IHSG Diprediksi Naik Terbatas, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 25 Juli 2025

1 month ago 22

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan Jumat (25/7/2025). IHSG hari ini akan menguji posisi 7.580-7.614.

IHSG melanjutkan kenaikan sebesar 0,83% menjadi 7.530 dan masih didominasi oleh volume pembelian, meski cenderung mengecil pada perdagangan Kamis, 24 Juli 2025.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG sedang berada pada akhir wave (iii) dari wace [c] sehingga apabila menguat, akan diperkirakan relatif terbatas menguji area 7.580-7.614.

"Namun, waspadai akan adanya potensi koreksi ke rentang area 7.318-7.432 pada label hitam sebagai area koreksi terdekatnya,” ujar Herditya dalam catatannya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.408,7.304 dan level resistance 7.595,7.675 pada perdagangan Jumat pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistanc 7.400-7.600.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Indosat Tbk (ISAT), PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP), dan PT Bank Jago Tbk (ARTO).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) - Buy on Weakness

Saham BBNI menguat 2,93% ke 4.220 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, penguatannya pun masih tertahan oleh moving average (MA)60 harian. "Kami perkirakan, posisi BBNI saat ini berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [c].

Buy on Weakness: 4.150-4.200

Target Price: 4.290, 4.400

Stoploss: below 4.040

2.PT Jasa Marga Tbk (JSMR) - Buy on Weakness

Saham JSMR menguat 0,83% ke 3.630 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus MA20. "Kami perkirakan, posisi JSMR saat ini berada di awal wave (iii) dari wave [i] dari wave C," kata Herditya.

Buy on Weakness: 3.580-3.630

Target Price: 3.750, 3.820

Stoploss: below 3.550

3.PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) - Buy on Weakness

Saham SSMS terkoreksi 0,72% ke 1.375 dan masih didominasi oleh tekanan jual, pergerakannya masih cenderung konsolidasi pada rentang MA20 dan MA60. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi SSMS saat ini berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b].

Buy on Weakness: 1.285-1.350

Target Price: 1.450, 1.515

Stoploss: below 1.250

4.PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) - Buy on Weakness

Saham TOBA menguat 0,95% ke 1.065 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Saat ini, kami perkirakan posisi TOBA berada di awal wave (v) dari wave [v]," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 1.015-1.060

Target Price: 1.170, 1.250

Stoploss: below 980

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sentimen Tarif Dagang

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyoroti soal perkembangan tarif dagang. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengumumkan kerangka perjanjian perdagangan resiprokal dengan Indonesia yang disebut akan membuka akses pasar signifikan bagi produk manufaktur, pertanian dan digital Amerika Serikat.

Dalam pernyataan bersama atau joint statement, Indonesia disebut sepakat membebaskan produk Amerika Serikat dari persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan menghapus pembatasan ekspor mineral.

Namun, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan penghapusan TKDN tidak berlaku untuk semua produk melainkan dilakukan secara selektif tergantung sektornya. Ia juga mengatakan, ekspor mineral ke AS tetap harus melalui proses hilirisasi, bukan dalam bentuk mentah.

"Perjanjian ini diklaim sebagai terobosan besar oleh Amerika Serikat karena mengatasi hambatan nontariff dan membuka akses yang sebelumnya dianggap mustahil, meski rincian sectoral belum sepenuhnya diungkap,” demikian seperti dikutip.

Selain itu, AS dan Korea Selatan sedang membahas pembentukan dana untuk investasi pada proyek-proyek yang berada di Amerika Serikat yang di mana proyek itu merupakan bagian dalam kesepakatan.

Perundingan dengan Korea Selatan

Perundingan dengan Korea Selatan juga merupakan bagian dalam rencana untuk mendapatkan tarif sebesar 15% antara Amerika Serikat dengan Korea Selatan.

Hal ini menjadi salah satu poin penting bagi Korea Selatan, karena Trump sendiri sudah siap untuk mengenakan tarif 25% untuk Korea Selatan mulai 1 Agustus apabila tidak ada kesepakatan.

"Terkait dengan investasi terhadap proyek di Amerika Serikat, Menteri Perdagangan Howard Lutnick tadinya menawarkan kesepakatan di USD 400 miliar. Namun, Trump menaikkan nilai itu hingga USD 550 miliar,”

Sedangkan Korea Selatan hanya siapkan investasi langsung sebesar USD 100 miliar. Dana itu juga dana dukungan dengan konglomerasi di Korea Selatan mulai dari Samsung, SK, Hyundai Motor hingga LG. Korea Selatan secara perekonomian tentu berada di bawah Jepang, tetapi dituntut untuk memiliki nilai investasi yang sama seperti Jepang miliki. “Hal ini tentu akan membuat Korea Selatan cukup tertekan saat ini,”

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |