Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan Jumat (4/7/2025). IHSG hari ini akan bergerak di posisi 6.992-7.050.
IHSG melemah 0,05% ke posisi 6.878 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan Kamis, 3 Juli 2025. Pergerakan IHSG pun masih mampu berada di atas moving average (MA)60 harian.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pihaknya perkirakan posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave (b) sehingga IHSG masih berpeluang naik ke posisi 6.992-7.050 pada label hitam.
"Namun, waspadai akan label merah di mana IHSG akan menguji 6.582-6.721,” kata Herditya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.824,6.752 dan level resistance 6.994,7.095.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi melemah dengan level support dan level resistance di 6.810-6.960.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dan PT Pam Mineral Tbk (NICL).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) - Spec Buy
Saham AMRT terkoreksi 1,24% ke 2.380 disertai dengan munculnya tekanan jual, pergerakannya pun belum mampu menembus MA20. "Kami perkirakan, posisi AMRT saat ini berada pada bagian dari wave [b] dari wave B," ujar Herditya.
Spec Buy: 2.240-2.310
Target Price: 2.450, 2.530
Stoploss: below 2.140
2.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) - Buy on Weakness
Saham ICBP menguat 2,38% ke 10.750 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi ICBP sedang berada di awal wave C dari wave (B), sehingga ICBP masih berpeluang melanjutkan penguatannya," kata Herditya.
Buy on Weakness: 10.575-10.700
Target Price: 10.925, 11.250
Stoploss: below 10.350
3.PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) - Buy on Weakness
Saham SSMS menguat ke 1.300 disertai dengan munculnya tekanan jual. Herditya menuturkan, pihakna perkirakan, posisi SSMS saat ini berada pada bagian akhir dari wave (v) dari wave [a], sehingga koreksi SSMS diperkirakan relatif terbatas.
Buy on Weakness: 1.230-1.260
Target Price: 1.360, 1.440
Stoploss: below 1.170
4.PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) - Spec Buy
Saham WIFI menguat 0,51% ke 1.990 disertai munculnya volume pembelian. "Selama WIFI masih mampu berada di atas 1.895 sebagai stoplossnya, WIFI diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave 2 dari wave (C)," kata dia.
Spec Buy: 1.940-1.980
Target Price: 2.100, 2.230
Stoploss: below 1.895
Menanti Negosiasi Tarif Dagang
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyoroti perkembangan tarif dagang Amerika Serikat (AS). Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian tengah melanjutkan strategi negosiasi dagang dengan Amerika Serikat (AS). Hal ini untuk menghindari penerapan tarif resiprokal.
Sebagai bagian dari negosiasi, Indonesia akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan AS pada 7 Juli 2025 terkait peningkatan impor minyak dan komoditas agrikultur.
Nilai impor energi AS diprediksi mencapai USD 15,5 miliar atau sekitar Rp 251 triliun.
Pemerintah juga menawarkan investasi di sektor mineral kritis dan ekosistem kendaraan listrik (EV) sebagai bagian dari tawaran dagang kepada AS.
Meski negosiasi belum final, tim Indonesia masih berada di Washington DC bersama delegasi negara lain yakni Vietnam, Malaysia, Jepang dan Uni Eropa untuk melanjutkan pembahasan.
Pemerintah berharap agar Indonesia mendapatkan perlakuan tarif 0% dalam perjanjian ini.
“Kami melihat hal ini sebagai sentimen positif bagi pelaku pasar yang dapat diartikan pemerintah Indonesia tidak tinggal diam terhadap tarif resiprokal yang akan dikenakan oleh AS demi menopang perekonomian Indonesia ke depan,” demikian seperti dikutip.
Dalam riset itu juga menyebutkan selain menanti pertemuan dengan AS, PT Pilarmas Investindo Sekuritas juga berharap Indonesia melakukan mitigasi dengan mencari beberapa partner baru untuk menjaga asa pemulihan ekonomi yang ada saat ini.