di sisi lain, harga saham BELI merosot 0,50% ke posisi Rp 395 per saham. Saham BELI dibuka stagnan di posisi Rp 398. Harga Saham BELI berada di level tertinggi Rp 398 dan terendah Rp 394 per saham. Total frekuensi perdagangan 37 kali dengan volume perdagangan 3.825 saham. Nilai transaksi Rp 151,3 juta.

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham OKAS naik 34,67%
  • Saham BOLA naik 27,62%
  • Saham PYFA naik 25%
  • Saham CDIA melonjak 25%
  • Saham TOBA melonjak 24,86%

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham BTEK merosot 16,67%
  • Saham PEGE merosot 14,48%
  • Saham CSMI merosot 12,69%
  • Saham BAPI merosot 11,11%
  • Saham BLOG merosot 10,56%

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham WIFI senilai Rp 970,2 miliar
  • Saham BREN senilai Rp 778,3 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 767 miliar
  • Saham TOBA senilai Rp 724,7 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 682,7 miliar

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham TOBA tercatat 65.589 kali
  • Saham WIFI tercatat 58.477 kali
  • Saham CUAN tercatat 55.861 kali
  • Saham SSIA tercatat 47.376 kali
  • Saham BLOG tercatat 43.068 kali

Sentimen IHSG

Euforia pasar terhadap sentimen positif seperti optimisme hasil perundingan tarif dagang AS dan pemangkasan suku bunga BI masih mendorong penguatan IHSG.

"Selain itu kenaikan ini juga didorong oleh kenaikan saham-saham konglomerasi yang masih menunjukkan penguatan yang mulai terbatas," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas, demikian seperti dikutip dari Antara.

Kemudian dari sisi eksternal, pasar turut mencermati sejumlah data global, termasuk inflasi Jepang yang turun ke 3,3 persen secara tahunan (yoy) pada Juni, dari 3,5 persen pada Mei.

Ini merupakan level inflasi terendah sejak Desember 2024, didorong oleh penurunan harga energi. Inflasi inti Jepang juga turun menjadi 3,3 persen (yoy) dari 3,7 persen, masih jauh dari target Bank of Japan (BoJ) di kisaran 2 persen.

Dari Amerika Serikat (AS), pelaku pasar menanti rilis data building permit preliminary yang diprediksi turun ke 1,390 juta dari 1,394 juta. Adapun data housing starts diprediksi naik menjadi 1,30 juta unit dari sebelumnya 1,24 juta pada Mei.

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik ditutup bervariasi pada perdagangan Jumat, 18 Juli 2025.

Mengutip CNBC, indeks Kospi di Korea Selatan melemah 0,13% ke posisi 3.188,07. Indeks Kosdaq naik 0,29% menjadi 820,67. Indeks ASX 200 di Australia melonjak 1,37% dan ditutup ke posisi tertinggi di 8.757,2.

Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,21% menjadi 39.819,11. Indeks Topix susut 0,19% menjadi 2.834,48. Indeks CSI 300 menguat 0,6% ke posisi 4.058,55.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |