Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Rabu, 25 Juni 2025 dengan pelemahan signifikan ke zona merah.
Mengacu pada data RTI, IHSG ditutup turun 0,54% ke level 6.832,14, sementara indeks LQ45 ikut merosot sebesar 0,54% ke posisi 760,25. Seluruh indeks saham utama mengalami tekanan pada perdagangan hari ini, menandakan tekanan jual cukup merata di berbagai sektor.
Pelemahan IHSG ini dibarengi dengan dominasi saham-saham yang memerah. Tercatat sebanyak 401 saham ditutup turun, jauh mengungguli jumlah saham yang menguat sebanyak 212 saham.
Sementara itu, 186 saham stagnan. Total transaksi di pasar mencapai 1.198.560 kali, dengan volume perdagangan sebesar 22,6 miliar saham dan nilai transaksi harian mencapai Rp13 triliun. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran Rp16.285 per dolar.
Penurunan indeks turut dipicu oleh koreksi yang luas di hampir seluruh sektor saham. Sektor barang baku (basic materials) memimpin pelemahan dengan koreksi 2,03%. Disusul sektor energi yang terpangkas 1,77%, sektor properti turun 1,33%, serta sektor consumer cyclical yang melemah 1,14%. Sektor industri dan keuangan juga ikut terkoreksi masing-masing sebesar 0,35% dan 0,11%.
Sektor Transportasi dan Teknologi Jadi Penopang Minim IHSG
Di tengah tekanan pasar yang merata, sektor transportasi menjadi penopang utama yang mencatatkan penguatan tertinggi. Sektor ini berhasil naik 1,1%, menunjukkan adanya minat beli selektif dari investor di tengah sentimen negatif pasar. Sektor teknologi pun mencatatkan performa positif dengan kenaikan sebesar 0,72%, yang turut membantu menahan pelemahan IHSG agar tidak lebih dalam.
Sektor infrastruktur juga menunjukkan ketahanan dengan mencatatkan kenaikan sebesar 0,17%. Sementara itu, sektor kesehatan naik 0,29% dan sektor consumer non-cyclical tumbuh tipis 0,01%.
Meskipun tidak cukup kuat untuk mengangkat IHSG ke zona hijau, performa lima sektor ini menjadi sorotan di tengah tekanan mayoritas sektor lainnya.
Sementara itu, aksi jual saham oleh investor asing kembali tinggi, dengan penjualan bersih sebesar Rp 931,09 miliar di seluruh pasar dan Rp 1,01 triliun di pasar reguler. Di samping itu, investor asing tercatat melakukan pembelian sebesar Rp 77,64 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Aksi Investor Asing
Mengutip Stockbit, berikut net foreign sell perdagangan Rabu pekan ini:
Top Net Foreign Sell (Penjualan Asing Tertinggi)
1. BBCA - Bank Central Asia - Rp503,71 miliar
2. BMRI - Bank Mandiri (Persero) - Rp358,30 miliar
3. PGEO - Pertamina Geothermal Energy - Rp58,37 miliar
4. ADRO - Adaro Energy Indonesia - Rp32,30 miliar
5. SSIA - Surya Semesta Internusa - Rp24,94 miliar
6. BBRI - Bank Rakyat Indonesia - Rp24,26 miliar
7. CUAN - Petrindo Jaya Kreasi - Rp22,31 miliar
8. BBNI - Bank Negara Indonesia - Rp20,30 miliar
9. ITMG - Indo Tambangraya Megah - Rp16,33 miliar
10. PGAS - Perusahaan Gas Negara - Rp16,32 miliar
Top Net Foreign Buy (Pembelian Asing Tertinggi)
1. ANTM - Aneka Tambang - Rp115,94 miliar
2. BRPT - Barito Pacific - Rp46,59 miliar
3. ENRG - Energi Mega Persada - Rp26,50 miliar
4. TOBA - TBS Energi Utama - Rp17,74 miliar
5. BUMI - Bumi Resources - Rp17,59 miliar
6. BREN - Barito Renewables Energy - Rp16,35 miliar
7. ASII - Astra International - Rp14,50 miliar
8. BRMS - Bumi Resources Minerals - Rp14,31 miliar
9. MDKA - Merdeka Copper Gold - Rp9,25 miliar
10. INDF - Indofood Sukses Makmur - Rp8,70 miliar